Setelah menyelesaikan semua pemeriksaan, Shen Kanyu masih ingin bertemu keluarganya. Dia menanyakan nomor bangsal ayahnya kepada Bibi Lin tetapi ketika dia sampai di pintu, dia ragu-ragu untuk masuk. Akhirnya, dia hanya duduk melamun di bangku dekat pintu, berpikir bahwa meskipun ada tembok, dia masih sangat dekat dengan mereka.
Pendingin udara di rumah sakit nampaknya dalam kondisi baik, karena dia mulai menggigil kedinginan saat duduk di bangku, dan karena pakaiannya terlalu longgar bahkan jika dia meringkuk, udara dingin akan tetap mengalir ke dalam celah pakaiannya.
Bagaimana bisa. . . dingin sekali?
Dia sangat kedinginan sehingga pikirannya kacau. Pada awalnya, ada banyak gambaran berantakan yang bolak-balik di benaknya. Yang paling jelas adalah gambaran dirinya sedang memeluk paha ibunya ketika dia masih kecil, dan ibunya menggendongnya.
Pelukan ibunya adalah tempat terhangat dan ternyaman di dunia, meski setiap kali dia hanya mendapat pelukan kecil. Tapi dia tetap ingin bersandar sekali lagi.
Apakah dia mulai berkhayal lagi?
Tiba-tiba terdengar suara pintu didorong, Shen Kanyu gemetar. Dia mendongak dan melihat Li Qing keluar dari dalam. Ada ekspresi terkejut di wajahnya, tapi tak lama kemudian dia kembali tenang.
"... ibu," Shen Kanyu segera menyeringai dan memanggil dengan suara serak.
"Aku telah menyelesaikan semua pemeriksaan. Masih ada beberapa hasil tes yang akan keluar nanti. Seharusnya baik-baik saja, aku bisa menyumbangkan liverku untuk ayah."
Dia memiringkan wajah kurus pucatnya dan menatap Li Qing dengan muram, seperti anak kecil yang ingin mendapat pujian dari ibunya setelah mendapat nilai tinggi dalam ujian.
Li Qing berkata kepada Shen Kanyu dengan ekspresi datar.
"Yah, Bibi Lin sudah memberitahuku segalanya."
"... Oh baiklah."
Di luar dugaan, dia bukanlah orang pertama yang menyampaikan kabar baik kepada ibunya. Shen Kanyu linglung tapi segera tertawa lagi.
"Ngomong-ngomong, Bu, kue kuning telur... Apakah perawat membawakannya untukmu? Apakah kamu memakannya selagi masih panas? Apakah rasanya enak?"
Li Qing mengangguk: "Yah, cukup enak."
Shen Kanyu menunggu dengan napas tertahan untuk jawaban tegas Li Qing, dan segera matanya bersinar karena kegembiraan.
"Sungguh? Kalau begitu aku, aku juga akan membelikannya untukmu besok—tidak, aku akan membelikannya setiap hari untukmu!"
Li Qing tidak bisa menahan tawa mendengar kata-kata kekanak-kanakannya.
"Tidak, aku tidak bisa memakannya setiap hari."
Shen Kanyu mengangguk dan mengeluarkan kartu bank dari sakunya, yang dibuat bertahun-tahun yang lalu, dengan gambar sepasang orang tua sedang menggenggam tangan seorang anak.
Dia menyerahkannya pada Li Qing dengan kedua tangannya.
"Bu, ini untukmu, di dalamnya ada sejumlah uang yang aku simpan, kamu bisa. . . kamu bisa menggunakannya untuk membayar tagihan pengobatan Ayah, lalu membeli sesuatu yang kamu suka...... Oke?"
Li Qing sedikit terkejut sebelum dia mengulurkan tangan dan mengambilnya. Shen Kanyu, sebaliknya, sangat gugup sehingga dia tidak berani bergerak, takut ibunya tidak mau menerima kartu itu. Tapi begitu Li Qing mengambilnya, dia sangat senang sampai tangannya mulai gemetar, mengeluarkan suaranya yang serak dan berkata dengan penuh perhatian.
"Passwordnya adalah gabungan tanggal lahirmu, ayah dan kakak, mudah diingat. Kartunya juga cantik kan? Mirip kalian bertiga dan tetap simpanlah kartunya walaupun uangnya sudah habis, jangan...... dibuang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakable
RomanceType: Webnovel Author: 梨花糖 Released: 2019 Native Language: Chinese Indonesian Translator: Stellar Total Chapter: 45+2 ekstra Sinopsis: Di hari paling awal musim semi, cinta egoisku kuberikan padamu. Waktu berlalu dan hatiku tidak pernah berubah, tet...