Happy Reading~
***
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Aeri masih berkutat di meja belajarnya. Aeri bukan seorang yang rajin belajar seperti yang kalian bayangkan. Ia hanya mencoba menenangkan diri dari rasa gugup sebab akan seranjang dengan Jeno. Sementara Jeno sendiri sedang asik memonopoli ranjang Aeri."Aeri ayo buruan tidur, aku ramal besok ga belajar dan pulang cepet."
Jeno menyuruh Aeri untuk segera berbaring disampingnya. Lama-lama ia kesal juga menunggu Aeri yang tak kunjung naik ke atas ranjang dan malah menulis ntah apa itu.
Setau Jeno besok tidak ada PR ataupun ulangan harian. Jeno yakin kalau Aeri tidak sedang belajar karena Aeri akan membuka bukunya ketika ada pr saja.
"Sok tau" Aeri menjawab dengan ketus tanpa menoleh ke arah Jeno yang berbaring di belakangnya.
"Ckkk..."
Jeno berdecak kemudian bangun menuju meja belajar Aeri. Tanpa basa-basi membopong Aeri ke ranjang dan membaringkan mereka berdua. Aeri yang terkejut mencoba melepaskan diri, namun tenaganya kalah jauh dengan Jeno yang semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Aeri.
Posisinya sekarang Aeri tidur membelakangi Jeno lalu Jeno yang memeluk pinggang Aeri dari belakang. Sementara wajah lelaki itu tenggelam di ceruk leher Aeri. Tentu saja Aeri merasa sangat gugup diperlakukan seperti ini. Aalagi si pelaku sahabatnya sendiri yang kebetulan ia cintai.
Belum sempat Aeri mentralkan detak jantungnya yang menggila, sesuatu yang terasa basah menyapu kulit lehernya. Aeri membatu, tak tau harus merespon seperti apa. Ia belum pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi dalam hidupnya. Lama-kelamaan sapuan itu berubah menjadi kecupan dan hisapan kuat.
"Ahhh.."
Tanpa sadar Aeri melenguh. Suara itu keluar begitu saja dari mulutnya tanpa bisa dikontrol. Perasaan ini baru pertama kali Aeri rasakan. Seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya.
Mendengar lenguhan yang keluar dari mulut gadis yang sedang berada dipelukannya. Membuat Jeno membalikkan tubuh Aeri menjadi telentang kemudian menindih tubuh kecil gadis tersebut. Ditatapnya sebentar mata Aeri yang menyiratkan raut kebingungan, gugup, dan salah tingkah.
Kemudian dengan cepat Jeno meraup bibir merah cherry Aeri. Melumat bibir atas dan bawah Aeri secara bergantian.
Jeno tau ini adalah kali pertamanya Aeri berciuman. Oleh sebab itu ia bertekad untuk mengajari Aeri cara berciuman hingga sang gadis yang pasrah di bawah kukungannya sambil memejamkan mata dengan erat itu mahir.
"Cup.. cup.. cupp.."
Jeno terus mengecup bibir Aeri. Bibir Aeri rasanya begitu manis membuatnya candu. Jeno sedikit tersenyum disela ciumannya. Akhirnya ia bisa merasakan bibir yang selama ini ia bayangkan.
Jeno ingin lebih. Dengan perlahan sebelah tangan Jeno naik ke arah dua gundukan Aeri. Meremas pelan dada kiri Aeri membuat si pemilik melenguh kembali dan membuka sedikit bibirnya.
Kesempatan itu tak disia-siakan Jeno yang langsung memasukkan lidahnya ke mulut Aeri. Mengabsen deretan gigi Aeri serta mengajak lidah Aeri berdansa dengan miliknya.
Merasa kehabisan nafas, Aeri memukul-mukul dada Jeno. Mengerti akan Aeri yang kehabisan nafas, Jeno dengan terpaksa menghentikan pagutan mereka. Ditatapnya Aeri yang dengan rakus mengambil nafas. Ditambah wajah gadis itu yang telah memerah seperti kepiting rebus. Cantik. Aeri selalu cantik dimata Jeno bagaimana pun keadaan gadis itu.
Aeri yang ditatap begitu intens oleh Jeno tentu saja sangat malu dan gugup. Namun ia kembali berpikir bukankah Jeno menyukai Karina? tapi kenapa Jeno malah menciumnya? Atau jangan-jangan Jeno sedang mempermainkan dirinya.
Dengan segenap keberanian yang Aeri miliki. Aeri bertanya kepada Jeno mecoba mencari kepastian.
"Kamu... Kenapa kamu cium aku?" Dengan gugup Aeri mencoba bertanya pada Jeno atas tindakan yang barusan dilakukan oleh pemuda itu.
"Apa salahnya nyium calon istri sendiri." Jawab Jeno dengan santai.
Aeri tentu saja terkejut dengan jawaban Jeno. Apa itu artinya Jeno menerima perjodohan mereka? Tapi bukankah Jeno menyukai Karina? Kenapa Aeri jadi bingung sendiri.
"Kamu nerima perjodohannya?"
"Kamu nolak?"
Pertanyaan Aeri dibalas pertanyaan lagi oleh Jeno. Mana suara Jeno yang sedikit terdapat nada intimidasi membuat nyali Aeri ciut.
"Bu-bukan gitu, bukannya kamu suka Karina?"
Sumpah demi Tuhan, Aeri tidak bermaksud menanyakan hal itu kepada Jeno. Tapi, mulutnya sendiri yang refleks mengatakan itu. Bukannya apa, Aeri belum siap dengan jawaban Jeno yang seandainya benar menyukai Karina. Aeri tidak sanggup. Membayangkannya saja sudah bikin sakit hati.
Jeno yang awalnya bingung dengan maksud Aeri kemudian tertawa pelan. Apa Aerinya ini sedang cemburu karena tadi ia menanyakan perihal Karina. Sungguh sangat menggemaskan.
Jeno lantas mengelus pipi lembut Aeri, kemudian berucap "Aku tadi nanyain Karina ke kamu karna temen aku Jungwoo lagi naksir sama Karina. Dia takut nanyain langsung makanya minta bantuan aku buat nanyain ke kamu, gitu cantik" Jeno mencubit pipi Aeri saking gemasnya melihat Aeri yang menahan malu.
Wajah Aeri semakin memerah. Jadi asumsinya selama ini yang mengira Jeno menyukai Karina ternyata salah.
Karna saking malunya Aeri menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Jeno yang melihat itupun tambah gemas. Setelah mengubah posisinya menjadi tidur menyamping, Jeno menarik Aeri agar ikut tidur menyamping ke arahnya. Melepas kedua tangan Aeri dari wajah sang gadis, mengarahkan untuk melingkar dipinggang Jeno.
Aeri hanya pasrah, lalu menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jeno. Jeno pun membiarkan sebelah lengannya menjadi bantal untuk Aeri dan sebelah tangannya lagi mengusap punggung dan helaian lembut Aeri, dan tanpa diduga Jeno membisikkan sesuatu di telinga Aeri.
"Aku sukanya sama kamu Lee Aeri"
Kemudian ditutup dengan ciuman lembut di dahi Aeri. Aeri yang lagi-lagi diperlakukan begitu romantis oleh Jeno semakin menenggelamkan wajahnya di dada sang pria.
Hari ini benar-benar mengejutkan. Dimulai dengan menginapnya Jeno, ciuman, serta kesalahpahaman membuat Aeri tak bisa berkata-kata lagi. Cintanya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Aeri tersenyum, berharap ini merupakan awal yang indah sebelum mengarungin kehidupan yang sebenarnya bersama Jeno.
Akhirnya Aeri tertidur dipelukan Jeno dengan perasaan yang amat sangat membahagiakan. Jangan lupa senyum yang terus menghiasi bibirnya.
.
.
.
END
Tunggu cerita member berikutnya bersama Kim Aeri as you yaa..
Don't forget to vote & comment, see you~~ 💚💚💚14/05/2023
Ari W.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Dream AU
FanficCerita random one shoot/two shoot setiap member NCT Dream dengan Kim Aeri. Anggep aja Kim Aeri itu kamu ehe.. "Halu adalah sketsa sebelum menjadi nyata." ⚠️ Children not allowed ⚠️ Kalau belum cukup umur tidak boleh membaca book ini!!! Note: Setiap...