"Tuan, banyak penurunan pelanggan dalam 3 pekan, apalagi untuk 1 pekan terakhir bukan hanya pelanggan yang jumlahnya turun drastis, melainkan banyak pelanggan yang mengeluh, karena tidak suka dengan pelayanan yang diberikan."
Mendengar penjelasan dari orang yang memegang laporan di tempat ini, membuat pria itu berbalik badan, dia yang semula memperhatikan gedung-gedung tinggi di hadapannya menjadi memperhatikan orang itu dengan tatapan yang cukup serius.
"Tidak tahu jelasnya Tuan, bahkan banyak yang mengatakan kalau wanita-wanita itu banyak yang berusaha untuk melarikan diri dari tempat kita dan mereka yang tidak bisa melarikan diri, melampiaskan semuanya dengan cara tidak memberikan service yang maksimal."
"Setelah banyaknya keluhan, bahkan katanya untuk pria di sana juga sudah tidak begitu memberikan pelayanan yang ramah, mereka malah bertingkah kasar saat bersama dengan pelanggan."
"Saya akan turun tangan langsung dalam hal ini."
"Baik Tuan, bagaimana atau kapan waktunya?"
"Nanti malam saya akan ke sana, sekarang saya masih ada urusan di tempat lain."
Pria itu langsung melangkahkan kaki meninggalkan tempat ini, dia terus melangkah sampai sebuah mobil mewah sudah berada di hadapannya dan pintu mobil itu sudah terbuka, sehingga dia bisa langsung melangkahkan kakinya masuk.
"Tuan, apakah ada masalah?"
Kening pria itu mengerut, dia menatap orang yang sekarang tengah melajukan mobilnya dengan tatapan tanda tanya.
"Tidak Tuan, saya hanya melihat kalau raut wajah Tuan terlihat seperti orang yang sedang banyak masalah." Sopir itu mengutarakan apa yang dia lihat.
"Saya tidak membayar anda untuk menanyakan kabar saya."
Jawaban yang keluar dengan menggunakan nada bicara yang sangat datar membuat Sopir itu terdiam lalu menganggukkan kepalanya. "Baik Tuan, saya minta maaf."
*****
21:10
Reva dan juga Cheryl melangkahkan kaki masuk, mereka sudah merasakan hawa panas, karena dari pintu masuk saja sudah banyak orang yang berpasang-pasangan dengan aktivitas yang beragam.
"Lo serius bakalan berhasil dengan cara ini?" tanya Cheryl sambil menatap Reva.
"Coba aja lah ya, lagian kan Axel itu ganteng, dia juga banyak ceweknya, gue rasa dia gak akan mau mempertahankan cewek yang udah jelas-jelas bermain bersama dengan cowok lain."
Apa yang Reva ucapkan cukup masuk akal, sehingga Cheryl mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kalau gue sampai bablas gimana mainnya?" Cheryl masih memikirkan masa depannya, sehingga dia menanyakan hal ini terlebih dahulu.
"Ya, tergantung, liat aja cowoknya kayak gimana, kalau emang lo mau sampai berhubungan badan sama tuh orang, ya silakan ... pilihan ada di tangan lo." Reva memberikan jawaban dengan menggunakan nada bicara yang santai.
"Temen kurang ajar!" ketus Cheryl yang kemudian Reva tertawa dengan enteng.
*****
Seorang pria yang sekarang tengah menggunakan atasan kemeja yang lengkap dengan jas, bahkan dasi yang terpasang rapi itu tengah melangkahkan kaki memeriksa sesuatu hal, kemudian ada pria yang menghampirinya.
"Tuan, permisi."
Hanya sebuah kerutan di dahinya yang diberikan oleh pria berusia 44 tahun itu sebagai tanda tanya.
"Ada yang tidak tahu diri lagi, dia sekarang malah tidak datang dan tidak masuk ke kamar, padahal sebelumnya dia sudah di-DP dengan jumlah cukup besar dan customer sudah menunggu di kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Kesayangan Om Duda
RomanceMenjadi seorang babysitter untuk bayi yang begitu cuek terhadap lingkungannya bukan pilihan terbaik untuk Cheryl, hanya saja dia merasa kalau hal ini adalah salah satu cara untuk dia bisa lepas dari pacarnya yang toxic dan juga suka selingkuh, apala...