- Happy Membaca🐨
Cahaya yang menyilaukan mata, objek sekitar nya yang tak tampak jelas. Hanya itu yang tergambar, tak lama dari itu terdengar samar suara pria.
"Apa yang akan kita lakukan di akhir pekan musim gugur nanti?"
Bersamaan dengan suara itu, mulai terlihat gambaran sekitar. Meski tidak jelas dan hanya terlihat seperti siluet hitam putih. Beberapa suara terdengar lagi dan kini sedikit lebih jelas.
"Kau sudah berjanji akan kembali dan memasak untuk ku, jadi tepati janjimu itu..!" suara pria itu kembali terdengar.
Semuanya terlihat abu-abu, tidak jelas dan hanya gambaran kejadian yang bergerak cepat. Kali ini gambaran itu beralih kedalam sebuah mobil. Awalnya baik-baik saja namun mobil itu hilang kendali.
"Oppa...Maafkan aku" kali ini lirihan seorang wanita yang sudah tergeletak di jalan aspal.
"Tolong..."
"Maafkan aku..."
"Maafkan aku..."
......
"OPPA!! TIDAK!!" teriak nya, seorang wanita yang terbangun dari mimpi buruknya. Dia mencoba menetralkan nafasnya, keringat mengucur deras di wajah dan seluruh tubuhnya.
Brak!! Suara pintu yang di buka dengan keras, menampakan seorang pria yang tampak khawatir.
"Hey..! Ada apa Haera-ya? Lihat kau berkeringat....ada apa? Coba cerita pada Oppa"
Hanshik yang terlihat sangat khawatir menarik adiknya kedalam dekapannya. Membantu menenangkan sang adik.
"Oppa...mi-mimpi itu...aku–"
"Sudah, sudah....Oppa disini, kau tenang yaa?"
Haera mengangguk, Hanshik terus mengelus pelan kepala dan punggung sang adik. Tak berapa lama Haera mulai tenang dan kini Hanshik sudah keluar dari kamar adiknya.
Hanshik membiarkan Haera membersihkan diri dan bersiap untuk sarapan. Di dapur, Hanshik menyiapkan coklat hangat untuk Haera. Selama mengaduk coklat hangat itu, terlihat dirinya tengah melamun.
"Tuan Muda, apa yang anda pikirkan?" suara Bibi Cha membuyarkan lamunan Hanshik. Pria itu tersenyum hangat sambil menggeleng pelan.
"Bibi, tolong bawakan sarapan kami...saya sudah memasak jadi Bibi tidak perlu memasak."
"Aduuh, Tuan muda...jika anda sering memasak begini Bibi merasa tidak bekerja di dalam rumah ini"
"Jangan berkata seperti itu Bi, terimakasih karena selalu menjaga kami berdua." Bi Cha tersenyum dan mengangguk setelah mendengar tutur lembut Hanshik.
"Haera kembali bermimpi buruk jadi saya membuatkan Kimchi Jjigae dengan tambahan daging sapi...biasanya, sesuatu yang berkuah akan membuat perasaannya lebih tenang."
Bibi Cha mengangguk, lalu mulai menata makanan di atas meja makan. Sedangkan Hanshik membawa secangkir coklat panas ke meja makan. Pria itu duduk sambil menunggu Haera, tak lama adiknya itu datang dengan senyum hangatnya.
'Melihatnya tersenyum seperti itu memang menenangkan tapi, aku semakin tau jika kau tidak baik-baik saja, adikku' batin Hanshik.
Keduanya mulai sarapan bersama, saat tengah asik menyantap sarapannya. Hanshik menatap Haera yang makan dengan lahap, pria itu tersenyum gemas.
"Apa kau suka dengan menu sarapannya?"
"Suka, apa Oppa yang menyiapkan ini?" Hanshik hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Haera.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride (Junkyu Treasure)
Fanfiction⚠️ cerita ini hanya fiksi dan murni Imajinasi Author. Semua karakter tidak ada hubungannya dengan kehidupan Idol/Aktor/Aktris. Ini murni sekedar untuk hiburan, tolong bijak dalam menanggapi cerita. Have fun ya Yeorubun!! semoga terhibur...Saranghae...