Enam Belas

10.7K 947 43
                                    

Happy Reading!

Ujian tengah semester sudah berakhir. Sekolah memberikan libur seminggu dan itu di gunakan Salsa untuk bersantai di rumah. Sebenarnya bukan hanya bersantai biasa, ia diam-diam mengotak-atik laptop nya untuk mencari informasi mengenai Melinda.

Mengenai Melinda, Salsa sedari awal mendekatinya memang murni karena teringat dengan kehidupannya di dunianya dulu. Maka dari itu, Salsa ingin memberikan sedikit bantuan padanya. Lagipula tidak ada salahnya membantu orang kan? Selagi yang dibantu tidak membalas dengan hal yang buruk.

Tapi, walaupun begitu Salsa sadar terkadang Melinda menunjukkan tanda-tanda keirian padanya, entah itu ketika disekolah maupun di rumah. Salsa tak mempersalahkan itu, sifat iri itu wajar, sebagai manusia biasa Salsa bahkan dulu pernah iri pada orang lain.

Namun, yang salah adalah apabila iri itu berubah menjadi sifat tamak dan ingin merebut hal yang orang miliki.

Salsa terkadang membiarkan saja Melinda yang sesekali menunjukkan pendekatan pada keluarganya bahkan Adrian dkk. Ia ingin melihat sejauh mana tindakannya, jika sudah sangat fatal, maka Salsa akan turun tangan sendiri.

"Melinda mempunyai kakak perempuan? Orang tuanya ga diketahui, dia tinggal di panti sejak umur 5 tahun" gumam Salsa melihat data-data di laptopnya.

Gini-gini Salsa pernah belajar tentang dunia hacker. Hanya saja ia sembunyikan, karena hacker di dunianya dulu dianggap pekerjaan yang tidak dibenarkan, sebab banyak kasus pencurian data perusahaan besar yang bocor ke publik. Hei itu bukan salah para hacker, tapi salahkan keamanan data perusahaan yang lemah.

Bukan tanpa sebab Salsa mencari data Melinda, sejak ia bisa mendeteksi kebohongan seseorang, Salsa mulai mencari tahu data-data yang mungkin akan ia perlukan, seperti data Melinda, anggota geng Scorpions, bahkan keluarganya sekalipun.

"Hari ini cukup sampai disini dulu" Salsa menutup laptopnya.

Drrrt drrrt drrrt

Melihat ponselnya berdering dan menyala, Salsa melihat nama yang tertera.

"Hallo kenapa kak?"

"......."

"Ga kok, aku lagi nyantai di rumah aja"

"......."

"Hemm boleh, nanti aku ajak Melinda juga gapapa kan?"

"......."

"Okeii"

Tut

Salsa keluar dari kamarnya, ia turun menggunakan lift. Saat sampai di lantai bawah ia melihat keberadaan Melinda yang tengah duduk di sofa bersama.....

Ayah dan kak Zivan?

Salsa sempat berhenti, ia mendengar kak Zivan terkekeh kecil entah karena apa. Tapi dapat ia pastikan itu karena Melinda. Sedangkan ayahnya hanya diam dengan tap di tangannya.

"Ayah" panggil Salsa.

Bima menoleh dan ia tersenyum, Bima mematikan tap nya dan menarik tangan putrinya untuk duduk di sampingnya.

"Ada apa sayang?"

"Salsa mau keluar sama kak Adrian dkk, boleh?"

Ya yang menelponnya barusan adalah Adrian. Adrian mengajak Salsa untuk keluar sekedar jalan-jalan. Bukan satu dua kali Adrian seperti itu, Salsa tak mempermasalahkannya. Lagian ia nyaman berada di dekat Adrian.

"Aku boleh ikut ga sa?" Tanya Melinda.

Sebelum Bima menjawab, Melinda lebih dulu menyela. Salsa mengalihkan pandangannya, ia diam tak menjawab.

FIGURAN NOVEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang