Sebuah rasa yang sulit didapat
Namun mudah dirusak
Aku yang selalu menutup pintu rumahku rapat-rapat
Hingga kamu datang, mengetuk perlahan dan menyapa
"Hai, bolehkah aku masuk?"
Aku yang masih kaku dengan tegasnya menolakmu
Hari berganti, kamu tidak menyerah dan terus datang
Otakku masih bertahan, tapi hatiku sudah luluh
Kubukakan pintu untukmu dengan terbesit rasa ragu
Perlahan mulai merasakan hadirmu
Mulai menerimamu
Tanpa kusadari aku mulai nyaman
Kamu yang selalu penuh dengan tawa dan senyum hangat
Kamu yang berusaha membuatku tersenyum
Tapi, tiba-tiba senyuman itu hilang
Kenyamanan terasa hampa
Pintu yang kubuka telah rusak
Aku yang tak mau kalut dengan suasana itu
Kuputuskan menutup pintuku apapun caranya
Gelap pun datang
Dingin memelukku
Kemudian, aku mendengar ketukan
"maafkan aku, bolehkah aku masuk?"
Aku tak mampu untuk berdiri
Hanya kuucapkan
"Kau sudah lihat pintu itu rusak, takkan bisa dibenarkan lagi. Mau bagaimanapun kau memperbaiki, potongan pintu itu tak bisa kembali!"
Tapi disini aku bukan bicara mengenai rumah ataupun pintu.
Surabaya, 04-09-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hati Berbicara
RandomKetika bibir tak mampu berucap dan hati hanya bisa memendam Hanya dapat tertuang dalam tulisan Biarlah hatimu menyuarakannya. #1 LoveJourney (30-11-2020)