Sakit

636 32 0
                                    

Pebri sudah mengetahui rencana Acel dan Della malam ini. Rasa khawatir kembali muncul di dalam dirinya. Pasti Eci sudah mengetahui hal itu jauh sebelum dirinya.

Pesan Pebri sedari pagi belum Eci balas. Sebenarnya Pebri sudah menaruh curiga pada Eci. Ia takut Eci melakukan hal bodoh.

Ia membuka akun sosial media miliknya. Memantau kondisi terkini dari Acel dan Della.

 Memantau kondisi terkini dari Acel dan Della

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pebri menepuk jidatnya, pusing dengan kondisi percintaan sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pebri menepuk jidatnya, pusing dengan kondisi percintaan sahabatnya. Ia sudah berniat menghubungi Eci. Jika tak ada balasan, Pebri akan mendatangi rumah Eci.

 Jika tak ada balasan, Pebri akan mendatangi rumah Eci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pebri segera bergegas menuju rumah Eci. Ia sangat yakin terjadi sesuatu pada Eci.

####

Acel senang karena ia bisa berkencan dengan Della hari itu. Tiba di rumah, Acel segera merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia langsung membuka ponselnya yang sedari tadi tak ia buka.

 Ia langsung membuka ponselnya yang sedari tadi tak ia buka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acel segera bergegas menuju rumah sakit tempat Eci biasa di rawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acel segera bergegas menuju rumah sakit tempat Eci biasa di rawat. Ini bukan kali pertama Eci sakit dan Eci biasanya akan di bawa ke rumah sakit tersebut.

####

"Lo kenapa sih Ci, ada masalah apa?" Tanya Acel dengan begitu paniknya. Ia langsung memeluk Eci.

Mendapati pelukan dan Acel yang langsung datang padanya membuat Eci merasa tenang. Ia memeluk Acel sebisanya, walau sadar tangan kirinya tertancap infus.

Pebri yang sedari tadi menemani hanya bisa diam membiarkan Acel memeluk Eci. Dia tak habis pikir dengan tindakan Eci. Entah harus dengan cara apa dia menyadarkan sahabatnya itu.

Dari sisi Eci pribadi, ia memang sengaja melakukan itu demi melarutkan pikirannya. Ia berendam selama yang ia mau. Pertama memang cukup lama berujung dia pingsan di tempat. Semenit kemudian ia tersadar. Dan mengambil nafas.

Dadanya terasa pengap, beberapa kali ia terbatuk hingga akhirnya memilih untuk tetap di sana dan melamun. Saat pikirannya kembali penuh dengan alasan ia melakukan itu, Eci kembali melakukannya. Dia mengambil nafas setiap satu menit sebanyak 10 kali.

Lalu, ia menampakan wajahnya di permukaan dan melamun cukup lama sebelum melakukan hal itu lagi. Terus begitu hingga lebih dari satu jam lamanya.

Namun, saat Ibu nya mulai mencari dan Eci tau akan hal itu dia semakin sengaja menenggelamkan dirinya. 2-3 menit dia menenggelamkan kepalanya sendiri di dalam air sebelum ia ditemukan dalam keadaan pingsan.

Acel melepas pelukannya lalu menatap Eci lekat-lekat, ia ikut merasa sedih melihat Eci yang tampak tak sesehat biasanya.

"Kasih tau tuh temen lo, orang di kasih tau malah seenaknya mulu. Kalo lo mati, repot! Huh!" Ucap Pebri ke Acel sekaligus omelan untuk Eci.

"Gue lagi banyak pikiran," jawab Eci.

"Rilis! Bilang apa yang lo suka dan ngga itu! Capek lihatnya," Pebri sudah kehabisan sabar. Ia memang kesal dengan tindakan Eci.

"Maaf,"

Setelah omelan itu Acel mengajak Eci bermain untuk menghibur Eci. Agar tidak pucat, Acel memberikan make up di wajah Eci. Make up yang hampir sama seperti apa yang biasa ia pakai.

####

Pebri menutup ponselnya setelah melihat postingan Acel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pebri menutup ponselnya setelah melihat postingan Acel. Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya kasar. Ia masih di rumah sakit menemani Eci. Sedangkan Acel sudah pulang terlebih dahulu.

"Minimal mikir nasib orang tua, lo! Ga usah egois! Lu sendiri yang repot, di suruh confess ga mau. Tapi, lihat dia sama orang lain ga bisa. Aneh! Lu enak masih punya orang tua lengkap! Gue?! Udah ga ada semua woy!! Mikir! Ga usah bebani pikiran orang tua lo itu dengan hal tolol!" Omel Pebri.

"Maafin gue," jawab Eci pasrah.

AKU [ JKT48 AU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang