UNREAL ERROR [BINHAO] END

EIGHT [END]

Pada akhirnya, sosok Hanbin telah pergi meninggalkan Zhang Hao selamanya dari dunia ini. Tanpa pamit. Dan menyebabkan luka yang mendalam di dalam diri Zhang Hao hingga saat ini.

Zhang Hao. Saat ini dia berada di dalam kamar Hanbin. Dia memandangi foto Hanbin dan dirinya yang tersenyum cerah. Seutas senyum muncul dari bibir Zhang Hao.

"I love you Bin."

Suara tembakan kembali terdengar. Darimana suara itu berasal? Dari dalam kamar Hanbin. Ya benar. Zhang Hao menembak kepalanya sendiri. Dengan bibir yang tersenyum kecil dan tetap memeluk foto yang baru saja dia lihat.

-----------------------------------------------------------------------------------

'Kehidupan ku tidak baik tanpa adanya dirimu kak Hao. Biarkan aku pergi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik disini. Berbahagia lah di dunia tanpa diriku' - Hanbin

'Kebahagiaan ku hanya dirimu Hanbin. Kepergian mu membuat ku merasakan sakit yang lebih. Jadi aku memutuskan menyusul kepergian mu untuk mengurangi rasa sakit ini' - Zhang Hao

'Maaf kak Hanbin. Aku telat datang. Maaf baru menyadari bahwa selama ini kau lah kakak kandung ku, bukan kak Taerae' - Gunwook

'Kak Hanbin. Maaf karena gagal menahan kak Zhang Hao untuk tidak pergi dari dunia ini. Semoga kalian bertemu dan berbahagia disana' - Gyuvin

'Maaf kak Hanbin, kak Zhang Hao. Aku tidak bisa menjaga kalian. Aku menyesal' - Ricky

'Siapa yang senang karena berhasil membunuh orang jahat? Aku' - Taerae

'Aku salah memihak. Tapi tak apa, aku tidak menyesali nya' - Matthew.

1 tahun kemudian.

"Siapa yang berani membunuh adik kandung ku sendiri?" Tanya seorang lelaki berperawakan gagah dan tinggi yang sedang berdiri menghadap jendela.

"Gunwook. Park Gunwook." Jawab lelaki lain yang memiliki badan kecil dan wajah yang lucu.

"Perlukah kita membalas dia?" Lanjut lelaki kecil itu.

"Ya. Sekalian bunuh mereka yang pernah dekat dengan lelaki bernama Hanbin Hanbin itu."

"Eh? Apa tidak berlebihan kak?"

"Berani membantah? Siapkan kuburan mu sendiri."

"E-eh tidak tidak, maaf."

"Kita harus membalas mereka semua. Balas kematian Taerae dengan kematian mereka. Taerae. Adik ku. Tidak bersalah. Skizofrenia Paranoid yang di deritanya membuat adik ku tersiksa." Kata lelaki itu lagi. Panggil saja Jiwoong. Kim Jiwoong.

Skizofrenia adalah penyakit kejiwaan yang menyebabkan seseorang sulit membedakan mana khayalan dan mana kenyataan. Pengidap skizofrenia memiliki kesulitan dalam menyesuaikan pikirannya dengan realita yang ada.  

"Kim Taerae. Selamanya pergi dari dunia ini. Tapi tak apa, setidaknya kamu sudah tidak merasakan siksaan di dunia ini. Kakak harap kamu bahagia disana." Lanjut Jiwoong.

Lelaki kecil itu hanya diam, memperhatikan Jiwoong yang sedang merenung. Dia ikut merasakan sedih, tapi tidak bisa melakukan apa-apa. Han Yujin. Lelaki kecil itu adalah Han Yujin.

"Balas kan dendam ku untuk Taerae."

"Cari tau dua lelaki yang bernama Ricky dan Gyuvin itu."

"Perintah diterima." Jawab Yujin sedikit bercanda, dia berniat mencairkan suasana yang tiba-tiba menjadi canggung itu.

Jiwoong hanya tersenyum kecil. Kemudian dia berjalan kearah Yujin dan mengelus rambut nya. Dia berkata,

"Kamu sudah ku anggap sebagai adik ku. Jangan pernah mengecewakan ku ya."

"Hehe iya kak. Yujin pasti akan selalu menuruti perintah kakak. Tapi kakak juga harus melindungi Yujin ya? Yujin tidak yakin bisa melindungi diri sendiri." Yujin mengatakan hal tersebut kemudian memeluk Jiwoong yang berada di hadapannya.

"Pasti. Aku tidak mau kehilangan adik ku sendiri untuk yang kedua kalinya."

"SIP. AYO KAK KITA CARI MEREKA SEMUA, KITA BUNUH MEREKA SEKARANG JUGA." Yujin melepaskan pelukannya pada Jiwoong dan segera menarik Jiwoong untuk keluar.

'Tunggu pembalasan ku.'

-
-
-
-

RintaZhang

Langsung end nii, waa semoga suka sama ceritanya. Jangan lupa votment 😚🌹. Terimakasih para ZEROSE yang udah baca. And semoga Binhao/Haobin sering ada moment lagi ya. Uuuuu~