12

153 15 0
                                    

Dijalan pulang aku menghirup oksigen murni banyak banyak seakan akan agar segala bau bau tidak enak bisa keluar dari hidungku. Jalanan di dekat pasar masih agak kumuh, sebenarnya tidak terlalu kumuh sih, hanya beberapa tempat pembuangan sampah dari restoran restoran ikan.

Saat sudah agak jauh dari sekitar pasar udara nya mendadak berbeda, lebih segar kurasa.

"Omma, aku mampir kesana ya"

"Jangan siang siang ya pulang nya"

Aku mengangguk hormat setelah di setujui Omma, kalian tau aku kemana?

Ya ketempat yang indah dan sejuk, tepi sungai.

Selain beristirahat disini aku juga me refresh kan hidung ku dari bau bau sebelumnya. Rumah Haechan terlihat dari sini, model rumah yang tak jauh beda dari rumah Omma.
Samar samar aku mendengar suara orang sedang berbincang, lama kelamaan suara nya semakin dekat dengan ku. Aku menengok kesana kemari tidak ada orang, seketika aku merinding.

Bruk!

"Ah maaf aku tidak melihatmu"

Seseorang sedang menelepon menabrak ku, katanya tidak melihatku, bagaimana bisa tidak terlihat? Aku sebesar ini padahal.

"Dasar orang aneh"

Set!'

Dengan cepat aku menarik bola mataku kebelakang. Satu...Dua...Tiga...Satu menit aku masih diam, otak ku tidak merespon apapun.




















"Jeno!"

"Hey! Ahh sial kau Jaem, itu tadi Jeno! Kenapa tidak ku hentikan?!" aku mengacak acak rambutku kasar.

Dia sudah berjarak jauh dariku mungkin lebih dari lima meter, atau memang kupingnya budeg?

Kenapa aku tidak menghentikannya? Aku tidak sadar sumpah. Jelas jelas itu Jeno, aku sempat melihat wajah orang tadi namun tidak sadar jika itu orang yang selama ini aku cari.

"Hey hey hey otak! Kenapa kau tidak respon sih!" kataku sambil menunjuk kepala ku sendiri seperti orang gila.

"Padahal tadi kesempatan brilian!"

Mataku menatap nanar punggung nya yang sudah menjauh juga tangan kanannya yang masih memegang telepon ke telinga.

Masih Ingat Aku? - NOMIN - Lengkap ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang