02

286 24 0
                                    

Hari ini aku berencana berkeliling kota San, dan kembali bernostalgia tempat tempat yang aku sukai dulu. Dengan menggunakan sepeda, aku bisa pergi kemana saja xixixi.
Bagian yang paling aku senangi adalah menyapa orang orang, disini kenal atau tidak kenal tetaplah saling menebar keramahan.

Tempat pertama, sebuah kedai.
Aku sempat bingung, pasalnya tempat ini berubah nama sejak dua tahun lalu. Untuk sampai kesini aku bertanya pada orang orang di sekitar dan mereka memberitahu jika kedai ini sudah berganti nama. Dulunya kedai ini bernama 'Ayumiku Mochi and Ice Cream' namun sekarang menjadi 'Yaemiko Mochi and Sundae Ice Cream' baiklah cukup keren sekarang.

Dulunya aku sering ke kedai ini. Akan kujelaskan detail tempat nya. Tempat nya tak terlalu besar, hanya kira kira muat untuk enam orang saja. Di depan kedai ini ada sungai kecil dengan air yang jernih, ini bagian yang aku suka juga.

Baiklah aku sudah selesai disini, aku akan mampir lain kali.

Yang kedua adalah tempat kesukaan Ibu. Karena aku sering ikut ibu ke tempat ini, aku juga suka dengan tempat ini.

Butik pakaian. Butik ini sangat terkenal di kota San karena produk disini sangat berkualitas juga harga nya yang terjangkau. Aku tidak sabar ke tempat ini.

Yang pertama ku lihat adalah bangunan yang masih bagus namun terlihat kosong? Entah kenapa terasa aneh. Apa butik ini sudah tutup? Atau dijual?
Dari luar tidak terlihat terbengkalai, bangunan yang masih kokoh walaupun ada beberapa yang di rambati oleh tanaman liar. Sungguh aku kecewa. Terlalu lama aku pergi.
"Akan aku tanyakan pada Omma nanti"

Setelah nya aku pergi dari sana untuk menuju tempat selanjutnya.

Nah, ditempat ini adalah kenangan terbesar dalam hidupku. Aku sering kesini setiap sore bersama mendiang Kakek. Beliau sering mengajak ku keliling kota dan berakhir ditempat ini. Mengingat itu semua membuat aku hampir menangis, namun aku tahan karena di tempat umum.

Wuuusshhh'

Hembusan angin menyapa ku saat pertama kali terduduk di sebuah bangku. Tempat ini jauh lebih keren dari yang dulu. Air mancur di tengah tengah membuat mataku takjub melihatnya. Desain taman ini cukup elegan untuk zaman sekarang.

Ku perhatikan anak anak kecil berlarian kesana kemari mengejar burung burung yang hinggap di tanaman, sesekali Ibunya menegur untuk berhati hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku perhatikan anak anak kecil berlarian kesana kemari mengejar burung burung yang hinggap di tanaman, sesekali Ibunya menegur untuk berhati hati. Aku jadi ingat tentang diriku saat seumuran anak itu. Dulu aku ini juga termasuk anak yang aktif, aku sering terjatuh sampai Ibu menegurku beberapa kali namun tetap saja aku bandel.

Dan tak terasa langit yang berwarna biru kini berubah menjadi warna oranye, itu artinya aku harus pulang. Sunset disini keren juga, di kota ku sangat sulit menemukan pemandangan sunset yang sempurna dan tak terhalang oleh gedung gedung tinggi kecuali aku benar benar ada di rooftop.

"Omma, aku pulang" ucapku sambil menyenderkan sepedaku di tembok samping rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omma, aku pulang" ucapku sambil menyenderkan sepedaku di tembok samping rumah

"Omma kira mau sampai malam"

"Mana mungkin Omma"

Aku berjalan ke arah Omma dan memeluknya seperti tadi saat aku datang kesini.

"Ayo masuk"

Kami berdua memasuki rumah dengan aku yang masih merangkul Omma.

Tempat dimana aku sering membuat kekacauan dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat dimana aku sering membuat kekacauan dulu. Dimana tepung tepung berhamburan, aku menyebutnya Pesta Tepung.

Omma sedang membuat Pizza, aku minta topping sosis dan keju yang banyak. Omma dari dulu memang pandai membuat makanan apapun seperti cookies, cupcake, bahkan mochi, Omma dulu adalah Chef tersohor di kota San.

"Oh iya Omma, tadi Jaemin pergi ke butik tempat yang sering Ibu kunjungi itu, tapi kenapa sepi ya?"

"Butik itu sudah pindah belum lama ini, emm sekitar satu tahunan mungkin"

Aku cukup terkejut mendengar nya. Butik itu sudah cukup ramai bahkan kota sebelah biasanya berkunjung disana, juga banyak pengusaha yang ber investasi disana. Mungkin saja si pemilik butik ingin penghasilan yang lebih besar kan? Pikirku.

"Mereka pindah kemana memang nya?"

"Katanya ke ibu kota, tapi Omma tidak terlalu tahu"

Aku menganggukkan kepalaku. Kulihat adonan nya sudah jadi tinggal di beri topping dan di oven.

"Nih terserah mau diberi topping apa"

Dengan semangat aku meraih parutan dan keju, aku memarut keju nya hingga habis setengah.

Dengan semangat aku meraih parutan dan keju, aku memarut keju nya hingga habis setengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahhh! Empukk!"

Aku berbaring pada kasur empuk milikku. Kasurnya masih bagus dan bersih, aku rasa Omma membersihkannya setiap hari.

Aku bangkit dari posisi tidur ku. Ku edarkan pandangan ku keseluruh ruangan ini hingga sampai pada meja nakas di hadapanku. Karena penasaran aku membuka lacinya.

Ngiiik'

Suara laci yang berdecit dan sedikit debu disana. Ku keluarkan kotak yang ukurannya lumayan besar, ternyata ada album foto lagi.

Aku membukanya dan ternyata itu fotoku saat di sekolah dasar. Aku terlihat sudah besar dari foto ku yang ada di album ruang keluarga.

Srek

Srek

Perlahan ku buka lembaran lembaran album, hingga pada akhir halaman aku mendapati seorang anak laki laki berwajah manis dengan surai hitam nya yang legam, terdapat dua kata nama yang terpatri di sana 'Lee Haechan'

"Astaga! Aku ingat dia! Haechan teman ku waktu kecil"

Aku tak habis pikir dengan diriku sendiri, bisa bisanya lupa dengan teman masa kecil ku, si manis Haechan.

Besok aku akan mengunjungi nya.

Masih Ingat Aku? - NOMIN - Lengkap ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang