2. Payung Teduh

63 21 3
                                    

🌸 Sabtu, 9 September 2023 🌸

***🌸***

Satu bulan berlalu, Namun duka pria bernama lengkap Han Lucas itu tidak kunjung surut, malah semakin hari semakin menyakitkan.

Dirinya memutuskan untuk pergi ke pantai Hamdeok yang ada di pulau Jeju. Pria yang tinggal di Busan itu kini memutuskan untuk tinggal di kampung halaman sang kekasih yang kini sudah tiada.

Han Lucas menyusuri tepian pantai itu dengan perlahan dan dengan pikiran yang kalut. Orang-orang yang berada di sekitarnya, dirinya abaikan. Bahkan langit yang mulai mengitam karena mendung, dan deburan ombak yang kencang tidak membuatnya keluar dari lingkaran kesedihan.

"Satu bulan, bukan hal yang mudah." ucap Han Lucas. Pria itu tersenyum kecut, selama satu bulan dirinya harus bertahan untuk hidup.

Tidak ada hal yang menarik yang dapat mengubah perasaan di hatinya.

Pria itu terus berjalan dan kali ini pria itu menunduk untuk melihat setiap langkahnya dengan sepatu bermerk star yang ringan dan nyaman. Pria berusia 26 tahun itu pun juga mengabaikan ponselnya yang berdering di saku Hoodie miliknya.

Hingga tidak lama guyuran hujan deras mengguyur. Semua orang yang berada di sana berteriak dan berlarian untuk menyelamatkan diri dari hujan yang deras sore itu.

Namun, Han Lucas hanya melihat sekilas dan kembali berjalan.
Pria itu juga memilih untuk menjauh dari sana, namun pria itu tetap berjalan dengan tenang.

Menikmati hujan deras yang mengguyur. Dirinya terus berjalan hingga ke trotoar jalan di mana pantai Hamdeok itu masih terlihat jelas.

Lucas berjalan sambil terisak, pria itu pikir menangis dengan keras saat ini akan membuatnya lebih tenang dan tidak ada orang yang akan tau.

Dirinya sudah terlalu sering menangis, namun dukanya tidak kunjung hilang selaras dengan air matanya yang mengering.

Han Lucas memilih untuk berhenti berjalan dan pria itu memilih untuk berdiri di pagar yang terbuat dari kayu-kayu itu, pria tampan dan muda itu melihat jelas lautan luas itu.

Hujan semakin deras selaras dengan isakan pria itu.

"Yuqi, bagaimana kabar mu?"

"Apa aku harus menyusul mu? Kau merindukanku aku, bukan?" tanya pria itu.

Lucas memegang erat pagar itu dan terisak tersedu-sedu. Rasanya seperti dirinya dihantam oleh badai yang ekstrim.

Namun, tiba-tiba hujan berhenti mengguyurnya. Pria itu mencoba untuk mendongak dan menemukan payung berwarna biru mudah bercorak polos itu menutupi kepalanya.

Han Lucas memilih untuk menoleh dan menemukan seorang wanita berjaket abu-abu dengan seragam sekolah menengah itu berada di sampingnya dan tersenyum tipis kepadanya.

"Kenapa kau memberikan payung mu kepada ku?"

"Karena aku melihat mu menangis." ucapnya. Wanita muda itu memilih untuk melihat lautan luas itu terguyur hujan.

"Kau akan sakit jika payung mu kau berikan padaku." ucap Pria itu. Lucas memilih untuk mengeser payung itu untuk kembali menutupi wanita itu.

"Kau yang akan lebih sakit. Kau memiliki luka di hati mu, dan jika hujan mengguyur mu, itu akan bertambah sakit." Kalimat itu membuat Lucas terdiam.

Mata keduanya bertemu, mereka berdua yang saling menoleh membuat keduanya bertatapan.

"Jika kau ingin menangis dengan keras, menangislah saat cuaca cerah. Agar orang-orang tau seberapa sakit luka mu, memendam sendiri dan tidak membiarkan orang lain mengetahuinya adalah pilihan yang salah. Orang-orang harus tau dan orang-orang yang akan membuat mu lebih baik,"

"Jika kau menyembunyikan air mata mu di dalam hujan deras, itu tidak akan membuat orang-orang mengetahuinya."

Kalimat panjang wanita berusia remaja itu membuat Han Lucas tertegun, sepertinya bagi pria itu wanita di sampingnya cukup banyak mengetahui kalimat-kalimat indah.

Han Lucas meraih payung itu dan memegangnya. Pria itu memilih untuk membagi payung itu dengan adil.

Wanita muda itu terdiam. Matanya tidak bisa berkedip melihat Lucas yang lebih tinggi darinya itu melihatnya dengan tatapan manis.

"Apa kau mau minum teh di rumah ku?" tanya wanita itu.

****💐****


Mohon maaf untuk cacat logika! Aku ngarang! Terima kasih....

Teduh || Lucas ft SoodamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang