Cuplikan Bab 2

3.6K 102 11
                                    

Sejujurnya aku males pulang ke kosan. Males ketemu Mas Harsa. Jadi kuputuskan sekarang aku akan pulang ke rumah. Ya, rumahku, tempat di mana orang tuaku tinggal walaupun aku yakin rumah itu gak akan ada keluargaku satu pun kecuali Mang Herman dan Bi Iyah.

Sesuai dugaan, orang tuaku gak ada di rumah. Mereka sibuk kerja kalo pun luang, mereka akan pergi mengunjungi Kak Reza, Kakak kandungku yang sedang melanjutkan study-nya sarjana S2. Orang tuaku memang lebih sayang pada Kak Reza dibandingkan denganku. Kak Reza orang yang berprestasi, ganteng, pandai bersosial dan disukai banyak orang.

Berbeda denganku, aku selalu bikin masalah terhadap orang tuaku, bikin malu mereka dan mungkin aku sudah tak dianggap sebagai seorang anak lagi. Walaupun begitu, Ayahku yang seorang pengusaha tetap memberiku uang bulanan sebagai tanggung jawabnya sebagai seorang Ayah biar ... tentu saja alasannya biar nggak malu.

Kalo aku mati kelaparan, luntang-lantung di jalanan kan dia juga yang bakal malu. Walau jumlahnya gak terlalu banyak, malah pas-pasan, tapi tak apa. Aku jarang jajan di luar, keseharianku ya makan, kuliah, istirahat, terus makan lagi. Aku hampir gak pernah jajan di luar. Uang yang kukeluarkan ya cuman tiga. Pertama untuk bayar kuliah, kedua kosan dan ketiga biaya makan.

Cukup lama aku diam di rumah, lebih tepatnya di kamarku. Sialnya di sini pun aku tidak merasakan kenyamanan, kedamaian, ketenangan. Aku ingin kembali ke tempatku berasal. Malah, aku ada rencana membeli seluruh kosan angker itu sebagai hak milikku biar nggak ada orang yang bisa ngekos di sana.

Saat aku keluar membuka pintu kamar, di saat yang bersamaan Ayah, Ibu dan Kak Reza datang sambil menenteng begitu banyak plastik dan goodiebag berisi makanan.

Hal pertama yang orang tuaku katakan ketika melihatku adalah ..., "Ngapain kamu di sini?" Seakan-akan aku orang asing dan tidak sepatutnya aku ada di sini.

Mataku berkaca-kaca, lagi. Rasanya perih di ulu hati. Walau aku ansos, walau aku tidak pandai bergaul, walau aku dibenci oleh semua orang, tapi jauh di dalam hatiku aku tidak ingin dibenci oleh keluargaku sendiri.

Full-nya ada di karyakarsa. Link ada di bio, ya. 

https://karyakarsa.com/bangjun

Dear Mas HarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang