🥨 prolog

800 82 25
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kalau tidak salah ingat Jihoon bertemu Yoshi dan Junkyu itu pas masuk sekolah pertama kali.

Jihoon dengan mata sembab mengerut sembari menggenggam erat tangan Bunda Rose, sesekali Rose ketawa melihat putra semata wayangnya sesegukan karena tidak mau pergi sekolah. Tapi, semua itu gara-gara Park Woojin, sepupu Jihoon yang sempat mengatakan kalau guru disekolah bakalan pukul Jihoon kalau nakal.

Anak gembul dengan tas merah menyala itu sempat hampir menangis saat Bunda Rose mengajaknya masuk ke halaman sekolah. Disanalah dia melihat Junkyu untuk pertama kalinya. Kebetulan Bunda Rose mengenali Mama nya Junkyu, Jisoo. Mereka berbincang seolah baru bertemu dan saling rindu.

Jihoon menatap anak kurus yang lagi menguap lebar disebelah Mama Jisoo. Matanya juga mengantuk, dan mereka cuma bertatap-tatapan sampai akhirnya Junkyu mendekati si gembul.

"Kenapa kamu nangis?" Tanya si kurus.

Si gembul membuang muka. Selain cerewet, cengeng dan banyak mau nya, Jihoon ini juga tipe anak yang judes. Bukan nurun dari Bunda Rose, nurun nya dari Ayah Jaehyun sih.

Aneh juga ya si kurus ini, Jihoon yakin dia cowok. Namun rambut gondrong panjang Junkyu membuat Jihoon menatap anak itu keanehan, sejak kecil Ayah Jaehyun tidak membolehkan rambut Jihoon terlalu panjang. Lalu kenapa rambut Junkyu panjang sekali seperti perempuan?

"Jiji, ini namanya Junkyu. Ayo kenalan." Suruh Bunda Rose, tangan Bunda mendorong sedikit tubuh gempal Jihoon.

Namun si anak menggeleng. "Ini cowok apa cewek kok panjang rambutnya?"

Junkyu menoleh ke Mama Jisoo. Mama Jisoo terkekeh canggung sembari berjongkok disebelah Junkyu. "Cowok, sayang. Mulai sekarang... Junkyu sama Jihoon temenan ya?"

"Nggak mau ah! Junkyu nya aneh!" Pekik Jihoon kesal.

Tanpa di duga-duga, Junkyu yang awal terlihat mengantuk tiba-tiba mencebikan bibirnya. Matanya seketika memerah menahan tangis.

"Ajun juga nggak mau temenan sama empal gentong kayak gini!" Jeritnya. Kemudian tangis Junkyu pecah.

Jihoon yang mendengar dirinya disamakan dengan makanan enak itu, seketika ikut menangis lagi. Keduanya menjerit dan saling berteriak didepan halaman sekolah.

Mama Jisoo dan Bunda Rose panik, berusaha menenangkan kedua anak mereka saling masih saling olok sambil menangis. Namun tidak lama kemudian, seorang Ibu-ibu lain datang menghampiri mereka.

"Kak Jiss, Rosieㅡ!"

"Huwaaaa! Pokoknya Ji gamau masuk sekolah sama bencong ini!"

"Mama Ajun mau pulang, ntar Ajun dimakan dia gimana?!"

"Enak aja! Ji nggak suka makan bencong!"

Ibu-ibu tersebut terdiam memperhatikan kedua ank yang sedang adu mulut dan ibu mereka yang sibuk memisahkan keduanya namun sayangnya pertengkaran itu tidak bisa dilerai karena Junkyu maupun Jihoon masih saling berteriak dan menangis.

"Mommy~" Dia menoleh. Menatap anak lucunya, yang... Sayangnya sekarang mencebikan bibir sembari menggenggam erat tangannya. "Ochi takut~"

"No no... sayang nggak boleh nangis. Kan ochi udah besar?"

"T-tapi..."

"Nggak papa mereka cuma lagi main aja, sayang. Hm?"

Namun yang terjadi selanjutnya, Junkyu dibanting Jihoon yang sejak kecil memang suka berlatih Jiu Jutsu sama Pamannya.





















•••


















Tiin!




Tiin tiin!







Tiin!
























"BENTAR ANJING! SABAR NGAPA!"

Junkyu tertawa terbahak, sedangkan Yoshi disebelahnya hanya bisa menghela nafas berat sembari menatap tubuh bugil Jihoon dibalik jendela kamarnya dilantai dua. Sialan, pemandangan yang Yoshi tidak harapkan sama sekali dipagi yang cerah begini.

"Iseng banget sih, heran."

"Lagian lama banget. Kayak princess aja dia." Sahut Junkyu kesal, namun tertawa lagi kemudian.

Tanpa menunggu lagi Yoshi berjalan ke arah pintu rumah Jihoon disusul Junkyu yang sesekali masih membahas soal bagian tubuh jihoon yang tidak tumbuh sama sekali.

Setelah masuk, yang pertama kali mereka lihat ada Ayah Jaehyun yang sibuk memberi makan ikan cupang di aquarium. Ayah Jaehyun kelihatan supe fokus memberi makan anak-anak ketiganya, yang ternyata lebih dia sayangi ketimbang Jihoon dan adik Jihoon.

Kemudian Jihoon turun, biasa, dengan rengutan khas nya kepada Junkyu yang tersenyum tidak berdosa itu. Jihoon melipir ke dapur mencari Bunda, diikuti Junkyu dan Yoshi ketiga remaja itu bergantian mencium tangan Rose.

"Ayah!"

Ayah Jaehyun menoleh. Setelah tangannya dicium ketiga remaja itu Jaehyun menggeleng.

"Kalian ini, udah pada gede udah pada punya pacar belum?"

Ketiga saling menatap. Junkyu menggeleng polos. "Tapi Jihooㅡ!"

"Semangat Yah makanin cupangnya! Kita pergi dulu!"

Untungnya, Jihoon punya gerakan cepat untuk membungkam mulut ember Junkyu yang hampir membocorkan rahasia kalau Jihoon sedang dekat dengan seseorang.

Yoshi dibelakang hanya bisa tersenyum simpul. Dirinya sempat melihat lirikan maut Jaehyun yang sudah pasti merasa curiga dengan gelagat anak sulungnya yang aneh itu.

Namun apa daya, Yoshi tidak perduli.


•••

selamat datang, semoga betah🐶🐯🐨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat datang, semoga betah🐶🐯🐨

Not The Guilty - Treasure00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang