***
Kim Aeri, gadis SMA yang senantiasa memperhatikan salah satu pemuda di kelasnya yang terlihat selalu menyendiri.
Dari awal masuk hingga di akhir semester kelas dua belas, pemuda itu memang selalu terlihat tak ingin berbaur dengan teman sekelasnya.
Teman-teman sekelasnya juga mengatakan bahwa pemuda itu aneh. Sering berbicara sendiri, melamun, bahkan tak jarang Aeri juga pernah memergoki pemuda itu berbicara dengan pohon.
Agak aneh menurutnya, tapi Aeri yakin bahwa pemuda yang bernama Park Jisung itu memiliki imajinasi yang tinggi. Mungkin kelak Jisung bisa menjadi seorang penulis novel atau produser film pikirnya.
Teman-teman sekelas Jisung tak ada niatan untuk menjauhi atau membully Jisung karena tingkah pemuda itu yang dapat dikatakan aneh. Mereka semua sudah mencoba mengakrabkan diri dengan Jisung namun suasana yang tercipta sangat awkward sehingga mereka memilih untuk sedikit menjaga jarak.
Mereka akan benar-benar berbicara kepada Jisung jika ada keperluan seperti tugas kelompok atau tugas lainnya yang mengharuskan mereka berinteraksi dengan pemuda tersebut.
Ada rumor yang beredar kalau Jisung merupakan seorang indigo karena tingkahnya yang aneh. Namun sampai sekarang rumor itu masih simpang siur.
.
.Aeri kembali menatap pemuda itu yang kini telah beranjak keluar kelas karena bel tanda istirahat telah berbunyi.
Dengan inisiatif dan keberanian yang muncul entah dari mana, Aeri mengikuti Jisung sambil membawa kotak bekalnya. Aeri ingin mengobrol dengan Jisung sekali saja sebelum masa sekolah mereka berakhir.
Sebenarnya Aeri manaruh perasaan suka pada Jisung. Bahkan dari awal mereka masuk SMA. Tapi karena kelakuan aneh dan rumor yang tersebar membuat Aeri jadi segan untuk mendekati Jisung. Apalagi melihat sosok itu yang sangat tertutup dan tak tersentuh membuat nyali Aeri ciut seketika.
Dan hari ini, Aeri membulatkan tekad untuk mendekati Park Jisung. Ia ingin mengenal dekat lelaki itu dan ingin tau bagaimana sebenarnya karakter dari pria yang disukainya tersebut.
.
.Sekarang Aeri tau kemana tujuan Jisung setelah menaiki beberapa anak tangga, yaitu atap sekolah. Saat jam makan siang murid-murid lebih suka menghabiskan waktu di kantin daripada di atap yang konon katanya ada gudang berhantu. Tapi kembali lagi belum ada yang bisa membuktikannya.
Aeri masih tetap diam di depan pintu masuk atap seraya memperhatikan Jisung yang kini menyender pada tembok gudang sambil menselonjorkan kakinya. Tidak lupa dengan earphone yang terpasang di telinga pemuda tersebut. Jisung memilih duduk disana karena memang bagian itu saja yang jauh dari sengatan matahari.
Aeri masih terus memandangi Jisung tanpa ada niatan melangkahkan kakinya menuju tempat pria pujaan hatinya. Entah kenapa keberaniannya menguap begitu saja.
Walaupun dilihat dari jarak yang lumayan jauh, Aeri masih bisa melihat betapa tampannya pemuda itu. Bahkan postur tubuhnya sangat proposional dengan tinggi 180cm. Apalagi ketika angin berhembus menerpa wajah Jisung membuat Aeri seperti melihat seorang malaikat.
Kalau saja Jisung tidak dianggap aneh dan berprilaku seperti orang normal pada umumnya, pasti Jisung akan menjadi terkenal juga menjadi rebutan di sekolahnya. Tuhan memang adil dalam menciptakan manusia.
.
."Kenapa lama sekali?"
Aeri terkejut, tentu saja tiba-tiba Jisung berbicara masih tetap dengan posisinya. Tidak berubah sama sekali. Dan demi Tuhan! matanyapun masih terpejam. Apakah Jisung sedang melakukan hal aneh lagi dengan berbicara sendiri? Aeri mulai clingak clinguk melihat sekitar namun hanya ada dirinya dan Jisung. Apa mungkin Jisung sedang berbicara padanya? Tapi rasanya mustahil.
![](https://img.wattpad.com/cover/218400771-288-k946190.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Dream AU
FanfictionCerita random one shoot/two shoot setiap member NCT Dream dengan Kim Aeri. Anggep aja Kim Aeri itu kamu ehe.. "Halu adalah sketsa sebelum menjadi nyata." ⚠️ Children not allowed ⚠️ Kalau belum cukup umur tidak boleh membaca book ini!!! Note: Setiap...