Hanya sebuah akibat yang kamu dapatkan ketika kamu memutuskan bahwa kita semua manusia yang tidak luput dari kesalahan. Bahkan jika salah, mencintai bukanlah hal yang berdosa. Kan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Kalau bicarain soal percintaan, sebenarnya mereka bertiga bukannya tidak pernah menjalin hubungan.
Di kelas 1 SMP, Jihoon mendapatkan surat cinta pertamanya. Dari seorang adik kelas bernama Jeongin. Yang Jeongin, anak SD sebelah yang Jihoon ketahui memakai behel dan kacamata super tebal.
Aku suka banget liat kak jihoon nyolok mata kak hyunjin.
Tentu, Jihoon tidak menerima cinta anak ingusan itu. Jeongin juga bukan cinta pertama Jihoon, meskipun saat itu Jihoon sebenarnya tidak mengerti apa itu cinta pertama, namun yang pasti dia masih menatapkan bahwa cinta pertama nya adalah orang itu.
Yoon Jaehyuk.
Cowok basket, ketua osis dan duta belajar sekolah yang tentu saja menjadi kesayangan seluruh guru disekolah. Meskipun Jihoon tidak begitu dekat Jaehyuk, yang pasti Jihoon menyukainya dulu.
Kemudian setelah lulus SMP, Jihoon mulai berpacaran.
Pacar pertama Jihoon bernama Kim Seunghun. Kakak kelasnya, dan terkenal sangat pintar pula. Jeez, he's type like always nerd and nerd.
Seunghun cowok yang sangat romantis, beberapa kali memberikan bunga dan selalu mengantar Jihoon pulang sekolah. Semua baik, mereka baik dan mulai saling sangat menyukai satu sama lain.
Tapi pada malam prom, Jihoon hampir diperkosa oleh bajingan gila itu. Seunghun, tidak sebaik yang Jihoon kira sama sekali.
"Lo bilang apa habis nolak dia?"
Jihoon mengusap ingus dihidungnya. "Gue mau pulang."
Mendengar itu baik Junkyu dan Yoshi sama-sama tidak bisa menyembunyikan ketidaknyamanan melihat Jihoon menangis sepulang prom. Malam yang harusnya menyenangkan, justru di isi dengan kesedihan Jihoon.
Well tidak sesedih Junkyu yang baru putus, ataupun Yoshi yang datang sendiri tanpa pasangan sih.
"He's jerk. Lo harus putusin dia besok." Saran Yoshi.
Junkyu mengangguk. "Dibalik sosok manis dan kutu buku gitu siapa sangka dia mesum."
Jihoon diam sejenak. Kemudian menatap kedua sahabatnya.
"Lo berdua tau nggak?"
Yoshi dan Junkyu mendekatkan kepala mereka. Menatap Jihoon serius, sedangkan Jihoon menelan ludah sebelum berbicara.
"He's dick likeㅡ gross! Fuck it's so fucking hairy!"
"EW!"
•••
"Lo berdua inget Yoon Jaehyuk nggak sih?"
Junkyu mengangguk. "Cowok pertama yang ngasih gue mawar."
Jihoon menoleh kaget. "Hah? Apa kata lo?"
"Budek lo, Ji? Yoon Jaehyuk, dia pernah ngasih gue mawar pas Valentine. Kita kelas dua SMA pas itu." Jelas Junkyu kesal.
Dengan wajah tidak kalah kesal dan kaget, Jihoon membuang kentang gorengnya. Dirinya menatap lekat Junkyu yang masih bodo amat dan asik makan kentang goreng diatas meja.
"Serius lo Jun?"
Junkyu menoleh sekali lagi. "Kenapa emang?"
"Tuh anak juga ngasih gue dulu. Dia ngasih lo berapa?"
"Satu...doang sih." Suara Junkyu menciut di akhir.
Jihoon terkekeh remeh. "Dia ngasih tiga ke gue, dia lebih suka gue!"
Kemudian, Yoshi datang ke ruang tamu membawa soda di tiga gelas berbeda. "Apaan yang lebih suka?"
Junkyu menghela nafas geram. "Yoon Jaehyuk sialan, ternyata dulu ngasih gue sama Jihoon mawar, di hari yang sama."
"HAHAHA! Tapi gue dikasih tiga."
Yoshi mengangguk paham. "Kalau gue dikasih sebuket, berat sih. Jadi gue balikin."
Tawa Jihoon berhenti. "Anjing!"
Giliran Junkyu yang tertawa, sampai terbatuk-batuk disebelahnya. Sedangkan Yoshi yang bingung cuma bisa memiringkan kepalanya mendengar sumpah serapah Jihoon yang sesekali menyumpahi Yoon Jaehyuk tertabrak truk fuso dijalan.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
this book is nothing for too much drama, i hope this book can your be light reading moment🤍
