7. Semangat yang mulai padam.

80 8 1
                                    


Sudah hampir sebulan.

Sudah hampir sebulan disini tapi aku sama sekali tidak menemukan cara untuk menyatukan Patricia dan Jay, terlebih lagi disini kak Heeseung bukan seperti kak Heeseung yang kukenal, lagipula walaupun dia sering kesini entah kenapa sulit sekali menemuinya, semua menjadi semakin aneh... bahkan pernah aku meminta Sunghoon untuk membelikan makanan di kantin, kalian tau apa yang terjadi? Tidak? Baiklah akan aku beri tahu, jadi yang terjadi malah Sunghoon membawa makanan lalu meninggalkannya begitu saja dihadapan ku, katanya tiba-tiba ada tugas mendadak. Semenjak hari itu aku jadi sulit sekali untuk bertemu dengan Sunghoon, lebih anehnya lagi Sunghoon akan menatap bos kami alias si Jay dengan tatapan sinis yang terkadang apabila mataku tidak salah melihat, Jay juga akan membalas tatapan Sunghoon dengan sengit dan meremehkan. Mereka terlihat kompetitif. Kenapa ya? Apakah aku ketinggalan sesuatu? Apakah mereka merebutkan Patricia di belakangku? Tanpa aku mengetahuinya? Apakah tanpa aku sadari tanpaku semua berjalan lebih baik?

Akan tetapi karena kesibukan Sunghoon itulah aku jadi merasa kesepian, sudah seminggu terakhir juga aku jadi sering ke atap, lumayan menghibur kesendirianku ini, hiks.

Sebentar...

Sesuatu terlintas dalam benakku...

Apa aku bunuh diri saja ya? Siapa tau bisa kembali ke dunia nyata?

Satu... aku menaruh tanganku didada dengan posisi silang, seperti di film-film drama yang pernah aku tonton,

Dua... aku mulai memejamkan mata, ya.. sebentar lagi

Ti–

"Liang ZhenYuan!"

Huh? Kenapa Jay ada disini?

"Jangan melompat disitu, kantor ini akan menjadi horor kalau kamu melompat disitu. Lompatlah di gedung lain"

Sial! Kenapa dia ada disini?

"Ugh oke." Aku pasrah saja, ada benarnya juga dia. Bagaimanapun ini perusahaannya, kalau dia tidak iklas bagaimana? Apakah aku akan gentayangan? Ngerinya! Sambil sedikit merinding aku turun dari pembatas, yang entah kenapa tiba-tiba saja keseimbanganku tidak dapat kujaga.

Bruuk!

Aww....

SIAL! AKU JATUH LAGI!
—-

"Kamu lain kali jangan macam-macam."

"Udahlah pak, saya aja ngobatin diri sendiri... saya bisa kok lagipula ga sakit-sakit amat" Sudahi ocehanmu itu, aku malas mendengar ceramahmu!

"Kamu yakin?"

"ARGGGHHH.." sialan.

"See?" Tentu saja sakit! Dia menekannya dengan kuat, astaga.

"Arggghh"

"Saya bilang kamu jangan bergerak, sedikitpun." Masalahnya adalah refleksku itu luar biasa. Terlalu lama di dalam novel ini lama-lama aku bisa menjadi masokis. Iya, penyuka rasa sakit. Hitung saja sudah berapa kali aku tersakiti disini?

Cklek!

"Kamu kenapa?" Itu dia sang bintang utama kota, Patricia! Orang yang baru membuka pintu sekaligus orang yang ((seharusnya)) aku comblangin dengan Jay.

Aku tersenyum melihatnya, mendapatkan ide cemerlang di otakku

"Eh? Gapapa, aku pergi dulu... kalian ngobrol aja ya ngobrol..." kataku sambil pergi dari ruangan itu, walaupun sedikit terseok tapi memang aku sebaiknya tidak disini.

Sekarang Jungwon, sang penjantan tangguh ini sudah berada di kubikelnya tapi jujur aku mulai memikirkan apa yang terjadi, lalu aku pun mulai memilah pikiranku sendiri...

Pertama, Pemeran utama di cerita ini bukan Jungwon tapi berganti menjadi Patricia yang anehnya aku merasa untuk cerita yang kali ini seharusnya pemeran utama keduanya tetap harus sesama pria, ini novel boyslove! Atau sudah ganti genre ya?

Kedua, Patricia adalah nama teman sekantornya yang kurang aku sukai. Jadi seharusnya rasa-rasanya tidak mungkin Jungwon jadikan pemeran utama. Benar? Atau karena sangking ngantuknya, aku merubah namaku menjadi dirinya? Memang sedikit banyak aku jengkel dengan dia sih.

Yang ketiga dan paling penting ialah... Seharusnya dicerita ini Jay dan Heeseung memperebutkan Jungwon ( dalam hal ini dirinya karena dia terlalu halu ) tetapi di cerita ini Heeseung bahkan belum menunjukkan rasa tertariknya kepada Patricia aka 'Jungwon'. Justru menunjukan ketertarikan kepada ZhenYuan, seperti memberi perhatian-perhatian walaupun seringnya Jay datang untuk menyeret Heeseung pergi.

Lalu setelah aku mengingat-ngingat kembali...
Sepertinya saat mengantuk aku tidak sengaja menggabungkan cerita ini pada ceritanya yang lain sehingga alurnya menjadi berantakan. Karena adegan bully seharusnya terjadi pada akhir chapter 10 sampai awal chapter 11 tapi yang terjadi malah berada di chapter 7, bukannya itu terlalu cepat? Apakah alurnya dipercepat?

Oke, sekarang apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi semuanya? Dan kenapa pula... aku baru sadar sekarang sih! Bikin pusing saja!

 aku baru sadar sekarang sih! Bikin pusing saja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—-

a.n.

Hii, apo disinii! Jungwonnya pusing gais haha😭😭 lagian sih...

Jadi Antagonis? [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang