Jangan lupa vote, dan komennya kawan.
Mature content, harap berhati-hati dalam membaca. Adek-adek minggir dulu ya.Bertahun-tahun menjadi sahabat, tak pernah terpikirkan dalam benak keduanya bahwa mereka akan berakhir di ranjang yang sama. Bukan dalam keadaan saling memeluk seperti biasanya, melainkan saling berbagi kehangatan dalam belaian intim.
Kulit tak bertemu untai benang yang tersusun menjadi helai kain pada pakaian yang mereka kenakan. Saling menyentuh tanpa terhalang apapun. Saling merasakan bagaimana kasar, dan lembutnya kulit masing-masing.
Iris bertemu dengan tatap dalam yang kian menambah gelora pada masing-masing insan. Hal pertama bagi keduanya merasakan gejolak yang entah kenapa memburu di dalam dada. Nafas tersenggal, udara yang semula dingin menjadi lebih panas.
Yang lebih kecil terpejam di bawah kungkungan dominannya. Malu akan keadaan yang tak mengenakan sehelai benangpun pada tubuhnya. Sedang insan lain asik menatap keindahan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Diusap lembut pipi dengan semburat merah muda pada wajah ayu Istrinya. Telapak tangan kasarnya menikmati bagaimana kulit sehalus sutra itu terasa menyentuh jemarinya.
“Kenapa terpejam? Buka matamu”
Suara berat yang sudah penuh akan gelora, berujar pada sosok indah di bawah rengkuhannya. Sedang yang lebih kecil menggeleng, menutupi wajah dengan kedua tangannya. “Jangan pandangi begitu ... Malu~” ujarnya dengan lembut, yang justru membuat dominannya semakin kalut.
Dikecup punggung tangan yang menutupi wajah cantik si Aries. Perlahan dipindahkan kedua tangan mungil itu dari sana. Wajah Taurus mendekat, hidung saling bersentuhan, lantas dengan lembut dirinya berujar “Semuanya indah, jangan ditutupi. Lihat aku dengan sepasang matamu, jangan lewatkan apapun malam ini”
Dibawanya lengan mungil sang Istri menyentuh leher dengan perlahan, merambat pada dada, dan perutnya yang berotot, serta terbentuk dengan gagahnya. Renjun bahkan bisa merasakan bagaimana otot itu terasa dengan sempurna. Tubuh suaminya memang atletis.
Perlahan netra hazel terbuka. Ternyata sepasang jelaga itu tak beralih tatap darinya. Kini pandangan keduanya kembali berjumpa. “Sentuh aku, rasakan semua yang ada pada tubuhku” ucap sang dominan yang membuat hati submissivenya bergetar.
Dibawa lagi jemari lentik Renjun ke wajahnya. Ia usakkan telapak lembut milik si cantik pada rahang tegasnya. Kemudian dibawa kembali ke hadapan bibir tipisnya, yang ketika tersenyum akan melengkung dengan indahnya. Dikecup satu persatu jari milik Renjun, yang mana membuat si manis terbuai akan kelembutan yang Jeno berikan.
“Mereka begitu bodoh meninggalkan manusia indah sepertimu bukan? Dan aku sangat beruntung bisa melihat semuanya. Kamu milikku, Renjun ...”
Jeno berbisik halus di hadapan ranum merah si cantik. Tanpa sabar bibir keduanya kembali bertemu, dalam pagutan panas yang menggelora. Renjun tak menyangka bahwa Jeno bisa seganas ini ketika melumat bibirnya. He's a good kisser.
Renjun terbuai kala bibirnya digigit pelan. Lidah Jeno menelusup masuk menari di rongga mulutnya. Saliva bercampur menjadi satu dalam ciuman yang begitu panas. Jeno tak membiarkannya berpaling sedikitpun, seolah Renjun akan kabur.
“Mngh ....” lenguhan yang terdengar mendayu, dan manja hanya membuat Jeno semakin gila. Tangannya merambat mencengkram rahang Renjun, kemudian menengokkan wajah si manis ke samping sehingga pagutan keduanya terlepas. Tak berhenti di sana, ternyata Jeno menjilat daun telinga si manis. Menggigitnya perlahan, lalu merambat pada rahang, dan leher Renjun.
![](https://img.wattpad.com/cover/338453381-288-k432708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yellow - Noren
Romance"Susah payah aku menjagamu, mana mungkin ku biarkan orang lain datang hanya untuk menyakitimu?" - Jeno. Jeno tak pandai bicara mengenai perasaannya, tapi dunia tahu bahwa ia mencintai Renjun dengan caranya. 🥇Peringkat 1 di RJN (11 April 2023) 🥇Per...