Mendapatkan Bunga

132 4 0
                                    

"Daddy!"

"Ya El? Ada apa?"

"Aku pergi dengan siapa hari ini?"

"Tante Cheryl?"

"Dia tidur."

Mendengar kalimat itu, membuat Dirga terdiam sejenak, dia memikirkan beberapa hal. "Tidak kamu bangunkan?" tanya Dirga terlebih dahulu.

Pandangan El dia alihkan, dia memperhatikan Cheryl yang tengah tertidur di sofa dengan raut wajah cape yang begitu jelas. "Gak," jawab El singkat.

"Kamu bangunkan saja sekarang, agar nanti dia bisa menemani kamu untuk kumpulan di Sekolah kamu." Dirga memberikan solusi yang santai.

"Gak mau."

"Ya terus, bagaimana?"

"Terserah, kalau Daddy mau ke sekolah ... El akan ikut, kalau tidak ... El ikut tidur dengan Tante Cheryl."

Jawaban yang membuat Dirga sulit untuk menolak, dia memang bisa saja menyuruh orang lain untuk datang ke Sekolah El, hanya saja sekarang adalah acara tahunan Sekolah El yang niatnya Dirga akan datang di siang hari sebab sudah menyuruh Cheryl menemani El di awal.

"Ya sudah, kamu pergi saja bersama dengan Om Reno ke Sekolah, nanti Daddy akan langsung ke Sekolah."

"Bohong?"

"Tidak El, tidak berbohong, Daddy berangkat sekarang."

Sambungan langsung El akhiri, karena dia memang sudah tidak tahu ingin berbicara apa dan di seberang sana Dirga tengah memikirkan sesuatu hal sampai kemudian dia menutup pekerjaannya dan bersiap-siap untuk pergi.

Di dalam mobil menuju ke Sekolahan El, sebuah pesan masuk ke handphone Dirga yang membuat Dirga membuka foto yang dikirimkan oleh orang yang mengawasi CCTV di Rumahnya, hingga tanpa direncanakan sebuah senyuman kecil di bibir Dirga terukirkan.

"Apakah El kasihan untuk membangunkannya atau memang El tidak mau ditemaninya, tapi sepertinya tidak mungkin."

Dirga menjadi memikirkan apa yang menjadi alasan Anaknya tidak mau membangunkan Cheryl, padahal biasanya orang lain yang bekerja harus menuruti apa yang sudah dirinya ucapkan, apa pun keadaannya.

"Semoga saja, dia mempunyai sedikit rasa kasihan."

*****

Sampai di tempatnya, pintu mobil terbuka dan ada yang menghampirinya. "Tuan El masih di dalam, dia tidak ingin keluar sebelum Tuan datang."

Mendengar kalimat itu, Dirga hanya menganggukkan kepalanya yang kemudian dia melangkahkan kaki untuk menghampiri Anaknya yang berada di mobil lain, hingga kemudian pintu dia buka dan dia melihat Putra kesayangannya.

"El?"

Tangan Dirga terulur sampai pada akhirnya El menerima uluran tangan Dirga, lalu melangkahkan kaki turun bersama dengannya. Mereka melangkahkan kakinya masuk ke tempat ini bersama.

"Datang dengan Daddy, memangnya yakin kalau El pintar?"

"Kalau gak pintar, bukan El." Penuh percaya diri, Anak kecil itu memberikan sebuah jawaban yang membuat senyuman penuh dengan rasa bangga terukir di bibir Dirga, dia benar-benar suka dengan karakter Anaknya.

Mereka duduk dengan santai di tempat yang sudah disediakan, sampai Dirga menyadari ada sebuah panggilan masuk yang berasal dari orang cukup penting, dia merasa tidak bisa mengabaikan panggilan tersebut.

"El, Daddy izin terima telepon ya?"

"Ujungnya akan pergi?" tanya El dengan nada bicara yang datar.

"Tidak El, nanti Daddy kembali. Orang yang menghubungi Daddy adalah orang yang sudah ada jadwal bertemu dengan Daddy hari ini, hanya saja Daddy batalkan untuk menemani kamu sekarang."

Babysitter Kesayangan Om DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang