Keesokan paginya.
Malena memakan sarapannya dengan perasaan yang masih gusar, karena dia mengingat lagi apa yang semalam Jevano katakan padanya setelah selesai melakukan persetubuhan mereka di dalam mobil.
Besok kita nikah.
Tiga kata itulah yang membuat Malena melamun sejak bangun tidur pagi ini. Hatinya masih belum bisa rela, sementara dia harus melakukannya demi orang lain.
Hanya ada dua pilihan untuknya, menolak pernikahannya dengan Jevano dan melupakan mimpinya menjadi seorang dokter, selain itu dia juga harus menghadapi Jevano yang akan mengejarnya bahkan jika dirinya kembali ke kampung. Lalu pilihan keduanya adalah dia menikah dengan Jevano, dan kemudian jadi orang jahat atau mungkin hidup sebagai sampah karena telah menjadi simpanan suami sepupunya sendiri, dan sebagai hadiahnya mungkin Malena akan menjadi seorang dokter dan tak perlu takut lagi pada ancaman Jevano yang akan membetitahu Teyana ataupun ibunya di kampung.
Jevano dan Malena sudah membuat perjanjian pranikah, bahwa Malena bisa bebas setelah dia melahirkan satu anak untuk Jevano."Na!" tiba-tiba saja panggilan itu mengusik lamunan Malena. Rupanya Teyana kini sedang menatap Malena khawatir, karena sejak tadi gadis itu hanya diam saja saat diajak bicara oleh Teyana.
"Eh iya kak? kenapa?"
"Lho...kamu ngelamun sih pagi-pagi? kenapa?" tanya Teyana sambil memeriksa kening Malena.
"Kamu kenapa? masih sakit, kah? badan kamu agak anget-" tiba-tiba kalimat Teyana terhenti karena secara spontan Malena yang duduk di sebelahnya malah memeluk tubuhnya. Jevano juga terkejut melihat tingkah Malena yang seperti itu.
"Kamu kenapa dek? kok tiba-tiba-ya ampun! kamu kok malah nangis, Na? kenapa? bilang sama kakak, di kampus ada yang jahatin atau buli kamu? atau kamu ada masalah lain?" tanya Teya bertubi-tubi, dia kelihatan sangat khawatir pada Malena.
Untuk beberapa saat Jevano juga tertegun melihat sikap Teyana pada Malena, tapi tak lama kemudian dia kembali terfokus pada Malena.
"Nggak kak, aku baik-baik aja kok. Aku cuma pengen peluk kakak aja. Makasih kakak udah jagain aku dan baik banget sama aku, aku nggak tau gimana lagi harus bales kebaikan kakak, tapi yang jelas Nana sayang banget sama kak Teya, Nana akan bales kebaikan kak Teya suatu saat nanti, walaupun mungkin kak Teya nggak akan tau gimana cara Nana ngelakuin itu buat kakak," Kata Malena dalam pelukan Teyana.
Teyana yang merasa bingung dengan perkataan Malena hanya bisa tersenyum dan mengiyakan saja, karena dia mengira adik sepupunya itu hanya sedang sensitif karena datang bulan, atau mungkin Malena sedang rindu pada ibunya di kampung, secara Malena kan baru kali ini tinggal berjauhan dengan ibunya, ditambah dia juga sudah tidak punya ayah yang mungkin membuat gadis itu jadi merasa bahagia karena sekarang ada Teyana dan Jevano yang mengurusnya.
Padahal, tangisan dan ucapan Malena pagi ini bukanlah karena itu semua, melainkan dia merasa bersalah dan berjanji akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Teyana, termasuk jadi simpanan suami sang kakak sepupu dan melahirkan anak untuk mereka, lalu setelah itu mungkin dia akan menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔
Fanfiction{SELESAI} WARNING! [S1 Bab 26-51 Unpub] [S2 Bab 26-31 Unpub] [PDF Ready] Cerita ini memiliki rate 18+/21+ mungkin, karena terdapat adegan yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Dan cerita ini memiliki 3 season dalam 1 book. Bab y...