-Happy membaca🐨
Suara pintu terbuka berhasil membuat pasangan itu membeku kaget. Park Saena dan Kim Jeohan saling menatap satu sama lain untuk sesaat. Sampai akhirnya, atensi Jeohan beralih ke arah pintu yang kini masih terbuka.
"Ak-aku hanya, ah i-ni ada ber-... ma-maafkan saya, Sajangnim...lain kali sa-saya akan me-ngetuk pintu sebelum masuk! Silahkan lanjutkan, saya akan menemui anda lagi nanti..!" ucap nya gelagapan sembari membungkuk dua kali.
Pria yang masih tertegun kaget di depan ambang pintu yang masih terbuka olehnya berusaha keluar dari situasi yang menurutnya sangat tidak nyaman.
"Sekali lagi sa-saya minta ma-maaf, saya permisi..!" pamit nya yang langsung berbalik badan keluar dari ruangan. Jeohan yang masih membeku karena terkejut, pipinya memerah karena malu. Adegan dirinya di suapi oleh Saena tidak sengaja di lihat oleh sahabat nya, Jo Jae.
Sedangkan gadis yang duduk di sofa samping Jeohan tidak berani melihat ke arah pintu. Dia terus menunduk menghadap calon tunangan nya itu.
Brak! Suara pintu ditutup sedikit keras oleh Jae. Diluar ruangan Jeohan, terlihat Jae yang mengatur nafasnya karena terkejut dan merasa tegang.
"Aiish! Habislah aku nanti...Jae-Jae b*doh!!" monolog Jae, dia bergidik ngeri membayangkan apa yang akan dilakukan Jeohan padanya nanti. Lalu dia pun kembali ke meja kerjanya.
Sedangkan di dalam ruangan, Jeohan dan Saena masih di landa ke canggungan. Jeohan berdehem dan memperbaiki duduknya sambil sesekali melirik Saena.
"E-e...O-Oppa, lebih baik aku menyusul Paman dan Jungsoo saja...Oppa tolong habiskan makanannya dan lanjut bekerja, sampai jumpa!" gugup Saena, lalu pamit pada Jeohan.
Namun saat tiba di depan pintu, tepat akan membuka nya. Saena menghentikan langkahnya dan berbalik badan menatap Jeohan yang memperhatikannya. Ekspresi kecewa diwajah Jeohan tidak bisa ditutupi, padahal pria itu masih ingin menghabiskan waktu dengan gadis yang dia rindukan 3 pekan ini.
Dengan langkah pelan, Saena kembali menghampiri Jeo yang masih setia duduk di sofa dengan berkas di tangannya. Saat tiba di samping Jeohan, Saena membungkukkan badannya. Dengan secepat kilat gadis itu membuat seorang CEO muda ini mematung kaget.
Bagaimana tidak? Gadis pemalu itu mengec*p singkat pipi Jeohan, tepat setelah pria itu menoleh. Sedangkan pelakunya melarikan diri, saat di ambang pintu Saena kembali berbalik dan menatap Jeohan.
"Op-Oppa..!" panggil Saena yang masih sedikit gugup. Jeohan yang masih tertegun itu hanya menoleh pelan menatap sang gadis. "Aku akan menunggu Oppa dirumah...tolong bawa kembali tempat makan nya dalam keadaan kosong!" ujar gadis itu lembut dengan senyumannya.
Jeohan mengangguk, dan tak lama senyum terukir di wajah tampannya. "Dia mulai berani rupanya..." gumam Jeohan sambil terkekeh.
Sedangkan diluar ruangan, Saena yang sudah keluar dari ruangan Jeohan pun berjalan sambil tersipu. Gadis itu menunduk dengan senyuman malu nya. "Apa yang kulakukan tadi?...aah! Apa Jeohan Oppa akan menganggap ku gadis yang nakal?" lirih Saena sambil menangkup kedua pipinya.
"Aahh molla! Kenapa juga Jeohan Oppa sangat menggemaskan..?!" sambung Saena dengan senyum yang masih terlukis di wajah cantiknya, dan tangan yang sudah dia lepas dari kedua pipinya. Dia terus membayangkan wajah Jeohan yang cemberut, menurutnya itu sangat menggemaskan.
Saena terus melangkah dan pastinya melewati ruangan kerja sekretaris Jeohan. Gadis itu melirik sekilas kearah Jae, lalu kembali menunduk.
Ruangan Jae hanya di batasi dinding kaca transparan yang ada tepat di depan ruangan CEO, sebelah kiri. Hanya butuh beberapa langkah saja untuk sampai di ruangan sekretaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride (Junkyu Treasure)
Fanfiction⚠️ cerita ini hanya fiksi dan murni Imajinasi Author. Semua karakter tidak ada hubungannya dengan kehidupan Idol/Aktor/Aktris. Ini murni sekedar untuk hiburan, tolong bijak dalam menanggapi cerita. Have fun ya Yeorubun!! semoga terhibur...Saranghae...