Bab 18 My Flowers Is You🌹

24 0 0
                                    

-Happy membaca🐨

(Flashback on) sesuai ucapan Haera, Jeohan datang menjemputnya di Sabtu siang ini. Keduanya kini berada di Restaurant kecil dekat Amusement Park (taman bermain).

Jeohan dan Haera sedang makan siang sebelum mulai memasuki taman bermain tersebut. Iya, Jeohan mengajak wanita itu ke taman bermain.

Saat ini keduanya mulai menaiki beberapa wahana. Hampir semua wahana mereka naiki, kecuali Rumah Hantu dan Bianglala.

Hari juga mulai sore, tak terasa mereka menikmati waktu mereka berdua. Sejak tadi mereka berkeliling setelah lelah menaiki wahana sejak siang. Langkah Haera terhenti saat di depan rumah hantu, Jeohan pun ikut menghentikan langkah nya.

"Apa kau ingin masuk ke dalam sana?" tanya Jeohan sambil menunjuk tempat seram itu dengan pandangannya.

Haera mengangguk antusias, Jeohan terlihat ingin menelan saliva nya susah. Haera menoleh ke arah Jeohan yang tak berbicara lagi. Terlihat jelas raut wajahnya yang ketakutan, dan Wanita itu mengerti jika Bos nya itu takut memasuki Rumah Hantu.

"Baiklah, Ayo..!" Ajak Haera sambil menarik tangan Jeohan pelan.

"A-ayo kemana?" tanya Jeohan gugup.

"Beli Gulali...! Aku ingin makan itu sambil menaiki Bianglala" seru Haera.

Jeohan seketika merasa lega, dia pikir Haera akan mengajaknya masuk ke rumah hantu. Sesaat Jeohan tersenyum dan mengikuti langkah wanita yang menggenggam tangan nya saat ini.

Jeohan merasa nyaman saat bersama Haera. Dia kembali berasa seperti saat dia bersama Saena. Setelah membeli Gulali, kini Haera dan Jeohan sedang menaiki Bianglala.
Wahana terakhir yang mereka naiki sebelum pulang.

"Wah, lihat Jeohan-ssi...pemandangan nya lebih indah jika dilihat dari atas...!" seru Haera antusias.

Kini Bianglala yang mereka naik sedang berhenti tepat saat mereka berada di paling atas. Jeohan tersenyum melihat senyum lepas Haera yang saat ini berada di depannya.

"Haera-ssi..! Apa kau tidak ingin bertanya sesuatu padaku?" Mendengar ucapan Jeohan, Haera yang fokus melihat pemandangan kota mengalihkan atensinya pada pria itu.

"Soal apa?" tanya balik Haera dengan alis yang sudah bertautan.

"Tentang ku dan Soona, kenapa aku menghindarinya dan membuatmu terlibat denga hubungan pura-pura ini" ujar Jeohan.

"Sebenarnya aku sudah lama ingin bertanya tapi, itu privasimu kan?, Jeohan-ssi...aku merasa tidak berhak mempertanyakan itu dan memilih menunggumu menceritakan sendiri padaku" jelas Haera sambil tersenyum lembut pada Jeohan.

"Yah, harus nya aku meminta maaf padamu karena lancang mengklaim kalo kita-"

"-Sepasang kekasih? Kau benar!, aku sempat tak habis fikir kenapa bos ku tiba-tiba bicara omong kosong seperti itu.," sela Haera yang sudah mengalihkan pandangan ke pemandangan kota.

Bianglala pun mulai berputar kembali, dan Jeohan mulai bercerita kembali. Soal dia dan Soona, dan juga soal Saena yang membuat Haera merasa aneh. Entah senang atau sedih, dia bingung dengan perasaannya saat ini.

"Aku dan Soona sudah lama bersahabat dan, bisa dibilang dia satu-satunya sahabat perempuanku"
Jeohan menjeda ceritanya.

Dan Jeohan kembali melanjutkan, tentang dia yang menyadari perasaan Soona sejak dulu. Namun, dia lebih memilih tetap menjaga pertemanan mereka. Tapi perlahan, Jeohan mulai menyadari jika Soona mulai terobsesi padanya. Haera terus mendengarkan cerita Jeohan, dia sama sekali tidak terusik tentang hubungan Soona dan Jeohan.

My Bride (Junkyu Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang