My Yellow - Noren

#6

Jangan lupa vote dan komennya ya cintaku. Vote, komen kalian sangat membantu author untuk lebih semangat update, dan merasa diapresiasi❤️
Chapter panjang hampir 3k

Kasih sayang Ibu memang tidak pernah ada habisnya. Renjun selalu menemukan kehangatan dalam dekap limpah cinta sang Ibu. Tutur kata lembut, dan perhatian yang tak pernah surut.

Ketika Winwin pergi dua tahun lamanya berada jauh dari keluarga, Renjun menemukan banyak kesulitan. Dimulai kasih sayang sang Ayah yang terus menipis di setiap harinya. Beralih pada perubahan sikap Yuta yang menjadi tempramen.

Kerap kali Renjun tak boleh pergi kemanapun setelah pulang dari sekolah, atau sang Ayah akan marah besar bila mendapati Renjun yang pergi keluar entah itu bermain, atau melakukan tugas kelompok. Ia dipukul, dibentak, juga banyak dilontarkan kata-kata yang tidak pantas.

Yuta kalut. Takut akan kepergian sang Istri yang nantinya berlanjut tak pernah kembali. Tahu betul akan sejarah pernikahan keduanya yang cukup kelam. Di mana keluarga Wiwin tidak merestui pernikahan mereka, bahkan enggan menghadiri pernikahan Yuta, bersama Putranya.

Strata sosial membuat keluarga Winwin menolak Yuta, yang dianggap tidak mumpuni untuk memenuhi kebutuhan Putra mereka. Ayah, dan Ibu Yuta yang hanya seorang guru di pedesaan, sedangkan keluarga Winwin dengan kekayaan melimpah ruahnya.

Pernikahan mereka mulai menemukan titik terang hubungan baik dengan keluarga Winwin, pada saat kelahiran Renjun. Meski begitu, keluarga Winwin kerap kali mengancam akan memboyong Winwin, dan Renjun ke China apabila Yuta tidak sanggup bekerja keras untuk memenuhi kehidupan Putra, dan Cucunya.

Semula orang tua Winwin bahkan meminta Renjun untuk ikut ke China selama Winwin mengurus usaha keluarga di sana. Dengan keras Yuta menolak karena takut keluarga Winwin benar-benar mengambil mereka berdua. Sayangnya, Yuta malah berubah, dan sikapnya menjadi kasar karena ketakutannya apabila Renjun pergi keluar rumah dalam waktu yang lama. Keluarga Winwin bisa melakukan apa saja untuk merenggut Renjun darinya.

Traumatis, membekas bahkan hingga Renjun dewasa. Ia selalu memiliki kewaspadaan terhadap Ayahnya. Yuta memang masih berada di rumah sebagai seorang Ayah, namun sosoknya tak pernah benar-benar muncul dalam kehidupan Renjun. Kerap kali Renjun menemukan hal itu pada orang lain, yang membuat ia mudah jatuh cinta, karena perhatian yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

Hingga beberapa kali, mantan kekasihnya berbuat kasar, dan ia hanya bisa terdiam saat Jeno sedang tak berada di sampingnya. Ia menganggap semua tindakan itu benar, dan memang merupakan kesalahannya. Padahal sejatinya Renjun tak pantas mendapatkan segala bentuk kekerasan itu.

Ketika Jeno hadir kekosongan yang ada di hatinya terasa penuh. Jeno benar-benar melengkapi hal yang terasa kurang dalam hidupnya, meski sayangnya mereka bukanlah sepasang kekasih. Karena itu, Renjun mencari kepastian dalam sebuah hubungan bersama orang lain, walau rasanya tetap Jeno yang selalu bisa mengimbangi perasaannya.

Mulanya Renjun pikir Jeno pasti tidak mungkin akan merubah hubungan mereka dari persahabatan ini, menjadi hubungan romantis. Siapa sangka jika Pria itu memang tidak mengajaknya untuk berpacaran, melainkan langsung menikahinya.

Hari ketiga setelah pernikahan Jeno, dan Renjun. Keluarga besar Jeno, terutama sang nenek ingin Jeno membawa Renjun untuk berkumpul bersama. Pagi ini Renjun lebih dulu pergi ke rumah nenek Jeno, sedang Jeno akan menyusul setelahnya karena lelaki itu mengatakan harus mengurus sesuatu terlebih dahulu.

Keduanya diberi cuti pernikahan selama satu minggu. Baik Jeno maupun Renjun tidak memikirkan rencana bulan madu. Mereka rasa berada di rumah saja sudah sangat menyenangkan. Toh keduanya pun sedang mempersiapkan kepindahan yang bahkan sampai sekarang Renjun belum tahu di mana Jeno akan menemukan tempat tinggal baru untuk mereka. Namun Jeno selalu mengatakan untuk tidak mengkhawatirkan akan hal itu karena ia sudah mempersiapkannya.