Malena melepaskan pelukan Jevano dari tubuhnya, bukan apa-apa, Teyana bisa kapan saja kembali ke rumah dan selain itu dia juga tidak mau membiarkan Jevano menyentuhnya, Malena sangat malu pada dirinya sendiri dan juga Teyana, meskipun wanita itu tak melihatnya.
"Nggak kak, aku nggak bisa, kakak tau kan aku lagi ospek, dan kak Teya juga udah ada di rumah, lebih baik kakak nikmatin waktu sama kak Teya aja. Aku yakin kok, kalian pasti bisa baikan kaya dulu lagi."
Penolakan Malena itu tidak akan Jevano terima, karena dia sangat merindukan Malena, apalagi tadi sore gadis itu pulang ke rumah dengan lelaki lain.
"Tapi aku kangen banget sama kamu Na, please sebentar aja, Teyana lagi keluar beli makanan kok." Lagi Jevano menarik tubuh Malena untuk dipeluknya, dan tak lama kemudian hp Malena berdering. Sontak Malena melepas lagi pelukan Jevano dan mengambil hpnya di atas meja belajar.
Rupanya itu dari Teyana.
"Halo kak?!"
"Na, kayanya malem ini kamu sama Vano makan duluan aja deh, aku ada urusan sebentar di butik. Aku udah pesen makanannya kok, sebentar lagi mereka anter ke rumah," Kata Teyana di telefon.
Sial, kenapa Teyana harus pergi dengan waktu yang tidak diketahui sampai kapan di saat seperti ini, pikir Malena. Tapi mau bagaimana lagi, terpaksa dia pun hanya mengiyakan. Setelah itu telefon ditutup.
"Kenapa Teya?" tanya Jevano.
Sebenarnya Malena enggan untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi dia bingung bagaimana cara memberitahunya pada Jevano, pasti pria itu kegirangan dan akan mulai menggerayangi Malena lagi.
"Kak Teya...dia bilang agak lama di luar, karena ada urusan." Dan akhirnya Malena tak bisa berbohong, tentu saja itu membuat Jevano senang sekali, karena dia bisa puas mencumbu Malena selama Teyana tak ada.
Segera Jevano menyergap tubuh Malena dan memeluknya erat.
"Nah kan, aku udah nebak, dia tuh ada aja alesannya kalo keluar, pasti lama, tapi nggak apa-apa, bagus."
Malena tak menjawab apa-apa, dia hanya berusaha melepaskan dirinya dari Jevano.
"Lusa kita nikah sirih ya? aku udah siapin semuanya hari ini."Tentu saja Malena terkejut mendengarnya, karena dia pikir Jevano tak akan secepat ini memaksanya.
"N-nikah sirih?""Iya, pokoknya kamu udah nggak bisa nolak lagi, kemaren kita udah sepakat kan soal nikah sirih? kamu juga udah setuju mau melahirkan anakku. Kamu udah janji lho, Na."
"Tapi kak-"
"Malena...aku mohon, jangan nolak lagi ya... Aku udah janji kan bakalan menuruti peraturan yang udah kita buat."
Malena terdiam beberapa saat, dia sangat bingung, apakah dia harus menerima syarat berat seperti ini hanya demi Teyana dan ibunya? sementara kehidupannya sebagai gadis harus berakhir di tangan suami kakak sepupunya sendiri. Apakah ini adil?
Jevano beralih posisi jadi menghadap ke arah Malena. "Na...aku janji, aku akan kasih apapun yang kamu butuhkan. Entah itu uang ataupun cinta. Aku bisa kasih kamu semua itu," bujuk Jevano.
Tapi Malena hanya diam, bahkan saat Jevano mulai merengkuh tubuhnya dan menciumi lehernya pun Malena hanya pasrah, karena dia tak tahu harus bereaksi seperti apa lagi untuk membuat Jevano menjauh darinya.
Jika dia menolak, maka Teyana dan ibunya taruhannya, tapi jika dia diam saja, rasanya dia jadi orang paling hina dan jahat di dunia ini.Namun karena Jevano terus memberikan rangsangan pada tubuhnya, mau tak mau tubuh Malena pun mengalami reaksi alami dan terpaksa ia menikmati jamahan kakak sepupu iparnya itu lagi.
Kini mereka sudah berada di atas kasur Malena dengan posisi Jevano di atas Malena, pria itu menciumi bibir Malena sangat dalam dan penuh gairah. Secara naluriah wanita yang telah terangsang, Malena terpaksa mendesah dan merespon ciuman Jevano, hingga selama beberapa saat Jevano memainkan lidahnya di dalam mulut Malena, mereka akhirnya saling bertukar saliva dan melenguh dalam kenikmatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔
Fanfic{SELESAI} WARNING! [S1 Bab 26-51 Unpub] [S2 Bab 26-31 Unpub] [PDF Ready] Cerita ini memiliki rate 18+/21+ mungkin, karena terdapat adegan yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Dan cerita ini memiliki 3 season dalam 1 book. Bab y...