Epilog: Sebuah Persembahan untukmu

235 18 2
                                    

Hira: "Terima kasih banyak atas segalanya. Mulai hari ini aku akan tinggal bersama Kiyoi lagi."

Noguchi: "Bagus. Dimana Kiyoi-kun?"

Hira: "Eh?"

Kiyoi: "Hira, aku sudah mengemasi tasmu."

Noguchi: "Betapa terburu - burunya kamu mengambilnya."

Kiyoi: "Aku datang hanya untuk mengucapkan terima kasih karena telah menjaga laki-lakiku selama ini."

Noguchi: "Hentikan hal itu yang menandai wilayahmu. Yang lebih penting lagi, apakah kamu membawa barang yang aku minta kemarin untuk pameran?"

Hira: "Ya."

Sretttt.....

Hira: "Ini dia." Ini adalah hasil usaha maksimalku. Tak ada lagi yang bisa aku lakukan. 

Hira: "Ini... Aku tak punya waktu untuk menyusun portofolio." Tak ada penjelasan apa-apa, apakah seburuk itu?

Kiyoi: "Tenanglah."

Noguchi: "Hira."

Hira: "Ya, beritahu aku."

Noguchi: "Kamu tak perlu datang lagi."

Hira: "Hah?" Haaa, itu gagal. 

Hira: "Aku mengembalikan kuncimu."

Noguchi: "Tak perlu. Kamu dapat menggunakan semua peralatanku saat kamu membutuhkannya."

Hira: "Eh?"

Noguchi: "Kamu sedang liburan musim semi, kan? Dedikasikan setiap menit waktumu untuk mempersiapkan pameranmu. Tanggalnya... coba lihat... April sudah tak bisa lagi, jadi Juni atau Juli. Siapkan semuanya saat itu."

Drap.... Drap.... Drap....

Hira: "Ini, Noguchi-san. Bagaimana dengan foto-fotoku?"

Ceklek.....

Noguchi: "Mereka sempurna. Lanjutkan tanpa ragu-ragu."

Hira: "Eh?"

Kiyoi: "Kamu berhasil!"

Hira: "Apa yang terjadi?"

Kiyoi: "Dia bilang padamu bahwa mereka sempurna. Atau kamu berada di momenmu."

Hira: "Benarkah?"

Kiyoi: "Ya, maksudnya terus memotret seperti ini untuk pameran."

Hira: "...Haa..." Ini pertama kalinya seseorang mengenaliku seperti ini. Bahwa seseorang menyetujuiku apa adanya, menyedihkan dan tak layak. Tentunya tak ada seorang pun yang bisa memahami kebahagiaan luar biasa yang diberikan hal ini kepadaku. Sebenarnya, aku pikir aku akan kesal jika ada yang melakukannya. Inilah penderitaan dan kegembiraanku, bukan penderitaan orang lain, dan semuanya membentuk dunia pribadiku. Aku berpikir bahwa tak peduli seberapa banyak aku mengekspos diriku dan melemparkan diriku, aku tak akan pernah mencapainya. Aku sangat malu bahkan untuk menjangkau dunia yang ingin aku sembunyikan itu, namun, aku tak bisa menyerah, aku terus mengintip ke dalam dunia yang bersinar itu. Aku tetap bimbang antara dua dunia, dunia ini dan dunia ini. Itulah yang ditangkap lensa.

"Noguchi: Dan justru tabir tipis yang memisahkanmu dari dunia biasa itulah yang memberimu identitasmu. Jangan sampai hilang! Ungkapkan egomu tanpa kehilangan sifat itu."

Hira: Noguchi-san lah yang membimbingku. Dan orang yang mendorongku saat aku ragu-ragu adalah Kiyoi. Sejak aku bertemu dengannya di SMA, dia sudah... aaah, dialah yang telah membangun kembaliku sejak lama. Maafkan aku, Kiyoi. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi lagi."

Grepp.... 

Hira: "Maafkan aku. Aku minta maaf." Aku tak mampu lagi kehilangan dia karena itu seperti kehilangan diriku sendiri. Meski kami tidak cocok, meski itu keinginan yang kurang ajar, meski para dewa sudah menyadari kesalahan mereka, aku tak bisa melepaskannya lagi, dalam keadaan apa pun. Aku tak akan membiarkan dia pergi. 

Hira: "Kiyoi, tetaplah di sisiku selamanya."

Kiyoi: "Pada titik ini?"

Kiss....

Kiyoi: "Kamu bodoh sekali."

Hira: "Maaf."

Kiyoi: "Benar-benar bodoh."

Hira: 'Aku tahu. Maaf. Maaf."

Kiss...

Hira: Dalam hidup ini tak ada yang bisa dijamin. Kita bahkan mengabaikan apa yang ada di bawah hidung kita. Itu sebabnya... 

Hira: Maafkan aku, Kiyoi. Tapi aku mohon, untuk apapun yang paling kamu cintai, jangan menjauh dariku." Itu sebabnya setidaknya kita tetap saling bergandengan tangan. Dan di sela-sela ciuman aku menawarkan sejuta permintaan maaf karena tak mampu melepaskanmu.







Akhirnya kita sudah berada diakhir cerita. Terimakasih semua yang telah mengikuti kisah mereka. Dan terimakasih karena telah membaca terjemahannya disini. Sampai jumpa lagi di novel terjemahan selanjutnya. Bye - bye semua..................

Nayamashii Kare Terjemahan Indonesia ~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang