Ch 4: Observasi ingatan

160 50 26
                                    

Kedua belah pihak  POV 

    Pasukan gabungan dari berbagai macam kerajaan dengan segera berlari untuk menyerang pasukan Negara Republik Depok. Namun terdapat 100.000 pasukan yang ditempatkan di garis belakang sebagai pasukan cadangan. Serangan anak panah dan Trebuchet juga menjadi dukungan serangan. Dan banyak dari serangan tersebut yang dirasa telah mengenai pasukan Republik Depok.

"Hei!!! Jangan serang mereka dengan anak panah!!! Itu akan mengganggu keseruan kami!!!" teriak seorang kesatria berzirah permata

"YA!!! Mereka adalah alat latihan dan samsak bagi kami untuk menghancurkan negeri tersebut!!!" Sahut Beberapa ksatria yang setuju

   Serangan panah dan trebuchet  pun akhirnya dihentikan , lagipula pasukan Infanteri dan kavaleri telah maju dan pastinya akan memenangkan pertempuran. Namun, masih berjarak sejauh 800 m dari pasukan Republik Depok. Pasukan ini segera di hadiahkan banyak tembakan peluru panas.

Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!
Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!Dor!

"Agh!!" para pasukan kavaleri tertembak dan terjatuh dari kuda mereka.

"ugh!!" Beberapa bangsawan tertembak di bagian leher mereka.

"kuh!"

"ap!!"

"keah!!"

"Akhhh!!!" Pasukan Infanteri pun ikut tertembak oleh peluru pasukan Republik depok

"GUNAKAN PERISAI PLASMA!!!! DAN UBAH RANPUR MENJADI ROBOT!!! " Perintah komandan danendra

"BAIK!!!!" Semua pasukan mengarahkan jam tangannya ke depan dan...

Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring! Zring

Perisai plasma pun diaktifkan, perisai plasma ini bila di total membentang sepanjang 1 km, dan tinggi 100m. Dan  dari kendaraan dan armor , membuat pasukan Republik Depok terlindungi dari serangan panah dan proyektil bebatuan dari trebuchet.

Tembakan senapan serbu, senapan mesin, dan granade launcher terus di  dilakukan oleh Pasukan Republik Depok. Hal ini membuat pasukan Gabungan menjadi semakin sedikit.

****
Pasukan Gabungan

"Apa yang terjadi?!!! Mengapa semua pasukan kita banyak yang berjatuhan?!!!" Teriak Panglima Lycan dengan kesal melihat pasukannya dapat dibunuh dengan mudah .

Ia dapat melihat ratusan pasukannya akan tewas hanya dalam 1 detik. Ia bahkan melihat tumpukan mayat yang mulai menggunung akibat banyaknya korban jiwa. Darah pasukannya mengalir deras bagai sungai.

"Kami tidak mengetahui apa-apa jenderal!! Sepertinya mereka menyerang kita dengan sihir api dan cahaya!!!" Jawab seorang penyihir dari kekaisaran Goldener.

"Oh, mereka menggunakan sihir ya.... LALU KENAPA KALIAN TIDAK MENGGUNAKAN SIHIR JUGA DASAR BODOH?!!!" Dengan marah Panglima Lycan mencengkram leher penyihir tersebut. Membuat penyihir itu kesusahan untuk bernapas.

"uhuk ka-kami se-dang dalam proses analisis sihir yang per-lu di-la-ku-kan" Penyihir itu berusaha melepaskan diri dan Akhirnya iya bebas meski harus dilempar oleh panglima Lycan.

"KELUARKAN SIHIR GOLEM!!! LINDUNGI PERGERAKAN PASUKAN KITA DENGAN GOLEM ITU!!!" Perintah Panglima Lycan dengan kasar

"Ha-haik!!! Semua penyihir bersiaplah!!" penyihir tersebut memanggil 20 penyihir lain dan sama-sama mengucapkan mantra.

DEPOK IN ISEKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang