Empat

29.5K 2.3K 34
                                    

Happy Reading!

Tik tok tik tok

Bunyi jam dinding menggema di sebuah kamar dengan nuansa crystal pink, seorang gadis yang tak lain adalah Salsa tenaga tertidur pulas di atas tempat tidur mewah di kamar tersebut. Waktu menunjukkan pagi hari pukul 05.00 WIB.

Setelah penerbangan kurang lebih 15 jam lamanya belum lagi jarak tempuh dari bandara ke kediaman keluarga Alexandra yang memakan waktu 30 menitan, sungguh membuat Salsa kelelahan, dirinya pun sempat terbangun di perjalanan untuk mengisi perut kosongnya, setelah itu ayahnya menyuruh Salsa untuk beristirahat karena mereka sampai di kediaman sudah tengah malam.

Perlahan mata Salsa bergetar dan menunjukkan iris mata coklat terangnya yang indah. Lama Salsa terdiam memandangi langit-langit kamarnya, akhirnya Salsa memutuskan untuk duduk dan mengumpulkan nyawanya.

"Huufh.... Jam berapa ini?" Tanyanya pada diri sendiri dengan melihat jam dinding.

"Masih pukul 5 pagi"

Salsa pun bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Setelah mencuci muka, Salsa memperhatikan sekeliling kamar barunya itu.

"Ini kamar 3 kali lipat lebih besar dari kosan aku di dunia dulu" batinnya takjub.

Kamar yang sudah dilengkapi dengan berbagai kebutuhannya, mulai dari walk in closet, meja belajar, kamar mandi mewah, televisi besar, sofa santai dan masih banyak lagi.

Salsa beralih pada pintu kaca yang menampilkan suasana pagi hari yang masih gelap. Dibukanya pintu tersebut dan terlihatlah pohon-pohon rindang, taman bunga, kolam renang, dan gerbang tinggi kediaman Alexandra itu.

"Mansion ini sangat besar dan sepertinya hanya satu, aku lihat tidak ada rumah-rumah tetangga seperti di dunia ku dulu, mansion ini benar-benar berdiri sendiri dengan wilayahnya yang jauh dari keramaian" gumam Salsa takjub.

Merasa hari sudah mulai terang dibuktikan dengan adanya pemandangan matahari terbit. Salsa memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya lagi.

Pukul 06.00 WIB

Merasa bosan, Salsa pun keluar dari kamarnya menuju lantai satu dengan menggunakan lift.

Sesampainya di lantai satu, Salsa melihat beberapa pelayan yang mulai mengerjakan tugas mereka pagi itu.

Selama perjalanan itu juga, semua pelayan menundukkan kepala ketika Salsa melewati mereka. Walaupun Salsa sebenarnya merasa tak enak hati, namun ia harus mulai terbiasa,

Salsa memutuskan untuk ke dapur dan melihat banyak pelayan yang sibuk memasak. Seketika Salsa berbinar melihat itu, dirinya sangat suka memasak.

"Permisi bibi!" sapa Salsa riang.

"Eh iya ada yang bisa saya bantu nona" jawab bibi pelayan yang sepertinya adalah kepala dapur terlihat dari pakaiannya yang berbeda sendiri.

Semua pelayan sudah diberitahu oleh Bima mengenai kedatangan Salsa. Maka dari itu mereka antusias untuk menyambut putri bungsu keluarga Alexandra itu, sudah 10 tahun lamanya mereka tak melihat gadis mungil dan menggemaskan selama ini.

"Salsa mau bantu masak apa boleh?" Jawab Salsa pelan, kemana antuasias nya tadi, setelah melihat seluruh pelayan di dapur memperhatikannya, Salsa jadi kikuk sendiri.

"Maaf nona, sebaiknya nona lihat-lihat saja ya, jika tuan besar tau nanti tuan besar bisa marah" jawab bibi pelayan dengan hati-hati takut menyinggung Salsa.

Salsa tampak murung, ayolah dirinya sangat ingin membantu masak. Apakah ia harus memohon sekali lagi ya? Pikirnya.

"Salsa tidak akan menganggu masakan bibi, Salsa akan masak masakan Salsa sendiri kok, Salsa mohon bibi" mohon Salsa dengan pandangan lurus ke arah bibi pelayan, namun aksinya itu terlihat lucu dan menggemaskan bagi yang melihat.

Entah kenapa para pelayan yang menyaksikan itu terdiam.

"Imutnyaaaa"

"Ba-baik kalau begitu keinginan nona, tapi nona harus hati-hati ya" dibalas anggukan riang Salsa.

Di sisi lain seorang pria baru selesai melakukan joging paginya, dengan keringat bercucuran di tubuh atletisnya menambah kesan seksi padanya. Dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya, pria itu sesekali mengelap keringat di dahinya.

Beberapa pelayan wanita yang melihat tuan muda mereka dengan kondisi seperti itu terpekik dalam hati. Penampakan pria itu benar-benar bagaimana visual dewa Yunani. Sangat tampan dan gagah.

Memasuki pintu mansion nya, pria tersebut menuju ke dapur untuk mengambil air mineral. Namun pandangan tiba-tiba terfokus pada gadis mungil yang tengah asik mengobrol dengan beberapa pelayan.

Seketika langkahnya terhenti, mata tajamnya terus mengamati gerak gerik gadis itu yang tak lain adalah Salsa. Hingga tak sengaja pandangan Salsa dan pria itu bertemu.

Deg

Salsa terkejut bukan main, wajah itu adalah wajah yang pernah ia lihat di figura foto keluarga Alexandra yang sempat ia lihat di Kanada.

"Antagonis pria"

*****

Novel "My Favorite Girl" adalah novel remaja yang sangat digemari saat itu. Menceritakan tentang kisah cinta antara Male lead dan Famale lead yang dilatarbelakangi oleh cinta semasa SMA. Alurnya hampir sama dengan kebanyakan novel pada umumnya, namun yang menjadi daya tariknya adalah cerita kisah cinta mereka yang berliku-liku, hubungan yang tarik ulur, melibatkan geng motor, persahabatan hingga pembunuhan.

Alzhedian Putra Alexandra adalah tokoh antagonis pria di novel tersebut. Kepribadian yang irit bicara, dingin tak tersentuh dengan tatapan tajam membuat siapapun yang dekat dengannya merasa segan dan takut.

Alzhe, nama panggilannya. Di dalam novel Alzhe adalah sosok yang kesepian, setelah ibunya meninggal ketika umur Alzhe 7 tahun hidupnya menjadi suram. Ayah Alzhe menjadi gila kerja dan kakak pertamanya pun sama, dan adik perempuannya di bawa pergi oleh kakek dan nenek dari pihak ibu.

Hal itu membuat seorang Alzhe merasa sendiri di tengah-tengah lingkungan ramai. Hingga tanpa sadar membentuk karakter yang keras.

Beberapa minggu yang lalu Alzhe tidak sengaja mendengar pembicaraan ayahnya dengan sekretaris nya.

Terdengar ayahnya itu menyebutkan nama yang hampir dilupakan oleh Alzhe sendiri.

Salsa Permata Alexandra

Adik perempuan satu-satunya

Alzhe mengepalkan tangannya, entah kenapa Alzhe merasa hal yang aneh pada dirinya. Berbagai perasaannya campur aduk antar marah, sedih dan

Rindu

Ya, tak dapat dipungkiri Alzhe merasa rindu dengan adiknya. Dulu ia sangat senang ketika ibunya mengandung Salsa, Alzhe merasa menjadi orang yang paling beruntung, Alzhe senang tidak menjadi anak bungsu lagi yang kentara selalu dimanja, Alzhe adalah seorang lelaki dan bagi Alzhe kecil seorang anak lelaki pantang untuk dimanja.

"Saya ingin putri saya segera kembali ke Indonesia bagaimanapun caranya"

Alzhe membalikkan badan setelah mendengar perkataan ayahnya. Pikirannya berkecamuk.

"Dia akan kembali?" Batinnya.

Entah sadar atau tidak perlahan terbit sebuah senyuman tipis yang sudah lama tak terlihat di wajah rupawan nya itu.

*****

Salsa tengah duduk di kursi menunggu para pelayan menyiapkan sarapan pagi. Setelah tadi ia tak sengaja bertatapan dengan antagonis pria yaitu Alzhe, pria itu berjalan mendekatinya dan tiba-tiba memeluk Salsa. Hingga tanpa bicara, pria itu pergi menuju kamarnya.

"Aneh"

###

Jangan lupa vote dan komen ya!

FIGURAN NOVEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang