ASUPAN
***
"Ready?" Zayn mengulurkan tangannya begitu dia dan Denallie sampai di tempat mereka akan melakukan makan malam dengan seseorang.
"Daddy Lilly gugup." Denallie memegang dadanya yang berdebar dengan kencang. "Bagaimana kalau Mommy tidak mengenali Lilly Daddy?"
Zayn mengusap lembut rambut Denallie tanpa mengalihkan tatapannya dari Denallie. Zayn tidak tahu harus menjawab apa.
"Kalau Peanut tidak siap, tidak apa-apa kita akan kembali lagi."
"Tidak Daddy. Kita akan tetap ke sana." Denallie menggeleng kencang. Tentu Denallie tidak ingin membuang kesempatannya untuk bertemu Mommy-nya.
Zayn membuang napasnya dan kembali mengulurkan tangannya.
"Ayo."
"Uhm." Denallie meraih genggaman Zayn dan berjalan bersama memasuki restoran yang ada di depannya.
***
Denallie meremas bunga yang dibawanya dengan keras. Kedua matanya memanas begitu tahu siapa sosok yang ditemuinya malam ini.
"Hai, aku Amber."
Itu bukan Mommy-nya.
Zayn melirik sekilas ke arah Denallie sebelum membalas singkat tangan yang ada di depannya.
"Zayn."
"Ayo duduk."
Zayn mengangguk singkat lalu mendudukkan dirinya dan Denallie di sana.
"Hei sweety, siapa namamu?" Tanya Amber tersenyum ramah.
Denallie memalingkan wajahnya tak ingin menjawab. Denallie benci wanita itu, terlebih Denallie sangat membenci Zayn.
Bisa-bisanya Daddy-nya itu membohonginya.
"Peanut," panggil Zayn menyentuh puncak kepala Denallie. Zayn tahu bahwa dia sudah mengecewakan Denallie dengan menghancurkan ekspetasinya tentang bertemu dengan Amora.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want Mommy Daddy!
Romance"Daddy kenapa harus Lilly? kenapa tidak orang lain saja? Lilly juga kan, mau punya Mommy..." "Apa Peanut mau punya Mommy?" "Lilly mau punya Mommy, Daddy." "Baiklah, besok kita akan bertemu Mommy." *** Sequel dari "Amora's"