Haii... Man temann...
SELAMAT MEMBACA
_Terimakasih_Hari telah berganti, saat ini jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Andra dan Riana masih terus terjaga dirumah sakit, mereka terus memantau kondisi Risti disana.
Keadaan sang Kaka saat ini membuat Andra tak bisa tidur sama sekali, begitu pula dengan Riana. Melihat kondisi Risti saat ini membuat mereka sangat khawatir dan tidak tenang.
Tak mau Riana kelelahan di usianya yang tak lagi muda, Andra meminta sang Mama untuk pulang dan beristirahat dirumah. Riana tadinya sempat menolak tawaran Andra, karena ia dipaksa oleh Andra Riana pun menurutinya.
"Andra udah telpon Body Guard untuk jemput Mama." Ucap Andra.
"Gak Andra, Mama gak mau pulang. Mama khawatir sama Mbak Risti." Jawab Riana enggan.
"Pokoknya Mama harus pulang, kalo nanti ikutan sakit Andra juga yang repot. Andra udah minta Bi Jiah masakin makanan dirumah." Ujar Andra.
Tok tok tok
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu diluar pintu ruangan, ia adalah Body Guard yang telah ditugaskan Andra menjemput Riana untuk mengantarnya pulang.
"Permisi tuan muda..." Sapa Body Guard itu.
Karena Andra memaksa dan Body Guard juga sudah menjemput, Riana pun akhirnya memutuskan pulang kerumah nya. Riana juga sebenarnya sangat lelah karena harus mengurus pekerjaannya diluar sana, ditambah lagi ia harus pergi kerumah sakit karena Risti kecelakaan.
"Hati-hati bawa mobilnya, kalo kamu gak bener bawa mobilnya saya pecat." Ancam Andra, yang menandakan suatu perhatian kepada sang Mama.
"Baik Tuan Muda." Jawab Body Guard sambil menundukkan tubuhnya.
"Ayo Nyonya! Biar saya antarkan pulang." Ucap Body Guard itu. Riana pun langsung mengangguk.
Andra terus menatapi kepergian Riana dan juga Body Guard nya sampai mereka benar-benar menghilang dari pandangannya. Kini Andra hanya tinggal sendiri, ia menatap lekat-lekat wajah Risti yang sangat pucat.
Sudah 2 hari Risti koma, tidak ada perkembangan apapun soal kondisinya. Andra tak bisa tenang jika terus seperti ini, ia terus menunggu sang Kaka sadar dari koma nya, bahkan ia juga tidak bisa sedikitpun pergi dari sisi Risti.
"Kapan lo bangun? Lo gak cape tidur mulu?" Tanya Andra sambil menggengam tangan Risti yang terasa sangat dingin.
"Gara-gara lo gak bangun-bangun, gw jadi gak sekolah hari ini. Karena keadaan lo begini jadi gw milih bolos gak masuk sekolah. Gak papalah sekali-kali bolos." Ucap Andra. Padahal ia juga terkadang selalu bolos sekolah.
Sebenarnya hari ini tidak ada libur sekolah, seharusnya Andra masuk sekolah hari ini. Tapi karena Risti dirumah sakit dan juga kondisi sang Kaka masih seperti ini, Andra jadi memilih tidak masuk sekolah untuk menjaga sang Kaka.
"Jangan pernah lo ninggalin gw, gw gak siap sendirian, gw masih butuh lo. Gw mohon lo harus cepet bangun." Lanjut Andra dengan matanya yang berkaca-kaca seakan menahan tangis.
Matanya pun semakin memerah dan kelopak matanya juga dipenuhi dengan buliran air yang bisa lolos kapan saja, dan dadanya juga semakin lama semakin sesak. Tanpa sengaja air mata Andra menetes di tangan Risti, dengan cepat Andra langsung mengusap air matanya itu.
Entah sejak kapan keajaiban itu datang. Jemari Risti mengalami pergerakan, kedua matanya perlahan juga mulai terbuka. Andra yang menyadari hal ini langsung menekan tombol darurat untuk memanggil Dokter.
Tak perlu menunggu lama, Dokter itu akhirnya tiba. Ia sesegera mungkin memeriksa kondisi Risti. Dokter itu pun memeriksa detak jantung, nadi dan mata Risti.
![](https://img.wattpad.com/cover/344802016-288-k115378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA (Thanks ARGIO) [End]
Teen FictionBELUM MELALUI TAHAP REVISI Revandra Jovano Abraham seorang anak laki-laki yang masih duduk dibangku SMA. Menjadi korban broken home kedua orangtuanya membuat dirinya terus menerus terpuruk. Kebebasan yang ia pilih mengakibatkan pergaulan bebas. Keja...