Gema sudah berada di perpustakaan bersama Lona, ini udah jam istirahat. Cowok itu mengajak Lona ke perpustakaan, dia tengah mencari buku yang perlu dia pelajari untuk mengejar ketertinggalannya bab di sekolahan ini. Lona berinisiatif membantu Gema, walau Lona sendiri adalah anak IPA. Setelah mendapatkan beberapa buku Gema duduk di salah satu bangku, menunggu Lona yang masih mencari beberapa buku.
Lona melihat Gema yang tengah serius membaca buku tersenyum. Gema tidak tau saja kalo dirinya sangat tampan dimata Lona. Lona mengambil ponsel dan dengan tangan gemetar, dia memotret Gema diam-diam. Kemudian dengan wajah yang sudah rileks, dia berjalan menghampiri Gema dan duduk di depan cowok itu.
"Ini buat Gema," ujar Lona menyerahkan 2 buku pada Gema.
"Loh, tau?" Tanya Gema datar.
Lona tersenyum, "dikit hehe. Aku juga pinjem beberapa buku nih..." Gema mengangguk meneruskan membaca buku yang dipegangnya.
"Gema mau belajar bareng?" Tanya Lona, Gema menaikkan alisnya sedikit berpikir.
"Boleh," jawaban Gema membuat Lona senang. Gema melihat tingkah gadis didepannya ini terkekeh.
Bukan hal baru jika Lona bertingkah seperti itu didepannya. Bukannya Gema tidak peka dengan Lona, dia tau cewek itu suka dengannya. Dan Gema juga masih... menyukainya, tetapi jika saling suka bukan berarti harus pacaran kan? Pikir Gema.
"Lo udah punya pacar?" Tanya Gema tiba-tiba. Membuat Lona terkejut bukan main, gadis itu senang ditanya begitu oleh Gema.
"Engga." Jawab Lona cepat, Gema hanya membalas dengan anggukan. Itu tidak seperti yang Lona inginkan.
"Kalo Gema?" Tanya balik Lona.
"Engga juga. Kenapa?"
"Tapi Gema suka sama seseorang?" Refleks Lona menutup mulutnya karena bertanya hal yang bisa saja itu privasi Gema.
"Iya." Balas Gema singkat, balasan Gema yang tak terduga membuat Lona menegang di tempat. Pikirannya kalut, wajahnya tidak bersemangat seperti tadi. Dia menyesal sudah bertanya hal itu pada Gema, Ternyata Gema sudah menyukai seseorang. Apakah itu artinya Lona harus berhenti berharap lagi pada Gema?
"Kenapa?" Tanya Gema melihat ekspresi Lona yang terlihat lebih diam.
"Sejak kapan kamu suka sama orang itu?" Tanya Lona lirih. Gema tersenyum mengerjai Lona, wajah Lona saat ini menurut nya lucu.
"Ga tau, udah lama." Hal itu membuat Lona semakin sedih, jika sudah lama berarti cinta Gema pada orang itu pasti sangat besar bukan?
"Ouh..." Balas Lona dengan wajah tak bersemangat. Gema melihat hal itu semakin ingin menggoda cewek tersebut.
"Ouh aja? Ga mau tanya siapa gitu?" Balas Gema sambil tersenyum menggoda. Lona yang melihat wajah Gema yang terlihat berbinar dimatanya, dia hanya menggeleng kecil.
"Engga."
"Yakin?"
"Iya."
"Yaudah," Gema melanjutkan membaca buku yang ia pegang.
Lona menatap Gema yang kembali seperti semula dengan wajah sedih. Dia menarik nafas, sebenarnya dia kepo dengan siapa orang yang disukai Gema sejak lama itu. Tetapi dia tidak mau bertanya ya karena dia takut nanti Gema akan tau kalo sebenernya dia suka padanya. Tetapi jika dia tidak bertanya, bagaimana dia bisa tau sedangkan Gema tingkahnya seperti ini. Ayolah, seakan-akan dia tidak sedang dekat dengan wanita lain kecuali... dirinya. Lona tidak salah kan?
Lona mengacak rambutnya gemas, antara gengsi dan cemburu yang bercampur aduk. Sebal dengan rasa seperti ini, gadis itu menidurkan kepalanya di meja. Tanpa dia sadari, cowok didepannya terus mengawasi tingkahnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVEL- Behind the Two Devils
Teen FictionBagaimana jika Gema tidak bertemu kembali dengan Lona. Akankah dia mengetahui rahasia tentang dirinya. Ya, rahasia tentang dirinya sendiri. Gema dan Novel saling berkaitan tetapi tidak saling mengenal. Bagaimanakah dengan Lona? Gadis yang akan terj...