"Daddy kenapa harus Lilly? kenapa tidak orang lain saja? Lilly juga kan, mau punya Mommy..."
"Apa Peanut mau punya Mommy?"
"Lilly mau punya Mommy, Daddy."
"Baiklah, besok kita akan bertemu Mommy."
***
Sequel dari "Amora's"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat datang di Zayn duda area💢
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah lima tahun berlalu, Tapi luka itu masih sama, menganga lebar tanpa bisa disembuhkan.
Sudah lima tahun berlalu, Tapi rindu itu masih sama, merindu pada seseorang yang sudah tiada.
Rindu yang tidak bisa diukur kedalamannya, Rindu yang sudah tidak bisa lagi dijabarkan dengan kosa kata.
Rindu yang menyesakkan dada dan merusak jiwa yang ada, Membelenggu jiwa tanpa tau sang raga sudah tak berdaya.
***
"Hai Bunny, bagaimana kabarmu sayang?" Zayn menatap sendu pada taburan bintang yang menghias pada malam ini. "Apa kamu merindukan Zayi? Karena Zayi sangat merindukanmu."
Zayn memejamkan matanya, meresapi setiap tetesan air mata yang lagi-lagi jatuh dari sudut matanya. Meski sudah tahun ke-lima Amora pergi meninggalkannya tapi tetap saja Zayn masih belum bisa melupakannya.
Rasa cintanya masih sama besarnya ketika Amora masih hidup.
"Rindu yang paling menyakitkan adalah, merindukan seseorang yang telah tiada." Zayn menggumam pelan sebelum menghapus cepat air matanya ketika mendengar suara kecil memanggilnya.
Suara kecil yang menemani Zayn selama lima tahun ini.
"Daddy..?"
"Hei kenapa belum tidur Peanut?" Tanya Zayn begitu mendapati anak kecil tengah duduk di atas ranjangnya, tubuhnya tampak tenggelam oleh besarnya tubuh Molly, boneka kelinci yang tengah dipeluknya.
"Kenapa Daddy di luar? Ini kan, sudah malam. Kata Nanna tidak baik di luar malam-malam, nanti sakit."
"Dan anak kecil juga tidak baik tidur malam-malam Peanut," balas Zayn menempatkan dirinya di samping putri kecilnya, Denallie. "Bukannya tadi sebelum Daddy pergi kamu sudah tidur Peanut?"
