Chapter 4

0 0 0
                                    

Yuri begitu serius menghias Akira malam ini. Gadis dengan pasrah menerima apapun yang ibunya pakaikan untuknya. Sesuai dengan perjanjiannya dengan Ryukuji siang tadi. Polesan perwarna bibir merah muda kini menghiasi bibir ranum gadis itu. Serta semburat merah muda yang dipoleskan di tulang pipinya. Rambut panjang itu dibiarkan tergerai dan sebuah jepitan rambut yang berada disebelah kiri. Akira tampak begitu sempurna ditambah lagi dengan kimono biru laut hadiah dari sang kekasih hati.

“sangat cantik. putriku memang sangat cantik” Ucap Yuri dengan senang. Dengan semangat wanita itu memasukkan kembali alat-alat berhias kedalam kotaknya. Dia begitu puas melihat putrinya malam ini.

Akira hanya tersenyum kecil mendengarnya. Dia menatap kedalam cermin yang ada didepannya. Memang benar dia begitu cantik. dan terlihat sedikit beda dari biasanya. Sejak sore tadi Ibu tidak pernah pergi dari kamar miliknya. Ibunya itu terus memikirkan bagaimana cara mendandani putrinya agak tampak sempurna. Dan Akira sendiri cukup puas dengan hal itu.

Seorang pelayan datang ke kamar Akira. Memberitahu jika anak lelaki keluarga Hasegawa itu telah datang untuk menjemput sang kekasih. Yuri mengangguk dan membantu Akira untuk berdiri. Mereka kemudian berjalan menuju pintu depan untuk menemui Ryukuji yang sudah menunggu.

Di sana mereka menemukan Naoya sedang berdiri sambil berbincang dengan Ryukuji. Mereka tampak begitu serius membicarakan sesuatu.

“Apa yang sedang kalian bicarakan?” Ucap Yuri pada kedua orang itu. Naoya membalikkan badannya saat mendengar suara istrinya mengintrupsi pembicaraannya dengan Ryukuji.

“Tidak ada apa-apa” Balas Naoya. Ryukuji hanya tertawa kecil mendengar kedua orang dewasa itu. Sebenarnya Ryukuji hanya meminta izin pada Naoya untuk mengajak Akira keluar malam ini. Dan Naoya hanya memberikan pesan untuk menjaga Akira karena gadis itu jarang keluar rumah sendirian terutama pergi dengan seorang laki-laki. Dia juga memberitahu jika Ryukuji menginginkan Akira, laki-laki itu harus segera melakukan pertunangan dengan anaknya untuk membuatnya yakin pada Ryukuji.

Pandangan Ryukuji beralih pada sosok Akira yang telah berdiri sejak tadi diam menyaksikan mereka. Ryukuji takjub dengan apa yang dilihatnya. Akira dengan balutan kimono yang dilengkapi haori hitam serta riasan wajah yang tipis yang membuatnya sedikit lebih berbeda dari biasanya. Riasan itu menambah kecantikan Akira. Ryukuji hanya menatap Akira saja padahal di tempat itu ada banyak orang.

Hasegawa-san, bagaimana? Akira begitu cantik kan?” Ucap Yuri yang mendapati Ryukuji yang memandang Akira begitu lama. Ryukuji yang mendengarnya menundukkan kepalanya dengan wajah memerah karena malu.

Yuri terkekeh melihat reaksi Ryukuji. Dia ingin sekali menggoda pemuda itu tapi putrinya menatapnya dengan tajam. Gadis itu seperti memberikan kode untuk berhenti menggoda Ryukuji melalui tatapan matanya.

“sudah. Lebih baik kalian bergegas sebelum hari makin larut. Tolong Hasegawa-san jaga putriku” Ucap Naoya. Akira berjalan menuju tempat Ryukuji berdiri kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Akira dan Ryukuji berjalan beriringan. Senyuman tidak pernah lepas dari bibir keduanya. Kencan mereka untuk pertama kalinya. Sambil berjalan Ryukuji mengambil tangan Akira kemudian menggengamnya erat.

Hasegawa-san” Ucap Akira sambil menatap tangan mungilnya yang kini berada dalam genggaman tangan besar Ryukuji.

Ryukuji tersenyum pada Akira. “aku tidak ingin kau lepas dariku. Tempatnya pasti akan sangat ramai. Senju-san, pun sudah berpesan padaku untuk menjaga putrinya yang berharga” Ucap pemuda itu.

Mereka berdua kini sudah di tempat acara itu. Apa yang dikatakan Ryukuji benar. Sudah sangat banyak orang yang datang ketempat itu. Jalanan sangat ramai sekarang. Perayaan itu dilaksanakan disebuah alun-alun kuil yang terbesar di kota. Tempat yang memang biasanya menjadi tempat untuk acara seperti ini. Hampir setiap musim akan ada perayaan yang dilaksanakan di kota.

Under The Cherry TreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang