Setelah mengalami kejadian kemarin, yang pada akhirnya aku diantar pulang oleh Sunghoon. Hari ini aku bangun sangat pagi untuk bekerja dengan persiapan strategi yang terpikir oleh otak jeniusku ini. Kalau kemarin aku sudah berada di chapter 6 berarti seharusnya beberapa hari lagi adalah bagian Patricia akan dibully oleh rekan kerja di kantor ini.Ketika sudah dikantor, aku mengedarkan pandanganku ke arah spot-spot tempat yang kemungkinan akan menjadi tempat pembullyannya. Karena aku gak nulis di tempat spesifiknya jadi sedikit ribet sih ini.
Bruk
Okay? Kayaknya nasib Yuan nih jelek banget, jangan-jangan sebenernya Yuan yang asli itu marah lagi sama aku karena perannya gini banget. Jadi dia berdoa supaya aku yang gantiin dia? Ah, tapi masa gitu? Emang bisa?
"Yuan, kamu berbuat apa lagi?" Nahkan, bisa-bisanya aku nabrak si Jay.
"ZhenYuan pak."
"Kemarin saya dengar Sunghoon memanggil kamu dengan Yuan dan kamu tidak melarangnya."
"Ah itu, hubungan saya dan dia cukup dekat pak jadi-"
"Memang dengan saya tidak dekat? Saya kan bos kamu! Harusnya kamu tau— ah sudahlah, jawab saja pertanyaan saya tadi." lagi-lagi dia memotong pembicaraan, bos macam apa yang suka memotong pembicaraan orang lain? Huh? Lalu apa maksudnya itu?
"Hehe, selamat pagi pak Jay. Saya lagi keliling aja, kantornya bagus..." Alasan bodoh tapi sepertinya Jay memilih mengabaikan alasan bodoh itu dan berjalan ke arah dapur kantor dan karena itu satu-satunya spot yang belum aku datangi jadi aku mengikuti Jay ke sana juga.
"Kamu berani-beraninya ngerayu Pak Jay!" Oh! Trnyata scene selanjutnya itu di dapur!
"Apa-apaan ini?" Jay berkata dengan nada yang tegas. Wah, ini dia yang aku tunggu-tunggu. Pemeran utama membela pemeran utama lainnya. Kemudian aku pun mendekati Patricia yang badannya mulai bergetar seperti ingin menangis.
"Ugh... P-pak Jay?" Perempuan itu sedikit gagap. Nahkan, hayoloh...
"M-maaf pak" Jay mengembuskan nafasnya.
"Jangan diulangi lagi, semuanya cepat kembali bekerja."
Dan kejadian itu selesai disitu. Kenapa cepat sekali ya adegannya? Seperti ada yang terpotong? Ini aneh tapi aku tidak mau berada disini lama-lama, jadi akupun ikut undur diri dari hadapan mereka berdua.
Pada saat aku sudah sampai di kubikel ku sendiri yang akhirnya ku ketahui setelah membaca-baca nama yang wow ternyata kubikel ku berada tepat disebelah kubikel milik Patricia–bisa bisanya aku lupa padahal aku yang menulisnya.
Kemudian aku pergi lagi untuk melihat Sunghoon untuk bertukar pikiran. Dan tentu saja disini tidak ada yang menegur, sudah ter-setting dengan baik. Persis seperti didalam novel.
"Tapi Yuan, jujur gue kaget sama kejadian kemaren... lo kok ga se-fanatik itu lagi sama Pak Jay, ada apa?" Oh tentu saja Sunghoon pasti heran, misalnya kamu punya teman yang fanatik lalu tiba-tiba dalam waktu beberapa jam saja dia udah gak fanatik lagi. Bikin herankan?
"Gue mau move on kak Hoonie, masa gue halu terus... puas lo?" Jawabku pura-pura merengut. Tentu saja demi kelancaran cerita ini lebih baik aku move on, lagipula ujung-ujungnya Jay bakal sama Patricia bukan ZhenYuan.
"Seorang ZhenYuan mau move on?" Pertanyaan biasa tapi ekspresinya Sunghoon itu lho... serasa menghina, tapi anehnya pipinya sedikit memerah. Demam kah?
"Udah diem gak lo, lo tuh ya support gue dong–" Belum selesai aku berbicara tiba-tiba ada yang memotong pembicaraanku dan dia tentu saja-
"Kenapa kalian ngobrol? Balik sana kerja. Dan untuk kamu Yuan seharusnya kamu ada di kubikel kamu kan sekarang? Atau kubikel kamu sudah pindah?" –Jay, Iya, itu suara Jay yang ngomel-ngomel... duh Yuan kok bisa kamu suka banget yang begini sih? Eh tapi di dunia nyata aku kan juga suka Pak Jay! Tapi seingatku sih Jay tidak begini-begini amat deh, apa karena aku terlalu bucin ya sebelumnya? Lagipula kami tidak satu gedung...
"Maaf pak." Udahlah mending langsung pergi dari sini, curiga hobi Jay tuh memancing, iya memancing emosi! Padahal sebenarnya kami berjarak hanya dua tahun! DUA TAHUN! tetapi lihatlah perbedaan nasib kami. Tapi lebih miris nasib Sunghoon sih, diumur yang sama tapi nasibnya lebih rumit dibanding Jay, ya bagaimana tidak. Dia anak orang kaya tapi belum bisa mewarisi perusahaan keluarganya karena dianggap belum mampu, karena itulah dia bekerja disini. Untuk yang ini aku menulis cukup detail, walau belum terpikir kelanjutan nasib dia di novelku nanti akan bagaimana. Aku gantung.
Dirasa aman aku melihat kembali ke belakang dan voila! Pak Jay sudah masuk lagi keruangannya, yang bikin aku gak ngerti adalah kenapa Jay keluar cuman buat negur karyawan kecil doang? Aneh, kenapa jadi kayak gak ada kerjaan deh tuh orang? Sebentar... tiba-tiba otak jenius Jungwon terpikirkan sesuatu yang cemerlang...
"Cia, dipanggil Pak Jay katanya ada yang mau diomongin." Lancar sekali memang mulut aku tuh kalau masalah ginian, setelah melihat Patricia keruang bos alias Pak Jay akupun mengikuti dari belakang setelah pintu ditutup aku mulai menempelkan kuping kearah pintu... kalau pemeran utama gak bisa bikin momen, tenang aja ada pemeran pembantu disini. Walaupun masih berharap pada si bos yang ternyata aneh di cerita ini tapi aku lebih berharap cerita ini bisa cepat tuntas, mungkin itu bisa menjadi jalanku untuk kembali ke kehidupan nyata kan? Bagaimanapun aku rindu dunia nyataku!
Sudah beberapa menit aku menunggu didepan ruangan ini tapi belum ada suara, apa pintunya ketebalan ya? Saat aku menempelkan lebih dekat lagi tiba-tiba ada suara deheman dibelakangku,
"Diam deh jangan berisik," Duh gak tau apa ya kalau Jungwon tuh lagi dalam misi penting, pokoknya penting gitu deh.
"Kamu lagi ngapain?" Hah, what? Sebentar...
"Kamu gak didalem ruangan?" Sumpah refleks akutuh.
"Hm?"
Cklek
"Eh anj–" kalau aku jatuh lagi kesekian kalinya, aku rasa aku bakal say goodbye sama tulang-tulang jompoku.
Grep.
Eh?
Ditangkep?
Eeehh??
"Pak Jay, saya akan pergi sekarang" Patricia langsung pergi dari hadapan kami berdua.
"Eh, Cia.."
"Tangan kamu gapapa?" Hah? Ini Jay kenapa?
"Ta-tangan?" Tanganku baik-baik saja tolong cuman hampir jatuh dikit mah bukan masalah... seengganya kemarin-kemarin lebih parah karena ketimpa lampu.
Saat aku melihat Patricia rupanya dia sempat berbalik melihat kami dengan mata yang seperti ingin menangis.
... aku mengacaukan semuanya ya?
—–— kkeuut
Hii, apoo disinii❤️🔥
Ini ceritanya pendek ya guys! Ga sampai 10 bagian juga udah kelar hehe :D
![](https://img.wattpad.com/cover/348205479-288-k811246.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Antagonis? [Jaywon]
FanfictionYang Jungwon, si budak perusahaan yang menyukai bosnya sendiri membuat sebuah novel tentang kehaluannya bersama bosnya sendiri sampai nekat ke penerbit. Di-acc sih, tapi editornya bilang ceritanya terlalu monoton dan halu! Jadi Jungwon memutuskan un...