PROLOG

589 10 1
                                    


Curahan puja-puji sang musisi legenda pada istri tercinta, serta permohonan maaf mendalam atas kejam nya fakta yang menimpa mereka.

Azam Zafari akan bercerita betapa bersyukurnya dia memiliki Asmara di detik-detik terakhir keberadaan nya di dunia.

Tak cukup dengan Bait lagu, Sajak ataupun Rayu. Azam turut menorehkan tinta, meskipun sebatas kata yang tak pernah ada Zahir nya. Bertujuan agar semesta tau betapa agungnya cinta Azam kepada Asmara.

****

"Aku tidak sedih kehilangan suara emasku. Aku sedih karena aku tak mampu berbicara dengan istriku." -Azam Zafari

"Lara hati seniman yang begitu berkesan adalah, kala musisi kehilangan suara emasnya, Pujangga kehilangan tinta. Penyair kehilangan kata dan pelukis kehilangan kuas, serta kanvas bahagia, tapi lara hati ku hanya satu, yaitu kehilangan kekasih ku.
Bak di timpa palu baja menghajar rongga dada. Teriris pisau sembilu hingga hancur berkeping Atma dan Asa ku, bersama dengan Litani yang melebur menjadi debu."

-Asmara Wibisana

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sebelum baca ini, pastikan kalian sudah
baca cerita sebelumnya.

98's DIARY ASMARA.

Di sana lebih jelas, dari sudut pandang Asmara.

Don't forget to vote and follow guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote and follow guys.

How ever, happy reading guys love you all 💕💖💖🌹

98's 2: AZAM UNTUK ASMARA {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang