✧.*<Chp.1> *⁠.⁠✧

741 43 0
                                    

[ Lokasi : Astral Express ]

Di dalam sebuah kereta luar angkasa, terlihat tiga orang yang sedang berjalan melalui beberapa gerbong dan ruangan.

Begitu melewati pintu dengan pintu yang tersegel, gadis bersurai abu-abu itu bertanya kepada mereka berdua.

"Ruangan ini... Kenapa di segel seperti menggunakan sihir? Apa ini ruangan terlarang?" Tanyanya, membuat dua orang itu menatap pintu ruangan itu "sebenarnya kita berdua juga tidak begitu tahu kenapa pintu ruangan itu di segel seperti ini... Namun nona himeko dan tuan welt meminta kita untuk tidak mendekati ruangan itu" ucap seorang pria yang menatap pintu itu dengan serius.

"Mungkin ruangan ini berhantu?" Ucap gadis bersurai pink dengan enteng, membuat pria itu menoleh ke arahnya "March... Tidak ada yang namanya hantu di dunia ini" March hanya terkekeh sambil menggaruk kepalanya

"oh ayolah aku hanya bercanda! Jangan terlalu dianggap serius, Dan Heng" mereka berdebat kecil karena perihal hantu, sedangkan gadis bersurai abu-abu itu menatap lekat dan penasaran ke pintu itu. Ia membawa tangannya ke pegangan pintu...

Begitu jari nya hampir menyentuh pegangan pintu itu, sebuah tangan menghentikannya... Ia menoleh dan tatapannya bertemu dengan wanita bersurai merah.

Dan Heng dan March berhenti berdebat setelah melihat wanita itu menahan tangan teman barunya.

"Maaf... Aku bukan bermaksud untuk-" "tidak apa-apa stelle... Saya paham anda pasti penasaran dengan ruangan ini" stelle mundur beberapa langkah setelah tangannya di lepaskan dari genggaman dia.

"Nona himeko, jika saya boleh bertanya... Kenapa ruangan ini di segel?" Himeko menoleh ke arah Dan Heng... Dia agak ragu untuk memberitahu kalau ada satu orang yang lebih dulu dari mereka bertiga masuk ke express ini. Namun ia menghela nafas pelan sebelum menjawabnya.

"Ruangan ini adalah ruangan salah satu penumpang disini... Nama dia Crystal, seorang gadis dengan mata heterochromia. Dia masuk ke express ini lebih dulu dari kalian bertiga. Namun kita kehilangan jejak dia setelah terjadi sebuah kejadian yang tidak terduga... Terakhir kali kita bisa melacak keberadaannya, dia berada di Jarilo-VI..., tetapi sayangnya... kita tidak bisa berkomunikasi dengannya hingga saat ini." Mereka bertiga terdiam saat mendengar penjelasan dari Himeko. Tak lama setelah itu, Stelle melempar sebuah pertanyaan kepadanya.

"Tapi... Kenapa ruangan ini harus di segel seperti ini ? Apakah ada sesuatu yang sangat berharga hingga memasang segel seperti ini?" Himeko menaruh jarinya ke dagu begitu dia mulai berpikir "saya kurang tahu untuk apa yang dia simpan di dalam ruangannya..."

Mendengar jawaban Himeko membuat mereka menjadi tambah penasaran dengan isi ruangannya. Dan Heng bahkan berpikir apakah dia bisa memasuki ruangan itu dengan cara meretas sistemnya... Himeko menoleh ke arah Dan Heng, seolah-olah tahu apa yang sedang dia pikirkan.

"Sekeras apapun usaha mu... Pintu ini tidak akan terbuka kecuali oleh pemiliknya sendiri... Omong-omong, sebentar lagi kalian akan tiba di Jarilo-VI, dan jika kalian beruntung... Kalian bertiga bisa bertemu Crystal disana" dengan begitu Himeko pergi meninggalkan mereka untuk bersiap-siap.

March menjerit semangat lalu bertanya ke kedua temannya soal Crystal "apakah menurut kalian crystal adalah orang yang hebat? Maksud ku... Dia bahkan bisa menyegel pintu ini dan hanya dia saja yang bisa membukanya!"

Stelle terdiam sambil menaruh jarinya ke dagu "ku rasa juga begitu, entah kenapa aku tidak sabar untuk bertemu dengannya" march terkekeh "Benarkan! Benarkan! Aku jadi penasaran juga" di saat kedua wanita itu sedang sibuk membicarakan rasa penasaran mereka terhadap seseorang yang masih belum di ketahui identitasnya, dan heng hanya terdiam seolah-olah tidak menarik dengan topik ini.

"Kita belum tentu apakah dia masih hidup atau tidak disana... Jangan menaruh harapan kalian terlalu tinggi" ucapan dan heng berhasil membuat march dan stelle terdiam dan berhenti berbicara.

March cemberut kesal lalu berniat menantang dan heng... Dan heng yang tahu apa yang akan di lakukan oleh march dengan cepat memperingati dia "March... Jangan main-ma-"

"Kita taruhan! Siapapun yang kalah harus menjaga kereta selama empat hari tanpa bergantian satu menit pun!" Tantang march yang memotong peringatan dan heng...

Stelle yang selama ini berdiri di tengah-tengah mereka hanya menyimak dengan seru sambil memainkan ponselnya.

Dan heng hanya terdiam lalu menghela nafas lelah "terserah kau saja" setelah perdebatan kecil itu, mereka pun pergi dan tiba di Jarilo-VI.

Begitu mereka bertiga sudah pergi meninggalkan Astral Express... Pintu yang tadinya menjadi perdebatan mereka bertiga itu mengeluarkan sinar lembut dari lambang segelnya.

Namun tidak ada siapapun yang menyadari hal itu.

[ Lokasi: Belobog ]

Sebuah api berkobaran di dalam perapian... Seorang gadis yang duduk dihadapannya perlahan menoleh ke arah jendela.

Gadis itu berjalan perlahan ke arah jendela dengan secangkir teh di tangannya... Senyuman kecil muncul di wajah begitu dia menatap langit biru dari jendela.

"Tidak ku sangka ya... Akhirnya seseorang dari Astral Express datang juga kesini... Kuharap mereka bisa menghadapi para prajurit silvermane yang cukup keras kepala itu" gumam gadis itu sambil mengisap teh nya dengan pelan...

Mata heterochromia nya terlihat bersinar begitu sebuah cahaya memantulkan cahayanya ke jendela dia dari luar.

Tak... Tak... Tak...

Gadis bersurai h/c perlahan melirik ke arah suara langkah kaki itu mendekat

"kau yakin tidak ingin membantu mereka? Mereka rekan mu dan... Mungkin junior mu?" Gadis bermata heterochromia tersebut tertawa mendengar itu dari temannya, dia menaruh cangkir teh nya di atas meja lalu menoleh kebelakang.

"Ada waktu dimana mereka harus melakukan sesuatu tanpa bantuan diriku yang sudah lama sekali berada disini... Lagi pula, ada satu orang yang baru saja melakukan ekspedisi pertamanya... Jadi aku tidak mau memberikan mereka keringan untuk sementara, dan tentu saja aku akan datang jika situasinya memang sangat mendesak... Dan juga... Aku kurang suka dengan yang namanya senioritas, Natasha" ucap gadis bermata heterochromia itu dengan kekehan kecil sedangkan Natasha hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Dia datang ke kota Belobog hanya untuk mengecek situasi dia dan menanyakan kemajuannya mengingat sebagian ingatannya. Namun dia memutuskan untuk bertanya soal itu nanti saja.

✧&lt;&lt;•°The Void of Memories°•&gt;&gt;✧&lt;&lt;•° Dan Heng x Reader °•&gt;&gt;✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang