03 - Monochrome

856 100 17
                                    

*Rankey POV*

*Rankey POV*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

UNIVERSITAS CAKRAWALA
09.20 WIB
Kantin Fakultas Teknik

"Dhikaaaa, aku kira adek kamu tuh baru mau masuk SMP, tauu! Ternyata udah masuk SMA, ya? Abisnya kecil banget, gak kayak kamu atau Radit yang kayak gapura kabupaten".

Andhika yang sedang memakan soto di depan pacarnya ini otomatis keselek.

"Duh... Adek kamu apa gak takut keinjek, ya? Aku yang liatnya aja was-was.... Soalnya dia kicik banget kayak  botol yakult".

Andhika langsung menyambar sebotol teh puc*k dan meminumnya sampai tandas. Sang pacar yang melihat itu spontan ilfeel.

"Dhikaa! Itu minuman punya akuuu! Ini bakso aku pedes banget, tauu!"

Andhika masih terbatuk-batuk, sebelum akhirnya ia menetralkan pernapasannya.
"Kamu ngomong apa sih, sayang? Adek awet muda gara-gara dimodif terus sama Mama. Coba aja kalau Adek gak homeschooling, terus dia ambil kelas akselerasi, terus dia satu angkatan sama kita dan masuk teknik, gak akan tuh sebocil itu".

Pacarnya Andhika ini kemudian mengernyitkan dahi, "dimodif? Adekmu motor, kah?"

Andhika terkekeh, lalu melanjutkan acara makannya lagi. Laki-laki yang kini berstatus sebagai mahasiswa semester 5 ini semula dilanda kebingungan luar biasa mengenai jurusan kuliah yang hendak diambilnya.

Mamanya menyarankan agar Andhika masuk jurusan berbau ekonomi atau bisnis, agar anak lelaki tertua di keluarganya itu dapat melanjutkan kepemimpinan perusahaan keluarga yang sudah berkembang sejak lama.

Sementara itu, Papa mereka menyarankan agar Andhika masuk jurusan kedokteran, agar dia bisa mengikuti jejak Papanya menjadi seorang dokter, dan mengelola rumah sakit keluarga karena Papanya ingin pensiun.

Saat itu, Andhika dilanda kebingungan. Bahkan, Mama dan Papanya sampai 'berseteru' dan tidak mau saling bicara selama satu minggu penuh gara-gara perbedaan jurusan yang mereka inginkan. Karena takut membuat salah satu dari mereka kecewa, Andhika memutuskan untuk memilih jurusan Teknik yang tidak pernah ada sama sekali dalam planning-nya.

Bonusnya, bukan hanya satu yang kecewa, tapi dua-duanya kecewa, meskipun tidak lama, karena akhirnya mereka menghargai keputusan Andhika.

Sekarang, Andhika terdampar di Fakultas Teknik, lebih tepatnya di jurusan Teknik Sipil. Mahasiswa semester 5 yang dikejar-kejar deadline tugas berupa teori dan praktek, rencana magang, kegiatan UKM, serta kesibukan himpunan mahasiswa jurusan. Apalagi ia juga harus menghadapi pacarnya yang agak random. Kemeja kotak-kotak miliknya menjadi saksi bisu bila Andhika ini setres bukan main.

"Selamat pagi Bang Dhika...."

Andhika tersenyum ramah saat ada mahasiswi yang melintas di dekat mereka, dan secara sengaja juga menyapa dirinya. Pacar Andhika yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu jelas saja tidak dikenali oleh mahasiswi yang menyapa Andhika tadi, karena berbeda gedung meskipun satu universitas.

ARTIFICIAL LOVE || bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang