Garden

22 7 0
                                    

Siang itu William kembali memasak chicken katsu. Dan untuk makan malam, ia membuat chicken tortellini soup. Pasta, seperti yang Karina katakan padanya kemarin.

Hari-hari berlalu selalu sangat sepi. Mansion sebesar itu hanya penuh oleh pelayan yang mengurusi rumah. Tuan dan Nyonya Kim tentu saja sibuk dengan pekerjaan mereka. Sedangkan Karina sendiri jarang sekali keluar dari kamarnya kecuali untuk makan.

Ia tahu dari Maid Lee bahwa Tuan Kim merupakan pemilik salah satu maskapai penerbangan. Selain itu, ia juga memiliki restoran yang sudah menjadi waralaba di negeri ini. Seharusnya restoran itu diurusi oleh putranya. Tapi sang putra dinyatakan meninggal tepat dua bulan yang lalu.

Sedangkan Nyonya Kim adalah seorang fashion designer. Meskipun sudah disebutkan bahwa nama Nyonya Kim adalah Irene, si designer terkenal, William tetap tidak mengenalnya. Itu karena bundanya tidak pernah membicarakan tentang fashion apalagi tentang seorang designer. Dia sendiri juga bukan orang yang terlalu peduli akan hal itu.

“Padahal dia sering muncul di tv,” tukas Maid Lee.

“Lalu, Nona Karina sendiri?”

“Dia seharusnya sedang kuliah sekarang. Semester pertama atau kedua, aku lupa,”

“Dia seumuran dengan Junie?” batinnya.

“Tapi dia mogok melalukan semua hal, termasuk kuliah dan makan. Dia bahkan pernah ingin mengakhiri hidupnya.”

“Benarkah?!”

“Iya. Tuan Keane hilang. Helikopter yang ia naiki jatuh di laut. Mayatnya tidak pernah ditemukan. Tapi dua bulan lalu keluarga menyatakan Keane meninggal karena kemungkinan besar mayatnya sudah hancur."

William ternganga mendapatkan penuturan itu.
“Sebesar itu pengaruh kakaknya, siapa tadi namanya?”

“Tuan Keane. Iya. Keane sangat berpengaruh untuk hidup Karina. Karina sangat bergantung pada Keane, karena Keane adalah dunia Karina,”

Keane. Nama yang sama dengan temannya yang juga tidak pernah ada kabar lebih dari enam bulan lamanya. Apa ini Keane yang sama? Tentu saja bukan, kan? Kalau iya, itu artinya temannya juga sudah mati. Ia merasa harus memastikan hal ini.

William menelusuri setiap ruangan di mansion itu, kecuali beberapa ruangan yang memang terkunci. Ia sampai dicurigai akan melakukan sesuatu yang tidak baik demi mencari foto keluarga di mansion itu. Tidak ada sama sekali. Hanya ada satu foto pernikahan Tuan dan Nyonya Kim di sayap kanan. Entah ruangan apa itu.

Para Maid bilang memang tidak ada foto keluarga yang dipajang. Tadinya ada, tapi foto itu disembunyikan dari pandangan Karina. Tentu saja alasannya karena ada foto Keane di dalamnya. Gambar lain yang menampakkan Keane, semuanya disembunyikan.

Ia tidak menyerah. Ia mulai mencarinya di media sosial. Pemilik penerbangan Suho Airlines. Tapi hasilnya nihil. Keluarga ini sangat tertutup. Tidak ada foto keluarga yang tersebar di internet. Begitu pula designer Irene. Tinggal akun media sosial Karina.

Di salah satu post, ia mengenal latar belakang foto yang pernah digunakan oleh Keane juga di salah satu postingannya. Tapi saat ia ingin memastikan foto itu, akun Keane sudah menghilang. Berkali-kali ia mencari namanya di pencarian dan orang yang ia ikuti, tapi tidak ia temukan juga. Benar-benar hilang. Sejak kapan Keane menghapus akun media sosialnya? Tepat sebelum ia mati?

Tapi William sangat yakin, semua foto pria yang diposting oleh Karina adalah Keane yang sama. Keane yang juga mengajarinya memasak. Keane teman satu asramanya di SMA dulu.

William dan Hendery selalu meledek Keane yang tertutup perihal keluarganya bahkan pada mereka, kedua teman dekatnya. Mereka selalu beranggapan bahwa Keane adalah anak seorang konglomerat yang sangat tertutup akan identitas keluarganya. Begitu dikatakan seperti itu, Keane hanya tersenyum sambil berkata, “Bukan, keluargaku biasa-biasa saja.”

It's Very Familiar TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang