2. Dia menyadari sesuatu.

136 15 10
                                    


"Kok aku disini?" Jungwon menatap sekelilingnya berkali-kali dengan cepat.

"Bagaimana bisa?" Jungwon menggenggam ID Cardnya—ZhenYuan— dengan tatapan miris.

"Hah?" Satu-satunya wanita di ruangan tersebut terlihat ikut kebingungan.

Sebenarnya Jungwon bingung, karena seingatnya dia menulis pemeran utama di cerita ini adalah Jungwon dengan Jay ya? Kenapa pemeran utamanya berganti menjadi nama teman sekantornya di dunia nyata? Imajinasi yang dituangkan dia dengan susah payah malah berakhir seperti ini.

Malas memikirkan hal tersebut lebih lanjut tiba-tiba Jungwon mendapat kilasan scene setelah ini dengan samar.

Dan scene itu adalah...

Lampu sorot itu pun jatuh mengenai Patricia dan membuatnya terluka sehingga Jay yang berada didekat Patricia pun dengan sigap membantunya sementara Jungwon terlihat patah hati

"Cia, awas!"

Brak!

Lampu sorot yang ada diruangan tersebut terjatuh tepat mengenai Jungwon. Ya walaupun Jungwon masih tidak terima begini, ya mana tega dia perempuan yang tidak tahu apa-apa malah terkena timpahan lampu seperti ini.

"Kamu baik-baik saja?" Suara berat itu mengalun ditelinganya, dengan senyuman dan slowmo ala-ala (yang sepertinya malah terlihat bodoh) Jungwon mulai menggerakkan lehernya ke arah Jay. Tetapi pada saat Jungwon melihat ke arah Jay, yang dia lihat hanyalah Jay yang membantu Patricia berdiri karena terjatuh akibat dorongan Jungwon.

"Perasaan tadi dorongnya pelan deh, apa karena masuk ke dalam novel jadi kekuatanku meningkat secara drastis? Seperti pada anime-anime action?" Pikir Jungwon dalam hati, tentu saja.

Jay pun melihat ke arah Jungwon dan dengan tatapan tajam berkata,

"Lain kali tolong lebih hati-hati, ketidak-telitian kamu bisa mencelakai orang-" Jay mendekat ke arah Jungwon untuk melihat ID Cardnya.

"-Zhenyuan"

Setelah mendengar seperti itu Jungwon seperti mendengar petir di kedua telinganya, tanpa berlama-lama dia langsung bangkit dari posenya–yang ga banget tolong– dan meringis karena ternyata rasanya sakit banget bro rasa-rasanya tulangnya yang gak seberapa ini mau patah.

"Baik."

"Ayo Cia, saya antar kamu ke ruang kesehatan."

"Saya pak?" Kata Jungwon sambil menunjuk dirinya sendiri, dan tersenyum sehingga bolongan di pipinya terlihat.

"Saya pak?" Kata Jungwon sambil menunjuk dirinya sendiri, dan tersenyum sehingga bolongan di pipinya terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu?"

"Iya, saya... kan saya yang ketimpa?"

"Kamu bereskan semua ini dan bisa langsung ke ruang kesehatan." Kata Jay yang kemudian meninggalkan ruang rias.

"Watde–anjir sekalinya gue masuk di novel sendiri, gue langsung jadi pemeran antagonis ngenes gini? Nasib gue gini banget ya Tuhan." Protes Jungwon–entah kepada siapa– sambil membereskan kekacauan yang baru saja terjadi.

" Protes Jungwon–entah kepada siapa– sambil membereskan kekacauan yang baru saja terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi, kalau gue bantuin mereka cepat bersatu... mungkin peran gue bisa berubah? Gue gak mau di penjarain tolong banget inimah"

Dan secercah harapan itu pun muncul.

Setidaknya itu yang Jungwon pikirkan sekarang.

———

a/n.

Hii, apo disinii❤️

Sebenernya draftnya memang sudah ada, tapi kayak kurang gitu loh (?) jadinya ya begitu... anw terima kasih ya kalau ada yang nungguin ceritanya🥰🫶🏻

Anw disini heewon sungwon bener-bener cuman tipis banget jadi memang ini fokusnya ke jaywon only ya🫶🏻

Jadi Antagonis? [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang