Tiga Belas

14.6K 1K 29
                                    

Happy Reading!

Seorang pria paruh baya tengah sibuk dengan pekerjaannya, suara hening dalam ruangan itu menjadi ketenangan tersendiri baginya. Pria yang tak lain adalah kepala keluarga Alexandra, Bima Alexandra nampak fokus pada kegiatan yang dilakukannya.

Sudah 4 jam Bima duduk di kursi kebesarannya. Hingga tak lama suara deringan telepon memecahkan fokusnya. Melirik sekilas benda pipih tersebut, melihat nama yang tertera segera Bima mengangkatnya.

My Princess♥️

"Hallo sayang"

"Hallo ayah" sapa Salsa semangat.

"Kenapa? Apa ada masalah?"

"Ga kok, emm ayah sibuk ga?" Tanyanya ragu.

"Ga kok, kenapa hmm?"

"Salsa boleh main ke kantor ayah? Salsa bosan di mansion, abang Alzhe lagi latihan futsal, terus bang Zivan juga sibuk di rumah sakit"

"Boleh kok, ayah kirim paman John buat jemput kamu ya"

"Baik, Salsa siap-siap dulu"

Namun samar-samar Bima mendengar suara kedubrak di seberang telepon.

"Hei ada apa sayang? Kok ribut banget di sana? Kamu gapapa kan?"

"Aman ayah, tadi ga sengaja kesenggol kursi hehe"

Bima menggelengkan kepalanya.

"Ya udah hati-hati yaa, ayah lanjutin pekerjaan ayah dulu"

"Okeeii"

Tut

Bima pun memerintahkan John untuk menjemput Salsa di mansion. Memang, akhir-akhir ini Bima disibukkan oleh pekerjaan di kantor, bahkan ia tak jarang bolak balik luar negeri dalam seminggu, sehingga waktu kebersamaannya dengan Salsa pun berkurang.

30 menit berlalu, Salsa pun tiba di kantor. Salsa memasuki ruang kerja ayahnya, kedua pasang ayah dan anak itu berbincang seru tentang banyak hal, Salsa bercerita hal-hal random di pangkuan ayahnya itu. Bahkan tak terasa 2 jam berlalu mereka bercerita.

Melihat jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Salsa sudah tertidur 20 menit yang lalu. Bima pun menghampiri putrinya yang ia tidurkan dalam kamar di ruang kerjanya.

"John kirimkan sisa berkas tadi ke mansion" kata Bima dengan menggendong Salsa ala koala.

"Baik tuan"

Bima melangkahkan kakinya menuju lantai satu, ia pun menuju mobil dan meletakkan Salsa secara perlahan seolah-olah Salsa adalah benda yang rapuh.

Memutari kap mobil, Bima segera mengemudikan kendaraannya menuju mansion.

Diperjalanan pulang, mobil mewah Bima berhenti ketika lampu merah. Sembari menunggu, Bima menoleh pada putrinya dan mengelus lembut kepalanya.

"Maaf ya sayang, kamu pasti kesepian akhir-akhir ini"

Lampu hijau menyala, Bima pun menginjak pedal gasnya. Namun tiba-tiba seseorang terlihat muncul hingga secara refleks Bima menginjak rem mobil.

Cittt

Bruk

Tin tin tin

Bima terkejut, ia mendongak dan segera saja ia turun dari mobil. Takut-takut terjadi sesuatu, jika bukan karena di tempat umum dan sedang membawa Salsa, tentu Bima tak kan mau repot-repot menghampiri objek yang tak sengaja ia tabrak.

Setelah Bima turun terlihat seorang gadis yang seumuran putrinya tergeletak tak berdaya di atas aspal. Bima tak bisa melihat wajahnya karena tertutup oleh rambut. Tak ingin memperpanjang waktu, Bima pun menelepon John untuk membawa gadis tersebut ke rumah sakit.

FIGURAN NOVEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang