Under The Cherry Tree

Chapter 2

Musim gugur kini benar-benar datang. daun-daun pada pepohonan terlihat sudah berwarna coklat bahkan ada yang sudah gugur berjatuhan diatas tanah. Suhu dingin mulai meningkat memaksa orang-orang untuk menambah haori pada pakaian mereka agar merasa hangat. Tumpukan kayu bakar mulai terlihat memenuhi halaman-halaman rumah warga.

Akira menatap dirinya pada cermin kecil diatas meja rias miliknya. Menyisir rambut panjangnya kemudian menggulungnya rapi agar tidak mudah berantakan. Kimono berwarna merah mudah dengan motif bunga wisteria tampak pas pada tubuhnya. Gadis itu kemudian menggunakan pewarna bibir untuk memberikan warna merah pada bibirnya yang sedikit pucat.

Hari ini merupakan pertemuannya dengan putra keluarga Hasegawa. Untuk pertama kalinya. Pertemuan itu dilakukan melewati waktu 2 minggu yang telah ditentukan dikarenakan pria itu baru bisa pulang ke Kota 3 hari yang lalu. Akira pun merasa tenang saat mengetahui hal itu karena pertemuan itu ditunda beberapa hari.

“Akira memang sangat cantik” Ucap Yuri saat mendapati Akira yang sedang berhias didalam kamarnya.

“Ibu” Akira tersenyum kemudian berdiri menyambut ibunya.

Yuri mengusap wajah anak perempuannya itu. Anak yang dulu masih kecil kini telah berubah menjadi gadis dewasa yang sangat cantik. Yuri sedikit terharu melihat Akira sekarang.

“semoga berjalan lancar kali ini, Kami-sama” Ucap Yuri pelan. Dia sangat berharap lamaran kali ini berhasil.

Yuri mengantar Akira menuju ruang keluarga. Bisa Akira dengar suara riuh yang berasal dari sana. Suara berat pria terdengar ditelinganya. Sepertinya keluarga Hasegawa telah datang. tinggal menunggu kehadiran Akira saja.

“kami akan masuk” Ucap Yuri sambil berdiri didepan pintu. Suara yang tadinya terdengar kini menghilang. Kemudian wanita itu mengeser pintu dan menampilkan beberapa orang didalam ruangan.

Akira masih menundukkan wajahnya. Dia tidak berani menatap orang-orang yang ada didalam ruangan keluarga. Yuri menarik tangannya untuk masuk kedalam ruangan. Akira dan Yuri duduk diatas bantal kecil yang berada sedikit jauh dari Naoya dan bersebrangan dengan tamu mereka.

“Wah Akira sangat cantik” Ucap seorang wanita yag berada dihadapan Akira. Jujur saja, Akira tidak mengenali wanita itu. Salah sendiri dia begitu jarang mengikuti acara-acara yang dilakukan oleh keluarga lain.

“Aku Michiko Hasegawa. Nyonya keluarga Hasegawa” ucap wanita itu yang diketahui merupakan istri kepala keluarga Hasegawa sekaligus Ibu dari pria yang akan diperkenalkan padanya. Akira mengangguk sopan dengan senyuman kecil menghiasi wajahnya sebagai balasan.

Seorang pria yang sudah terlihat tua seperti ayah Akira juga berada didalam ruangan itu, duduk disamping Nyonya Michiko. Orang itu merupakan kepala keluarga Hasegawa. Tatapan dingin yang sedikit menusuk terlihat dari orang itu. Akira pun juga tidak pernah bertemu dengannya.

Hanya ada dua orang itu saja yang berada dalam ruangan. Tidak ada lelaki yang lebih muda dari Tuan Hasegawa ataupun yang seumuran dengan Akira, Apakah lelaki itu tidak datang atau justru lamaran kali ini dibatalkan lagi. Pikir Akira.

“Kau pasti mencari Ryukuji kan?” ucap Nyonya Michiko saat melihat ekspresi kebingungan dari wajah Akira. “dia bilang akan menunggu di halaman. Dia tidak suka bergabung dengan orang-orang tua” Lanjutnya.

Yuri melihat kearah Akira. Memberikan kode melalui mata seperti mengatakan untuk keluar dan menghampiri leaki yang bernama Ryukuji itu. Seperti mengerti apa yang diimaksud oleh ibunya, Akira meminta izin untuk keluar ke halaman. Nyonya Michiko dan Yuri tersenyum kecil.

Akira membawa nampan yang berisi segelas teh hangat. Sebelumnya dia pergi ke dapur terlebih dahulu untuk membuat teh tersebut. Gadis itu berjalan dengan pelan menuju halaman rumahnya. D depan pohon sakura yang sudah kehilangan daunnya itu, dia melihat Ryukuji berdiri. Pakaian yang berwarna hitam polos yang sangat pas ditubuhnya. Rambut hitam yang terlihat bersinar diterpa sinar matahari.