Ch 2: Perang pertama Depok

256 52 27
                                    

1 Desember, perbatasan laut Republik depok

    

      Beberapa hari telah berlalu sejak Republik Depok berpindah ke dunia lain . Perlahan namun pasti pelabuhan dan galangan kapal mulai di bangun. Bersamaan dengan itu, fasilitas pertahanan udara dan laut juga mulai di tempatkan di sini. kira-kira sebanyak 10 buah peluncur rudal pertahanan udara dan 20 buah peluncur rudal anti kapal telah di tempatkan . Ada yg di tempatkan di atas menara, ada pula yg di tempatkan di bawah tanah.

Di pelabuhan sendiri terdapat 1.000 pekerja, juga terdapat 200 polisi dan 500 tentara yg bertugas untuk mengamankan para pekerja dan pelabuhan.

"huoorgghhh, hari ini sepertinya kita akan bekerja dengan keras!" ucap seorang pekerja dengan merenggangkan tubuhnya

"Yo, padahal kita sudah di bantu 1.000 robot pekerja loh"

"ya, tapi mereka hanya bekerja lebih sedikit dibandingkan dengan kita yang kerjaannya masih jauh lebih banyak"

"ya, meski begitu kita perlu bersyukur karena tenaga kita masih di perlukan, karena 27 tahun yg lalu, sejak semakin canggih robot dan AI waktu itu, pekerjan seperti kita terancam. Bahkan untuk proyek besar ini sebenarnya membutuhkan pekerja 5 kali lipat, jdi berhenti mengeluh kawan" jawab pekerja lain

" Dan bisa jadi, ini adalah rencana pemerintah untuk dapat membuka lapangan pekerjaan. Karena, biasanya bila ada proyek besar, maka 3/4 dari pekerja adalah robot, sedangkan saat ini perbandingan kita dengan robot adalah 50, 50" komentar pekerja yang sedang memprogram robot.

"iya, iya" ucap pekerja A dengan setengah ikhlas

****

Menara pengawas

Para petugas Operator baik radar udara, laut, satelit sedang bertugas dengan teliti mengamati lingkungan sekitar. Dan dari radar udara terdapat ratusan titik yg merupakan tanda objek.

Bip! Bip! Bip! Bip! Bip!

Suara radar berbunyi dan mengeluarkan peringatan danger

"Lapor Komandan!!! Ada banyak pergerakan objek di udara 500 km bagian timur!!! Mereka bergerak dengan cepat" lapor petugas operator radar dengan cepat

"huh?! Objek apa itu? Apakah hanya burung atau pesawat musuh?"

"Bukan komandan! Mereka terlihat seperti naga namun dengan ukuran yg lebih kecil. Jumlah mereka sekitar 500 ekor! Dan mereka terbang dengan kecepatan 250 km/jam!! Mereka dapat tiba di pelabuhan ini dalam waktu 2 jam!!" lapor operator satelit

"Komandan!!! Ada juga pergerakan di laut!!!! Dan berasal dari arah tenggara!!! , kurang lebih terdapat 200 kapal layar berukuran 20×7×17 m yg bergerak ke arah pelabuhan!!! Kecepatan mereka adalah 8 knot!!!" lapor operator radar lautan

"Apakah mereka memiliki senjata? Apakah kapal kapal ini sudah di persenjatai meriam atau masih berupa catapult,dan ballista" Komandan Heri cukup panik, karena serangan yg akan tiba adalah serangan besar.

"Mereka memiliki senjata komandan!!! Senjata mereka berupa 2 ballista dan 4 catapult berukuran sedang!!!" Lapor operator satelit

"huh, untung saja teknologi mereka lebih rendah di bandingkan dengan kita. Laporkan ini kepada pusat!!! Siapkan pasukan dan pertahanan kita!!! Dan Evakuasi para pekerja ke dalam bunker!!!" Perintah komandan heri

"Haik!!!"

DETTTT DETTTT DETTTTT DETTT

Alarm peringatan pun berbunyi, dan para polisi segera mengevakuasi para pekerja. Robot robot pun di nonaktifkan, pertahanan rudal pun diaktifkan.

DEPOK IN ISEKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang