Hari ini dari jam pelajaran ke tiga yang kemungkinan hingga istirahat, kelas 12 IPA-1 jam kos. Ya meskipun jam kos hampir seluruh kelas tetap belajar dengan mandiri, entah itu mengulang materi sebelumnya, atau latihan soal soal. Meskipun kadang di selingi dengan obrolan. Tapi ada beberapa juga yang lebih memilih kegiatan lain, seperti bermain game, bergibah, membaca novel bahkan tidur.
"Kenapa?" tanya Zenao yang melihat Adel seperti tidak bersemangat, biasanya jika jam kos Adel pasti bakal nonton drakor bersama dengan Felly, Chera dan Nabila, tapi ini tidak. Awalnya Zeano tidak terlalu perduli, tapi melihat Adel terlihat tatapanya tampak kosong, sorot matanya melihat keluar jendela, ditambah lagi kepala Adel di letakan di atas meja, berbantalan dengan tanganya. Melihat ada yang aneh Zeano langsung menghampiri Adel.
Zeano menarik kursinya kemeja Adel. Oh ya kuris di SMA Airlangga itu, satu meja satu kursi satu siswa/i.
"Kenapa?" tanya Zenao lagi dengan lembut.
Adel hanya mengeleng sambil menatap Zeano.
Zeano menopang pipinya dengan tangan kananya sedangkan tangan kirinya mengetuk ngetuk punggung tangan Adel.
"Ga tidur?"
"Tidur."
"Serius? kok lemes banget, ga gabung nonton juga sama Felly sama Nabila. Kurang enak badan?"
Biasanya mereka nobar berempat, tapi Chera sedang ada urusan di wc jadi belum gabung.
Adel menghela nafasnya, lalu menegapkan badanya, "Aku lupa bawa novel, hp aku mati, colokanya lagi di pake, jadi aku gatau mau ngapain. Mereka lagi nonton romace, aku lagi males nonton romace," ucap Adel membuat Zeano mengaruk garuk alisnya yang tak gatal.
"Kenapa ga bilang," ucap Zeano langsung merogoh saku celananya, "Nih," sambung Zeano menyerahkan ponselnya kepada Adel.
Senyum Adel tampak mengembang, "Makasih. Buka youtube ya?"
Zeano mengangguk.
"Dih masa wellpeper hpnya Karina, aku kenapa yang di pasang," protes Adel ketika melihat lockscreen hp Zeano foto Karina.
"Atas dasar apa aku masang foto kamu," ucap Zeano dengan nada mengejek.
"Emang aku kurang cantik apa buat di pasang jadi wellpeper?"
Zeano tampak mengamati setiap lekuk wajah Adel, "Cantik sih, tapi cantikan Karina," ucap Zeano langsung mendapatkan tampolan dari Adel.
"Kamu ga ada niatan ganti wellpeper gitu? biar couplena," ucap Adel sambil membuka aplikasi youtube. Adel tampak mengetikan sesuatu sebelum akhirnya terputar apa yang ingin ia tonton.
"Jeno ganteng ya. Coba cowok aku kaya Jeno, gakan aku berpaling, udah di jamin setia," gumam Adel sambil melihat mv nct dream.
"Iya coba cewek aku kaya Karina ga bakal aku tinggalin," balas Zeano.
"Siapa ya yang bakal dapet Jeno, coba aja aku."
"Emang mau kemana kemana Karin itu prefect banget, sampe bingung mau mencintai Karina dengan cara apa lagi," ucap Zeano membuat Adel langsung mengangkat ponsel Zeano bersiap akan melemparnya.
Zeano hanya tertawa gemas melihat kelakuan pacarnya itu, "Kamu duluan yang mulai kok ngamuk," ucap Zeano sambil menahan tangan Adel yang sudah mengudara.
"Biasanya kamu juga yang mulai, ga terima kan?!"
"Mana ada," ucap Zeano sambil membawa tangan Adel kembali ke atas meja.
"Iya kalo aku tanya milih aku apa Karina. Kamu bakal jawab Karinalah."
"Itu kamu yang mancing mancing, bukan aku yang mulai. Tapikan kamu bales juga, Lee Jungsuk kan ganteng banget ya kok bisa aku nerima kamu, berarti kamu beruntungkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Airlangga
Teen FictionKita abadi dalam cerita yang tak tertulis, dan dunia harus mendengar itu. _______________________________________ Hal yang terjadi hari ini adalah kenangan yang akan menjadi cerita di hari esok. Tidak usah terlalu memikirkan hal hal yang sudah lalu...