✧.*<Chp.3> *⁠.⁠✧

341 29 0
                                    

"Biar aku yang urus mereka, kalian awasi stelle!" Crystal langsung berlari ke arah monster itu tanpa menunggu jawaban dari yang lainnya.

Dan heng yang melihat crystal sudah berlari ke arah monster itu refleks meneriaki namanya "crystal, hati-hati!"

Orang yang dia panggil mengabaikan panggilannya, crystal merubah senjatanya ke dua pedang dan dilengkapi pistol.

Crystal menebas monster itu dengan sangat lihai dan cepat lalu menembaki beberapa bagian tubuh mereka. Dia sempat menoleh ke arah stelle dan tersenyum begitu lihat kalau dia sudah sampai di tempat cocolia berada.

"Woah... Gerakan serangan crystal terlihat sangat lihai dan secepat kilat" kagum march beserta anggukan dari bronya.

"Crystal memang terdengar cukup hebat dalam ini... Dia bahkan hampir mengalahkan ku dalam duel" ucap seele dengan senyum seringainya. "Itu artinya dia sangat kuat! Dia bahkan memiliki robot naga yang besar itu... keren sekali! Bukankah begitu Dan heng ?"

Orang yang march panggil tidak menoleh sedikitpun dan hanya melihat ke arah crystal yang sedang bertarung melawan monster itu sendirian dengan sangat mudah.

"Stelle!!?"

Perhatian mereka semua kini teralihkan saat melihat stelle jatuh dan tertusuk, begitu crystal berniat untuk berteleportasi kesana... Tangan robot raksasa sudah lebih awal menghempas tubuh crystal ke suatu arah dengan sangat kuat."Crystal!" Dan heng berhenti lalu berbelok arah untuk membantu crystal.

Willy yang melihat tuannya di serang langsung menerkam robot itu dan menyerangnya berkali-kali.

"Crystal... Kau baik-baik saja?" Tanya dan heng untuk memastikan kondisinya meskipun dia tahu pasti itu tidak baik-baik saja karena tubuhnya dihempas oleh robot yang besar.

Namun crystal hanya mengerang sambil memegang kepalanya yang pusing "aduh... Kepalaku, Natasha pasti akan mengomeli ku lagi..." Gumam crystal yang masih memegang kepalanya dan matanya tertutup rapat.

Dan heng dengan pelan menepuk pipinya agar crystal membuka matanya... "Ugh... Silau sekali... Ehhh kau... siapa? Siapa pria tampan yang di hadapan ku ini?" Ucap Crystal begitu dia perlahan membuka mata sedangkan dan heng yang saat ini ada di sebelah crystal hanya bisa terdiam dan gagal menahan wajah datarnya.

Dia memalingkan wajahnya perlahan dan menutup setengah wajah dia dengan salah satu tangannya. "Sini... Biar ku bantu kau berdiri" dan heng dengan perlahan membantu crystal untuk berdiri lagi dan menopangnya agar tidak jatuh.

Setelah mereka semua selesai berbincang-bincang dan kembali ke kota Belobog. Sedangkan Crystal mendapatkan omelan yang panjang lebar dari Natasha karena ceroboh, tetapi untungnya tidak ada cedera parah di kepalanya yang bisa membuat ingatannya semakin hilang.

Mereka berempat kembali ke Astral Express setelah semua urusan di Belobog dan Jarilo-VI sudah selesai dan terkendalikan dan di sambut oleh himeko

"Selamat datang di rumah, kalian bertiga..." Mereka bertiga terdiam bingung mendengar itu.

"Bertiga? Tapi kita berempa—" begitu march menoleh ke belakang, satu orang tidak ada di bersama mereka... Membuat march panik "D-dimana... Dimana crystal!? Kita tidak meninggalkan dia di Jarilo-VI kan!? Kan!? Dia bersama kita tadi! Atau jangan-jangan... Crystal yang kita temui adalah han–"

"Jangan berbicara omong kosong seperti itu lagi, march." March menoleh ke arah dan heng dengan sedikit kesal namun dia mengabaikan hal itu.


Himeko yang mendengar ucapan march merasa sedikit bingung lalu terkekeh setelah menyadari sesuatu. "Aku percaya kalian sudah bertemu dengannya, ya?"

Mereka bertiga mengangguk... Lalu stelle mengingat sesuatu saat berada di Belobog.

"Apa kalian ingat perkataan seele? Dia pernah bilang kalau crystal suka datang secara tiba-tiba dan pergi tanpa mengatakan apapun... Apakah itu kebiasaan dia, nona himeko?" Himeko mengangguk pada pertanyaan stelle.

"Itu benar... Dia selalu seperti itu kapanpun, terdengar tidak sopan, Iya. Tapi dia tidak selamanya seperti itu di semua situasi..." Stelle dan March ber- oh ria saja mendengar penjelasan himeko.

Di sisi lain, dan heng hanya terdiam dan terkesan tidak menarik untuk mengetahui itu namun dia tetap penasaran. Dan heng pun pergi ke suatu tempat tanpa mengatakan apapun kepada mereka.

"Begitu ya... Aku rasa kita akan terbiasa dengan itu, bukankah begitu stelle, dan–" march menoleh ke belakang dan dia terkejut karena hilang satu orang yang tadi ada di samping nya "Dan heng! Jangan kau juga!!!" Jeritnya, membuat stelle dan himeko terkekeh.

✧✧✧

Crystal berjalan menuju ruangannya sambil bersenandung, dia menggunakan scarfernya milik nya untuk membuka segel di pintu ruangannya.

"Jadi... kau menggunakan scarfer untuk memasang dan membuka segel itu?" Crystal menoleh ke belakang, melihat dan heng yang berjalan mendekatinya.

"Ya... Itu benar" jawab nya singkat sebelum membuka pintu ruangannya... Crystal membalikan seluruh tubuhnya menghadap ke dan heng. "Ku dengar kau ingin mencoba meretas sistem yang ada di kamar ku, ya?" Dan heng sedikit terkejut mendengar ucapan crystal dan penasaran bagaimana dia bisa mengetahui hal itu.

"Bagaimana kau bisa–"

"Sebelum aku menjawab bagaimana cara ku mengetahui hal itu, ada baiknya jika kau melihat sendiri." Crystal membuka pintu ruangannya lalu masuk kedalam dan memperbolehkan dan heng untuk masuk.

Ruangan milik crystal terbilang sedikit lebih luas, tetapi perhatian dan heng teralihkan begitu melihat sebuah bola kristal berwarna ungu lilac mengapung dan mengeluarkan cahaya yang lembut... Dia menatap bola kristal nya dan dia dapat melihat siluet bunga lilac di dalamnya.

Crystal yang melihat itu hanya tersenyum kecil lalu menghampirinya "Sesuai dengan warna dan isi di dalamnya... Itu kristal lilac yang pernah ku temukan di planet antah-berantah saat melakukan ekspedisi".

Dan heng hanya bergumam pelan... kedua matanya fokus meneliti setiap sudut kristal itu. "Apa kegunaan dari kristal ini?" Tanyanya sambil menoleh ke arah crystal.

"Kegunaannya ya... Jujur saja, aku belum meneliti semua kegunaannya. Tapi yang ku temui adalah, kristal ini bisa di bilang sebagai alat pelacak"

"Alat pelacak?"

"Ya... Aku bisa menemukan, mengetahui atau memastikan keadaan Astral Express ini dari kejauhan. Seperti saat aku terjebak di Jarilo-VI, lebih tepatnya di kota Belobog karena aku di tahan waktu itu oleh cocolia. Tapi aku masih bisa mengetahui keberadaan kalian dan tentu saja... menguping pembicaraan kalian saat kalian dekat sekali dengan ruangan ku".

"Begitu ya" gumam dan heng sambil mengangguk pelan, mengerti dengan penjelasan crystal. Tak lama setelah itu, dan heng melirik arah crystal dan menatap matanya.

"Mata heterochromia mu... Apakah mata mu sejak lahir seperti itu... Atau mata mu berubah menjadi heterochromia karena sebuah kejadian?" Crystal sedikit terkejut dengan pertanyaan itu, namun dia tidak menunjukkannya.

"Sejak lahir mata saya sudah seperti ini, kenapa bertanya hal itu?" Jawab nya dengan ekspresi riang.

Dan heng yang merasa kurang puas dengan jawaban itu hanya diam dan mengangguk pelan, namun dia tetap merasa ada hal yang aneh di dalam tubuh crystal...

"Istirahat lah, kau pasti lelah setelah kembali lagi ke Astral Express" dengan begitu dan heng pergi keluar dari ruangan crystal dan berjalan ke kamarnya. Sedangkan Crystal terdiam sejenak begitu otaknya mulai merasakan sakit setelah mendengar pertanyaan dari dan heng.

✧&lt;&lt;•°The Void of Memories°•&gt;&gt;✧&lt;&lt;•° Dan Heng x Reader °•&gt;&gt;✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang