Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5/🎬
Hanni mengambil gelas kopi dari mesin kopi yang sebelumnya ia gunakan. Meminumnya sedikit sebelum meletakkannya di atas meja kerjanya.
Ia cukup merasa lelah hari ini, pekerjaan dengan jabatan penting yang ia duduki sekarang selalu banyak menguras energinya meski sudah 2 tahun berkutat dengan hal tersebut.
Pintu ruangan Hanni terbuka, menampilkan seorang wanita blasteran memasuki ruangannya.
"Han, meeting nanti siang ditunda sejam kan?"
Hanni mengangguk di tempatnya sambil meminum kembali kopi miliknya.
"Makan dulu yuk, gue laper"
Hanni melihat jam yang ada di tangan kecilnya. "Gue sebenarnya udah ada janji sih, Dan. Tapi bareng aja gapapa"
"Sama dia?" tanya Danielle.
"Iya, paling bentar lagi dia ke sini"
Danielle kembali ingin membuka suara, tapi atensinya teralihkan pada pintu ruangan Hanni yang kembali terbuka.
"Eh, ada Danielle"
"Lo pasti mau ngajakin Hanni makan siang. Gue ikut dong, udah laper banget"
"Yaudah ayo buruan Danielle Marsh" Bukan lawan bicara Danielle yang menyahut, tapi Hanni yang sudah mendahului dirinya.
Kantin perusahaan tidak terlalu ramai sekarang, sebab jam makan siang yang sebenarnya sudah terlewat. Hanya ada beberapa manusia yang masih menikmati makan siangnya yang tertunda.
"Han, aku udah pesan dua tiket buat keberangkatan kita lusa"
Satu orang laki-laki yang sejak tadi bersama Hanni dan Danielle, membuka suara setelah makanan tersaji di depan mereka masing-masing siap untuk dimakan.
Hanni mengangguk. "Aku packing besok aja, hari ini udah cape banget"
Danielle yang sejak tadi hanya jadi pendengar diantara dua insan itu, memilih membuka suara mengajukan pertanyaan.
"Mau kemana emang?"
"Mau ke tempat gue" Bukan Hanni yang menyahut, tapi insan satunya.
Namanya Jake. Yang awalnya teman kerja Hanni ketika ia ditugaskan untuk bekerja di perusahaan cabang beberapa tahun lalu, sebelum tiga tahun yang lalu Jake mendapat promosi dan pindah ke perusahaan pusat tempat Hanni bekerja.
"Ke tempat lo?"
Danielle tentu saja terkejut. Ia jelas mengetahui tempat yang dimaksud Jake. Matanya beralih menatap Hanni yang sejak tadi hanya diam dengan makanannya. Ia tatap Hanni menuntut sebuah jawaban pasti.
Hanni mengangguk ketika mengerti maksud dari tatapan sahabatnya. "Cuma tiga hari, sekalian ngurus yang di cabang"
Danielle seolah tidak puas, ia seperti ingin menuntut jawaban lebih. Tapi ketika melihat Hanni yang kembali sibuk dengan makanannya, ia terpaksa juga ikut melakukan hal yang sama.