"Daddy kenapa harus Lilly? kenapa tidak orang lain saja? Lilly juga kan, mau punya Mommy..."
"Apa Peanut mau punya Mommy?"
"Lilly mau punya Mommy, Daddy."
"Baiklah, besok kita akan bertemu Mommy."
***
Sequel dari "Amora's"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Denallie menatap tak berkedip pada pemandangan yang ada di depannya. Tepatnya pada sosok yang tengah tertawa kecil bersama teman wanitanya.
''Daddy." Denallie yang tingginya tak mencapai pinggang Zayn pun lantas menarik-narik celana denim yang Zayn kenakan.
"Daddy, Daddy!"
"Ya Peanut?" Tanya Zayn menatap Denallie yang terus saja menariki celananya.
"Lilly lihat Mommy lagi, Daddy."
"Peanut kita sudah membahasnya." Zayn menurunkan tubuhnya dan memberi pengertian.
"Tapi Lilly benar-benar lihat Mommy Daddy!" Denallie menggeleng kuat. Air matanya mengalir dengan deras. Denallie yakin dia tidak salah lihat. itu benar-benar Mommy-nya.
Zayn menghela napasnya melihat tangis Denallie kian hebat. Sebagai Daddy-nya, Zayn tentu tidak tega melihat anaknya menangis seperti itu. Dan oleh karena itu mau tidak mau Zayn pun menurutinya, meskipun Zayn tahu itu tidaklah mungkin.
Terlebih saat ini mereka tengah berada di wahana bermain, yang tentunya pasti banyak orang. Dan pastinya bukan hal tidak mungkin pula jika mereka akan bertemu seseorang yang mirip dengan orang yang mereka kenal.
"Yasudah kalau begitu bisa Peanut tunjukan dimana Mommy?" Zayn memilih mengalah dan menuruti keinginan anaknya.
Denallie mengangguk dengan tangis senggukannya lalu menunjuk dimana Denallie melihat wanita itu.
"Di sana Daddy."
"Dimana Peanut?" Zayn menajamkan penglihatannya mencoba mencari sosok yang Denallie maksud.
"Di san—" Denallie tak lagi meneruskan ucapannya ketika Denallie tak lagi melihat wanita itu.
"Peanut—"
"Tidak Daddy! tadi Lilly benar-benar lihat Mommy! Lilly yakin itu!" Denallie menggeleng cepat, membantah apapun yang akan Zayn ucapkan.
"Peanut." Zayn segera meraih Denallie dalam gendongannya dan membawa anak itu menjauh dari taman bermain. Sepertinya mereka sudah cukup untuk hari ini.