{S3 Bonchap//Mellifluous.7} END

4K 87 56
                                    

(Mungkin lagu ini vibesnya cocok buat bab ini)

Sekarang Gio sudah duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Jevano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Gio sudah duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Jevano. Atmosfir di antara mereka benar-benar terasa dingin, bahkan Gio sama sekali tak berani menatap mata papanya yang saat ini tengah menatapnya.

"Sebenernya apa yang terjadi antara kamu dan Lili, coba jelaskan sama papa Gi? karena papa perhatikan ada yang berbeda dari gerak gerik kalian selama beberapa hari ini. Terutama soal apa yang kamu lakukan barusan, nggak biasanya kamu melakukan itu."

Rasanya keringat dingin siap membanjiri tubuh Gio yang kini sangat gugup. Selama ini Gio memang belum pernah bicara berhadapan dengan Jevano dalam suasana seserius ini, dan memang sudah lama sekali Gio juga tak bicara berdua saja dengan papanya, selalu ada mamanya di antara mereka setiap Gio bicara dengan papanya.

"Gi... jawab papa," pinta Jevano melembutkan nada bicaranya.

"Nggak ada apa-apa pa-"

"Bohong!" libas Jevano yang langsung membuat Gio mengangkat wajahnya dan menatap lurus ke arah mata Jevano.

Rahang Jevano agak mengeras dan tatapan mata dinginnya seakan mengintimidasi Gio yang ada di hadapannya.

"Kamu pikir papa nggak tau apa yang terjadi di antara kalian, hm? mungkin selama ini kamu berpikir kalo papa nggak memperhatikan kamu seperti papa memperhatikan El, tapi asal kamu tau, sebenarnya kamu lah anak yang paling papa pikirkan," tegas Jevano.

"Mungkin selama ini kamu berpikir papa menganggap kamu lemah dan nggak bisa diharapkan, ya, papa sadar...terkadang perkataan papa mungkin menyakiti kamu, tapi apa kamu tau apa yang papa pikirkan setiap papa melihat wajah kamu?"

Gio tak menjawab, pemuda itu hanya diam menatap dan melihat bagaimana bola mata papanya yang memerah.

"Papa ingin hidup selamanya di sisi kamu. Papa ingin mengabulkan semua keinginan kamu, papa nggak ingin mengusik kamu dan papa ingin kamu selalu nyaman. Tapi..." dan akhirnya air mata Jevano jatuh juga.
"Tapi sayangnya nggak bisa nak, papa nggak bisa hidup selamanya untuk bisa menjaga dan melindungi kamu. Karena papa sadar, suatu saat papa dan mama akan meninggalkan kamu dan semuanya, kami nggak bisa menjanjikan apapun untuk kamu selain membantu kamu agar bisa tumbuh jadi pria dewasa yang harus bertanggung jawab atas kehidupan dan kebahagiaan kamu sendiri."

"Papa, nggak perlu sekhawatir itu sama aku, aku udah dewasa, dan tolong berhenti kalo kalian seakan mem-babysitt aku terus kaya gini, Gio bukan anak kecil lagi, Gio bisa urus diri Gio sendiri." seloroh Gio yang benar-benar sudah tak tahan mendengar bagaimana papanya terlalu menganggapnya anak kecil.

Simpanan Sepupu Ipar//Nomin GS🔞 END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang