argue

12.6K 230 3
                                    

⚠️ warn : age switch, local porn, boypussy, harsh words, etc.

Jihoon as Jizan.
Hyunsuk as Harsa.

Malam ini apartment yang di tempati Jizan terdengar begitu riuh dengan suara teriakan dari sang kasih. Karena ke salah pahaman yang hanya di ketahui dengan melihat tanpa mengetahui cerita yang sebenarnya dari Jizan, Harsa dengan lantang masuk kedalam kamar apartment Jizan dan memulai pertikaian.

Awalnya, Harsa melihat Jizan bertemu dengan seorang wanita di satu Caffe ternama yang ada di kota. Jika dengan wanita yang berstatus teman dengan Jizan ia tidak akan mempermasalahkan. Tetapi, wanita ini merupa mantan kekasih Jizan.

Kembali ke situasi sekarang.

Dengan lantang suara Harsa menggema di setiap sisi ruangan. Suara serak yang khas dengan orang menangis, mata berair yang menahan air mata, dengan tangan mengepal yang menahan untuk tidak berbuat lebih dari sekedar teriakan.

Jizan dengan sabar menahan emosinya yang hampir membuat kepalanya mengeluarkan asap dari otaknya yang sudah lelah mencerna omongan san kekasih.

“kak, aku cukup sabar selama ini ngeliat kamu jalan sama mantan mu, ketemuan sama mantan mu atau segala macam hal yang kamu lakuin sama mantan mu. Tapi kali ini aku protes! Kamu kira aku kuat nahan cemburu? Ngga anjing! Gua ngga kuat bangsat! Kalo lo masih sayang sama mantan lo kenapa lo mau pacaran sama gua kak..”

Dengan terbata bata Harsa menjelaskan perasaannya selama ini, apa yang ia rasakan, apa yang ia lihat, ia jelaskan semua pada Jizan. Ia mulai menangis dengan keras, tangannya yang semula terkepal di samping tubuhnya kini memukul kepala nya yang terlampau pusing menahan tangisannya yang kini pecah.

“sa.. aku ngga bermaksud, mau aku jelasin pun kamu ngga kasih aku waktu buat ngomong. Kamu cuma percaya sama apa yang kamu liat, bukan apa yang aku jelasin.”

Jizan dengan sabar menahan tangan Harsa yang terus memukul kepala, dengan sabar ia hadapi sikap Harsa yang keras kepala.

“emang apa lagi yang mau kamu jelasin? Apa lagi yang mau kamu jelasin! Cepet jelasin sekarang sebelum aku bener bener muak sama kamu!”

Harsa dengan kuat memukul dada Jizan, dengan segala kekuatan yang ia kumpulkan sebelumnya kini ia lepaskan untuk memukul manusia yang ada di hadapannya.

Jizan mulai kesal dengan Harsa yang terus teriak meminta penjelasan. Padahal sebelumnya sudah ia jelaskan apa yang sebenarnya terjadi siang tadi, disaat Harsa melihatnya berdua dengan wanita yang di kenali sang mantan kekasih.

Jizan membanting tubuh Harsa ke tembok dan melumat kasar bibir Harsa dengan tangannya yang sibuk membuka seluruh baju sang kekasih.

Harsa mencoba melakukan perlawanan agar Jizan tidak membuka seluruh pakaiannya. Namun kekuatan Jizan jauh lebih kuat dari dirinya, jadi yang menang tetap Jizan.

Jizan membalik tubuh Harsa menghadap ke tembok dan mengikat pergelangan tangan Harsa dengan baju sang kekasih.

“kak maksud kamu apaansih?! Lepasin gak! Kak Jizan lepasin!”

Harsa memberontak berharap Jizan mau mendengarkan ucapannya. Namun Jizan tetaplah Jizan. Mau sekuat apapun Harsa memberontak tetap saja apa yang mau ia lakukan maka akan tetap ia lakukan.

Dengan tergesa ia melepas celananya sepenuhnya, tangannya menarik pinggul Harsa agar sedikit menungging.

Ia mulai memposisikan pusakanya dibibir lubang kebanggaan Harsa. Dengan tidak sabaran Jizan memasukan pusakanya dengan sekali hentak dan langsung menggerakkan dengan acak.

“AKHH SAKIT KAK! AANGHH PERIH ANJING KAK”

Jizan menjambak rambut Harsa dan menariknya ke belakang, ia hadapkan wajah Harsa di depan wajahnya.

“kamu pikir aku peduli? Mau perih atau apapun itu, aku ngga bakal lepasin kamu sebelum aku bisa buat kamu ngga berhenti keluarin cairan manis kamu.” ucap Jizan penuh penekanan.

Harsa menatap mata Jizan sayu dengan air mata yang terus keluar membasahi pipinya. Jizan melihat wajah memerah Harsa itu membuatnya semakin bersemangat untuk menghancurkan lubang sang kekasih.

“anghh ahh kak lepasin hnghh perih anhh!”

Tangan Jizan tidak hanya diam, tangannya justru mengobrak abrik kedua titik manis Harsa. Kedua tangannya terus memilin klitoris dan puting Harsa.

Harsa yang di beri rangsangan sekaligus pada dua titik manisnya merasa cairan cintanya akan segera keluar.

“ahh ahh kak pelanhh dulu anhh! mau pipis ah anghh ahh!”

Tangannya mencengkram erat pinggul Jizan yang tidak berhenti bergerak. Ia berusaha menahan pinggulnya agar bergerak lebih pelan atau lebih baik diam untuk sementara selagi pelepasannya keluar.

Kakinya bergetar menahan stimulasi yang menerus, kepalanya menunduk dengan mata terpejam, bibirnya yang terbuka lebar hanya bisa mengeluarkan erangan laknat dan liurnya di sekitar dagu dan leher.

Jizan menatap senang tubuh indah Harsa dari belakang dengan pinggulnya terus menghentak tanpa henti. Senyumnya tidak luntur kala melihat Harsa terus mengeluarkan air manis nya.

Tangannya dengan cepat mengocok klitoris Harsa dengan sesekali ia jepit dengan telunjuk dan tengahnya.

“mhh anhh Jizanhh stophh awh ahh perih Ji lubangnyahh..”

Harsa menahan tubuhnya hanya dengan bantuan Jizan yang mencengkram erat pinggul Harsa. Kalau saja Jizan melepas Harsa, ia pasti akan langsung jatuh tergeletak di lantai.

Jizan merasa pelepasannya akan segera keluar, ia kembali menghentak pusakanya dengan acak kedalam Harsa. Ia rasa, ia memasukannya sangat dalam hingga dibawah perut Harsa terasa sesuatu yang menyembul dari dalam.

“ahh fuck harsa.. mhh aku keluarhh..”

Gerakannya melambat diikuti dengan peju nya yang keluar memenuhi lubang kawin sang kasih. Harsa yang diisi merasa perutnya begitu penuh dengan peju yang harus ia tampung.

“kak cape.. udahan.. maafin aku..”

Dengan nafas yang tersengal-sengal dan diikut isakan tangis ia meminta ampun. Harsa merasa jika ia dimasuki sekali lagi mungkin lubangnya akan hancur tak berbentuk.

“tch, kamu pikir aku udah selesai sampe situ?”

Jizan menyeringai dan kembali menggerakan pinggulnya dengan tempo tidak beraturan.

.

..

...

....

...

..

.

“anhh ahh kak Jizanhh ouhh fuck anhh kak udahh nanti lubang ku ngga bisa nutup anhh!”

Yah.. siapa sangka.. besok ia masih harus berangkat ke kampus untuk kelas pagi, namun dimalam menjelang fajar ini ia terus di gagahi oleh sang kasih.

Kini posisinya Harsa dikasur dengan posisi menghadap kanan dengan kakinya yang diangkat oleh Jizan. Jizan menahan kaki Harsa dengan pundaknya, tangannya sibuk memainkan kumpulan daging di dekat lubang kawin sang kasih.

Harsa melampiaskan nikmatnya dengan tangannya yang mencengkram kuat sprei yang sudah tidak beraturan. Tubuhnya terhentak kuat dengan kepalanya sesekali terpentok tembok diatas kepalanya.

“nhh Jizanhh udahh anhh besok aku harus kelas pagi ji anghh ahh fuck mhh!”

Tangan Harsa menahan tangan Jizan yang masih asik memainkan titik manisnya yang sudah mulai membengkak dan dihiasi merah merona.

“mhh aku ngga peduli. aku cuma mau bales perkataan mu tadi hnghh fuck..”

Yah tampaknya ada yang akan tidak bisa berjalan untuk beberapa hari kedepan.. kalau pun bisa jalan, pasti ia akan pincang dan harus di bantu sang kasih agar bisa berjalan.

Berharap yang baik baik saja untuk Harsa. Semoga bagian tubuhmu yang lain tetap aman.

.

.

.

.

DAH muAk..wkkszmsi
duh maafin dah dikit bgt ini huhu, nanti ku lanjutin dah kalo free

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

so hot | hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang