FLASHBACK
"Maaf kak Matthew. Aku terpaksa melakukan ini karena kau berpihak pada kak Taerae." Ucap Gunwook yang ngin beranjak dari tempat nya tapi terhenti.
"H-Hanbin itu kakak kandung mu. Bukan Tae-Taerae." Matthew berkata lirih.
"Apa maksud mu? Jangan bicara omong kosong ditengah kejadian seperti ini!" Gunwook berteriak marah.
"Aku t-tidak berb-bohong. D-dia Sung Hanbin kakak kandungmu y-yang selama ini kau cari."
"KATAKAN YANG SEBENARNYA! JANGAN MEMBUAT SKENARIO LAGI SEOK MATTHEW!"
"A-aku bersungguh-sungguh Wook. Lihat kebenarannya d-di da-lam kamar Taerae. Ca-cari kebenarannya disana."
"JANGAN MATI SEBELUM KAU JELASKAN SEMUANYA!" Matthew yang mulai menutup matanya pelan itu di tarik keras oleh Gunwook, memaksa nya untuk bangun. Tapi Tuhan berkata lain, Seok Matthew mati ditempat saat itu juga. Saat Gunwook sedang mencari kebenaran yang dia cari-cari selama ini.
"SIALAN!"
"Pantas saja daritadi aku merasa aneh ketika melihat kedua lelaki itu, ternyata ada salah satu kakak kandung ku disana."
FLASHBACK END
"KAK ZHANG HAO!" Seorang lelaki berambut pirang tiba-tiba berteriak dan berlari memeluk Zhang Hao dari belakang.
"LEPAS! SIAPA KAU?! JANGAN HALANGI AKU UNTUK MEMBUNUH BAJINGAN SATU INI!" Zhang Hao memberontak dan mencoba melemparkan pisau itu kepada Gunwook. Tapi pisau itu meleset, tidak mengenai Gunwook sedikitpun.
"Kak Hao, ini aku Ricky. Maaf kak aku datang terlambat." Ricky berkata demikian dan ikut menangis karena melihat betapa miris nya mayat Hanbin yang sudah penuh dengan darah dimana-mana.
"Ricky? Hanbin jahat bukan? Dia berani meninggalkan ku sendirian disini. Dia mengingkari janji nya beberapa saat yang lalu. Dia jahat, dia bukan Hanbin yang ku kenal. Hanbin yang ku kenal tidak akan pernah meninggalkan ku barang sedetik pun."
Ricky hanya diam dan menenangkan Zhang Hao yang terus menangis di depan mayat Hanbin. Kemudian atensi nya beralih kepada Gunwook yang hanya diam sedari tadi. Ricky melepaskan pelukan nya pada Zhang Hao dan menghampiri Gunwook.
"Ternyata kau?" Ricky terkekeh kecil.
"Ini yang kau maksud dengan kerja part time? Kerja part time mu membunuh orang? Wah aku benar-benar terkejut. Sosok Park Gunwook yang terkenal dengan kebaikan nya dan kepintaran nya di kampus menjadi seorang psikopat? Eh? Psikopat atau budak dari orang itu?" Ricky berkata panjang lebar seraya menunjuk kearah Taerae yang sudah tidak bernyawa di bawahnya.
Sedangkan Gunwook hanya diam. Menunduk. Tidak berani menatap kearah Ricky.
"Hei Park Gunwook. Tatap mataku. Apa kau gila?"
"Oh tidak. Sepertinya aku yang gila. Aku sudah gila karena mau berteman bahkan menganggap dirimu sebagai saudaraku. Aku merasa sangat berdosa karena mengenalmu. Manusia bersifat iblis." Lanjut Ricky dan kembali menghampiri Zhang Hao yang masih terus menangis dan memangku badan Hanbin.
'Maaf Ky, aku tidak bermaksud seperti itu.'
FLASHBACK
"Permisi? Boleh saya duduk disini?" Tanya seorang lelaki berambut pirang pada lelaki lainnya yang sedang bermain ponsel.
"Ah ya silahkan."
"Nama saya Shen Ricky, panggil saja Ricky. Kamu siapa?" Tanya lelaki berambut pirang itu yang ternyata Ricky
"Oh aku Park Gunwook. Panggil Gunwook. Salam kenal. Jangan bicara formal padaku, mulai sekarang kita berteman saja." Lelaki yang bernama Gunwook itu tersenyum ramah kepada Ricky.
Setelah perkenalan yang singkat itu, semakin lama mereka menjadi semakin dekat. Mereka selalu duduk bersama dan mengerjakan tugas bersama. Saling menceritakan kehidupan yang mereka alami masing-masing.
"Gunwook? Perkenalkan ini seseorang yang aku ceritakan beberapa hari lalu. Dia ini yang sudah berhasil mengambil hatiku." Ricky mengenalkan lelaki yang bernama Gyuvin itu kepada Gunwook dengan ceria.
"Dan Gyuvin. Kenalkan dia ini sahabat terbaik ku. Aku sudah menganggapnya seperti saudara sendiri." Lanjut Ricky.
Gyuvin dan Gunwook bersalaman. Mereka saling berkenalan satu sama lain. Ricky senang.
Tapi, keadaan berubah setelah Ricky memperkenalkan Gyuvin kepada Gunwook. Bukan keadaan yang berubah, lebih tepatnya Gunwook yang berubah. Dia akhir-akhir ini sering meninggalkan kelas secara tiba-tiba dengan alasan kerja part time. Selain itu, dia juga sering tiba-tiba meninggalkan Ricky waktu sedang keluar bersama. Sepertinya di sengaja. Tapi Ricky tidak berpikir panjang. Mungkin saja memang Gunwook membutuhkan uang lebih untuk mehidupi dirinya sendiri.
FLASHBACK END
Beberapa detik setelahnya, Gyuvin datang dengan beberapa polisi dibelakangnya dan juga beberapa petugas medis. Gyuvin yang melihat Zhang Hao dan Ricky menangis di depan mayat Hanbin, dengan segera menghampiri mereka. Para polisi langsung menangkap Gunwook yang sedari tadi terdiam tidak bergerak sedikit pun dan langsung memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian itu.
Para medis yang ada segera membawa Hanbin ke dalam ambulans dan jangan lupakan Taerae yang juga di bawa tapi dengan mobil ambulans lain. Zhang Hao memaksa ikut untuk masuk kedalam ambulans yang berisi Hanbin, tapi para petugas medis melarangnya. Akhirnya Zhang Hao pun di ajak Ricky agar ikut bersamanya dengan Gyuvin. Di dalam mobil Gyuvin, Zhang Hao masih terus menangis parau, Gyuvin yang melihatnya ikut merasakan sakit.
Bayangkan saja kau ditinggalkan oleh seorang yang benar-benar kau cintai tanpa berpamitan terlebih dahulu. Bukan itu saja. Bayangkan jika kau ditinggalkan oleh kekasih mu yang terbunuh secara sadis didepan mu. Tidakkah kalian merasakan trauma dan kesedihan yang mendalam?
Setelah sampai dirumah sakit, Zhang Hao segera berlari mencari dimana Hanbin berada. Dia bertanya kepada orang-orang di sekitarnya, sampai-sampai Zhang Hao dipandang aneh oleh orang-orang yang berada disana. Ricky dan Gyuvin berusaha menahan Zhang Hao tapi sulit karena kekuatan Zhang Hao yang lebih kuat dari mereka
Beberapa saat kemudian, akhirnya Zhang Hao, Ricky dan Gyuvin di antar perawat ke suatu ruangan yang bernuansa serba putih. Di salah satu ranjang yang ada, terdapat sosok Hanbin yang terbaring lemah dengan wajah pucat nya. Zhang Hao yang melihat itu berlari kearah Hanbin dan memeluknya. Zhang Hao kembali menangis.
"Kak Zhang Hao? Ikhlas kan kak Hanbin pergi ya?" Gyuvin berkata setenang mungkin agar Zhang Hao tidak tersinggung dengan perkataannya.
"Iya kak. Kak Hanbin sudah tidur tenang. Jangan menangis terus, kak Hanbin nanti pasti memarahi ku jika tau kak Hao nya menangis terus-menerus." Ricky berusaha bercanda untuk mencairkan suasana.
"Tidak mau. Aku pasti akan menyusul Hanbin nanti hehe." Zhang Hao tiba-tiba tertawa kecil dan mengusap air matanya. Mengabaikan Ricky dan Gyuvin yang berada dibelakangnya.
Ricky kembali membawa Zhang Hao kedalam pelukannya sambil berkata,
"Sudah ya kak? Jangan menangis lagi. Kak Hanbin tidak suka kalau kak Zhang Hao menangis terus seperti ini."
"Dan apa tadi kakak bilang? Mau menyusul kak Hanbin? Tidak. Kak Hanbin pasti semakin sedih kalau kak Hao menyusul nya. Kak Hao tidak mau membuat kak Hanbin sedih kan?."
"Ah lepas! Aku tidak peduli. Aku ingin terus bersama Hanbin!" Ucap Zhang Hao mutlak.
-
-
-
-RintaZhang
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL ERROR [BINHAO] END
Mystery / Thriller- END - "Pergi kau! Sialan! Kenapa ingin membunuh kita?! Kita tidak punya salah denganmu! Kita tidak pernah berurusan denganmu!" "KATAKAN YANG SEBENARNYA! JANGAN MEMBUAT SKENARIO LAGI SEOK MATTHEW!" ⚠️ FIKSI ⚠️ bxb ; BinHao ⚠️ Short Story ⚠️ Thr...