ONE

820 32 0
                                    

Maaf jika ada typo ataupun kesalahan lainnya. Semoga suka. Don't forget to like and comment ♡

Saat ini, Hanbin dan Zhang Hao sedang berjalan-jalan menikmati angin siang yang sejuk dikarenakan cuaca mendung dengan ditemani semilir angin yang menenangkan. Sambil berjalan-jalan, mereka tertawa dan saling menjahili satu sama lain bahkan tidak peduli jika banyak orang yang menatap mereka aneh.
Tak terasa waktu terus berlalu. Semakin jauh berjalan, semakin terasa lelah nya.

"Eh Bin? Sepertinya kita jalan jauh sekali ya? Aku lelah." Zhang Hao bertanya pada Hanbin seraya menidurkan dirinya di hamparan rumput hijau yang sangat luas. Seperti lapangan bola tapi bukan.

"Ahh... aku juga lelah kak. Ngomong - ngomong, kita ini sampai dimana? Apa kak Hao tau?" Tanya Hanbin balik dan ikut menidurkan dirinya di samping Zhang Hao.

“Kamu bertanya padaku? Aku mau bertanya kepada siapa? Aku juga tidak mengerti lah Bin.” Jawab Zhang Hao sambil terkekeh kecil.

“Hmmm yaa siapa tau kak Zhang Hao tau, kalau aku sih tidak tau dan tidak mau tau.”

“Ck kau ini ya, ingin ku buang jauh – jauh saja lah, menyebalkan.” Zhang Hao berkata sambil berlagak mengusir Hanbin yang tidur di sampingnya.

“Coba nanti Hanbin pergi menghilang dari kak Hao, pasti kak Hao sudah panik mencari Hanbin. Pasti kak Hao kangen sama Hanbin nantinya.” Hanbin membalikkan badan nya sambil menatap Zhang Hao. Dia tersenyum sangat manis dan lembut.

“Bin? Kamu tidak akan meninggalkan ku sendirian disini kan?” Zhang Hao kembali menatap Hanbin dan bertanya.

“Tidak akan. Hanbin akan selalu bersama Zhang Hao. Selamanya. Hanbin janji akan selalu bersama kak Zhang Hao apapun keadaannya, kecuali jika Tuhan memanggil Hanbin lebih dahulu. Hanbin sedikit ragu.”

“Jangan berkata seperti itu! Aku tidak suka! Hanbin tidak boleh pergi dulu dari Zhang Hao. Jika itu terjadi, aku akan menyusul mu segera.”

“Tidak tidak. Jika Hanbin pergi dulu, kak Hao harus tetap hidup di dunia ini. Banyak yang sayang sama kak Hao selain aku disini. Jadi kak Hao tidak boleh membuat mereka sedih oke?”

“Jika mereka akan sedih kehilangan ku, apa mereka tidak akan sedih kehilangan mu Bin? Mereka pastinya juga akan sedih kehilangan mu, terutama aku. Aku tidak bisa kehilangan mu.”

“Tapi ka-“

“Sssttt diam. Kenapa malah bahas kepergian? Kita tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain, kita akan selalu bersama hingga maut memisahkan.”

“I love you kak Zhang Hao.”

“I love you too Sung Hanbin.”

Hening. Tidak ada suara apapun selain nafas mereka yang terdengar.

“Kak Hao? Membawa ponsel tidak?” Hanbin bertanya memecahkan keheningan yang ada.

“Ponsel? Tidak, aku tidak membawa nya. Tadi aku titip kan pada Gyuvin.”

“Sial nya aku juga tidak membawa ponsel ku. Bagaimana ini? Kita tidak bisa menghubungi Ricky, kita tidak bisa bertanya tempat apa ini dan kita harus kemana.” Nada bicara Hanbin terdengar panik.

"Lah? Tidak. Eh?! Ini? Ini? Dimana Bin?? Kenapa sepi? Kita berada dimana? Astaga aku baru sadar disini tidak ada orang lain selain kita berdua!" Zhang Hao ikut panik setelah menyadarinya.

"Kak Hao jangan begitu, pasti ada orang lain disini. Tidak mungkin kan kita tersesat? Hahaha itu lucu." Hanbin tertawa kecil berusaha mencairkan suasana yang mendadak terasa aneh.

"Ck lihatlah sekitar kita! Sama sekali tidak ada rumah ataupun yang lainnya!  Tidak ada satupun hewan yang lewat di depan kita, seburuk-buruk nya tempat, sejauh-jauhnya tempat pasti juga masih ada hewan seperti semut atau yang lainnya. Selain itu, disini hanya ada hamparan rumput seluas ini dan juga pohon - pohon besar yang ada di samping kita." Zhang Hao menjelaskan dengan sedikit kesal seraya berdiri meninggalkan Hanbin yang masih tiduran.

"Tenang kak tenang. Ini pasti tidak jauh dari rumah Ricky. Sebaiknya, apa kita kembali saja kearah tadi?" Hanbin segera menyusul Zhang Hao dan berusaha menenangkan nya.

"Bin? Apa kau ingat apa yang dikatakan Ricky tadi?" Zhang Hao berhenti berjalan dan menatap Hanbin dengan serius.

"A-apa kak?" Tanya Hanbin gugup.

'Ah sial, manis sekali dia'

FLASHBACK

Hanbin, Zhang Hao, Gyuvin, dan Ricky sedang bermain bersama. Tentunya mereka bermain dirumah Ricky. Seperti remaja laki-laki pada umumnya, mereka hanya bermain game sepanjang hari untuk mengisi hari libur kuliahnya.

Mereka bermain dari pagi hingga saat ini. Kebetulan kemarin mereka berempat menginap di rumah Ricky, jadi tidak ada waktu untuk tidak bermain. Mereka hanya bermain game, bercanda, nonton film, makan snack, bucin, membuat salah satu dari mereka sangat amat merasa bosan.

Ya benar, lelaki bosan itu adalah Zhang Hao. Dia yang benar-benar merasa bosan pun berinisiatif mengajak teman-temannya keluar untuk sekedar berjalan-jalan mencari angin, tapi mereka tidak mau, kecuali Hanbin.
"Ayo lah Vin, Ky, kita jalan-jalan keluar. Apa kalian tidak bosan disini terus?" Zhang Hao berusaha memaksa mereka agar mau ikut keluar.

"Tidak. Kita berdua senang berada dirumah. Bukan kah enak jika kalian berdua saja yang keluar? Kalian bisa berduaan dan kencan juga hahahaha~" Gyuvin tertawa diikuti Ricky yang duduk di sampingnya.

'Ish dasar! Mamaa~ Haoo maluu' Batin Zhang Hao menahan malu karena ucapan Gyuvin padanya dan Hanbin.

"Kalian juga senang kan bisa berduaan dirumah? Bilang saja kalau ingin berduaan, tidak usah mengelak." Hanbin menanggapi lelucon mereka seraya melemparkan bantal kursi yang berada di sampingnya kepada Gyuvin dan Ricky yang masih tertawa.

Sedangkan Zhang Hao hanya diam dan mengerucutkan bibirnya lucu. Hanbin yang melihat itu segera menggenggam tangan Zhang Hao dan berkata,

"Yasudah kak Hao, kita saja yang jalan-jalan keluar, ayoo aku temani."

"EHH TUNGGU!" Ricky tiba-tiba berteriak menghentikan langkah Zhang Hao dan Hanbin.

"Kalian dengar baik-baik ya kak. Berhubung kalian baru kesini kemarin, jadi tidak tahu persis lingkungan di sekitar sini. Ricky beri peringatan, jangan terlalu jauh berjalan dari sini. Usahakan kalian kembali sebelum memasuki waktu sore. Ingat selalu jalan menuju rumah ku ini."

"Ah dan satu lagi, jangan sampai kalian berdua menemukan tempat hamparan rumput hijau yang sangat luas di luar sana. Jika menemukan, segera berlari menjauh dari sana oke?"

"Memangnya kenapa Ky?" Tanya Hanbin kembali.

“Bisa-bisa kalian tidak akan bisa kemb-“ Ucapan Gyuvin terpotong.

"Tidak apa. Hanya takut jika kalian lupa waktu, kan berdua terus bisa mengakibatkan lupa waktu maupun lupa semuanya. Bisa-bisa kalian pulang besok pagi karena tidak tau jalan pulang hehe." Ricky tertawa canggung sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Zhang Hao yang mendengar itu pun mencubit pipi Ricky gemas. Dia sudah khawatir di buat nya tapi Ricky hanya bercanda. Pada akhirnya Hanbin dan Zhang Hao pun keluar berdua untuk berjalan-jalan disekitar rumah Ricky.

"INGAT YA KAK HANBIN, KAK HAO?! ITU PERINGATAN KERAS DARIKU!" Teriak Ricky dari dalam rumah yang masih terdengar oleh Hanbin dan Zhang Hao yang sudah berada di depan rumah Ricky.

FLASHBACK END

-
-
-
-

RintaZhang

UNREAL ERROR [BINHAO] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang