Dancing With Our Hands Tied | Chapter 16

3.6K 173 134
                                    

Gabriel menutup pintu mobilnya, kala mobilnya sudah terpakir rapi di perkarangan depan rumah Keluarga Huang. Pintu besar rumah itu lalu terbuka dari dalam, yang disusul dengan munculnya salah satu pelayan kepercayaan Toshi Huang.

    "Selamat malam Sir, Mr. Toshi sudah menunggu anda di ruang keluarga bersama dengan yang lain." ucap pelayan tersebut yang kemudian menuntun Gabriel masuk ke dalam rumah.

    Seperti apa yang diucapkan sang pelayan, Gabriel dapat melihat dengan jelas Keluarga Huang yang sedang berkumpul di ruang keluarga rumah itu. Toshi Huang yang sedang tertawa dengan sang istri yang berada dirangkulan, dan putri tunggalnya yaitu Vivianne Huang yang sedang duduk di kursi berbeda.

    Kedatangan Gabriel sempat membuat keheningan sementara di ruangan tersebut, hingga suara Toshi kembali memecah keheningan. "Gabe, come here."

    "Selamat malam, Toshi." ucap Gabriel sambil menjabat tangan Toshi.

    Toshi tertawa pelan, "Gabe, jangan terlalu formal, aku ini bukan rekan kerjamu."

    "You can call us like the way our Vié calls us, Gabriel." sahut Amelie yang membuat Gabriel tersenyum canggung. Sementara Vivianne yang mendengar itu dengan cepat berdecak, "Mama."

    Amelie tersenyum, "Vié sudah bersiap sedari tadi, Gabe. She's so excited to meet you tonight."

    "She's lying." balas Vivianne. "Aku memang sudah bersiap sedari tadi karena tepat kamu mengajakku, aku baru saja selesai mandi. Jadi karena memang karena waktunya saja yang pas."

    Toshi tertawa pelan, "Go get your stuff, Vié. Jangan biarkan Gabriel menunggumu terlalu lama."

    Vivianne mengangguk setuju dan berpamit untuk mengambil tasnya di dalam kamar. Sementara Vivianne pergi, Gabriel bergabung dengan Toshi dan Amelie. "Aku bersyukur apabila Vivianne menarik perhatianmu, Gabe."

    "Toshi benar. Aku juga sangat bersyukur akan itu, karena nampaknya our Vié juga tertarik kepadamu, Gabe. Dan hal itu merupakan hal yang sangat kami syukuri, karena Vie tidak semudah itu tertarik kepada pria, dan terakhir dia tertarik kepada seorang pria, dia tertarik kepada pria yang salah." ucap Amelie.

    "Kami percayakan Vivianne kepadamu, Gabe. Tetapi apapun keputusan kalian nantinya, aku harap kalian dapat menyelesaikannya dengan baik dan bijak." lanjut Toshi.

    Bersamaan dengan Toshi yang menyelesaikan kalimatnya, Vivianne kembali dengan tas dan juga penampilan yang lebih rapi dari sebelumnya. Wanita bergincu merah itu tersenyum singkat kepada Gabriel, sebelum mengajak pria itu keluar dari rumahnya.

_____

    Gabriel melirik ke arah sisi kanan tempat di mana Vivianne duduk. Di bawahnya gemerlap bintang dan dinginnya udara Chicago di malam hari, Gabriel mengakui bahwa Vivianne memang terlalu disayangkan apabila hanya untuk dipermainkan.

    Wanita yang memiliki setengah darah asia ditubuhnya ini merupakan wanita tercantik yang Gabriel akui kecantikannya setelah ibu dan adiknya. Gabriel tidak pernah melihat wanita yang memiliki kecantikan lain seperti Vivianne, dan sangat disayangkan Gabriel baru menyadari hal itu dipertemuan ketiga mereka.

    Hal lain yang membuat Vivianne menjadi begitu menarik di diri Gabriel selain personality wanita itu adalah matanya. Warna cokelat pada kedua bola mata wanita itu sangat menarik perhatian Gabriel, dan Gabriel sedikit menyukainya.

    "Somethings wrong with me?"

    Suara penuh kelembutan itu membuat Gabriel kembali ke alam sadarnya. Pria itu menggeleng pelan dan tersenyum tipis, "I like your eyes."

Dancing with Our Hands TiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang