Chapter 4

43 6 5
                                    

Setelah Gu Yansheng pergi malam itu, demam Shen Kanyu semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Dia tidak punya air hangat untuk diminum atau botol air panas untuk membuatnya tetap hangat, jadi dia hanya bisa berkeliaran di jalanan tanpa tujuan, berharap matahari segera terbit sehingga dia bisa kembali ke sekolah.

Ruang kelas sekolah memiliki pemanas selama musim dingin dan sangat hangat.

Tetapi di luar terlalu dingin, begitu dingin hingga dia tidak bisa berhenti batuk. Dia terbatuk-batuk hingga merasakan rasa darah keluar dari tenggorokannya. Khawatir jika dia akan terus batuk jika begini terus, akhirnya dia pergi ke rumah sakit terdekat dan mendaftar untuk perawatan darurat.

Dia tidak pernah menyangka diagnosis dari pemeriksaan ini adalah miokarditis. Dia benar-benar bingung saat memegang hasil pemeriksaan itu, sesaat pikirannya menjadi kosong. Kemudian pemikiran seperti 'sudah berakhir, sudah berakhir. Kedengarannya sangat menakutkan, kali ini aku benar-benar mengacau, bagaimana aku bisa menjelaskannya kepada ibu dan ayah' membanjiri pikirannya.

[T/N: Miokarditis adalah peradangan pada lapisan tengah dinding jantung. Miokarditis biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Kasus yang parah dapat melemahkan jantung sehingga menyebabkan gagal jantung, detak jantung abnormal, dan kematian mendadak].

Melihat ekspresinya yang bingung, dokter langsung memarahinya. Demam macam apa yang menyebabkan diagnosis miokarditis, anak-anak jaman sekarang benar-benar kuat menahan sakit.

Shen Kanyu kesakitan. Mengangkat kepalanya sambil terbatuk, dia memandang ke arah dokter, dia terlihat polos dan sedih.

Dokter berhenti menceramahinya. "Dimana orangtuamu? Hubungi orang tuamu!"

"Eh?!" Karena ketakutan, Shen Kanyu mengeraskan suaranya yang serak seperti gong yang rusak dan berkata, "Mereka, mereka... mereka sudah tahu, mereka sedang mengantri untuk membelikanku obat."

Dokter menatapnya.

Shen Kanyu tertawa malu-malu, lalu menundukkan kepalanya untuk melihat hasil pemeriksaan itu, dengan lembut berkata, "Dokter, apakah aku akan mati karena penyakit ini?"

Dokter menatapnya, "Apa maksudnya dengan mati, kamu masih semuda ini, kamu akan baik-baik saja selama kamu menjaga kesehatanmu. Setelah orang tuamu membawamu untuk mendapat suntikan dan kamu meminum obatmu, sakitnya akan berkurang."

"Oke, terima kasih Dokter, ah." Sambil tersenyum, Shen Kanyu membungkuk memberi hormat kepada dokter dan pergi untuk mendapatkan infus.

Di dalam ruang infus, baik pasien laki-laki atau perempuan, tua atau muda, ada anggota keluarga yang mendampingi. Itu seperti saat ayah dan ibunya berada di sisi gege-nya menemaninya saat dia jatuh sakit.

Shen Kanyu sebenarnya merasa sangat bersyukur saat dia melihat pemandangan itu. Jika orang tuanya tahu, dia akan menyusahkan mereka lagi. Selain itu, dia tidak akan bisa menghindari pukulan.

Selain merasa bersyukur, Shen Kanyu juga merasa sangat bangga pada dirinya sendiri. Dia berpikir, 'Lihatlah kalian anak-anak nakal yang belum disapih dan masih membutuhkan orang tuamu saat demam, jangan buat mereka khawatir.'

Ai, aku anak yang perhatian dan bijaksana, kenapa orang tidak menyukaiku? Shen Kanyu bertanya-tanya.

Tetapi itu tidak masalah. Hari ini, dia mendengar Gu Yansheng mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Dia sudah dipenuhi dengan keberuntungan, kekayaan berlimpah, dan kebahagiaan yang luar biasa.

Akhirnya, Shen Kanyu duduk bersila di ruang infus sendirian sambil diberi infus dan bersenandung menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun'.

Seorang perawat mendengarnya dan terkikik, "Nadamu salah, nak."

UnspeakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang